
Berkuda merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW selain olahraga renang dan memanah. Tidak ada anjuran Rasul yang tidak bermanfaat, berkuda ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan psikis manusia.
Untuk itu, sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk berlatih kuda. Termasuk kepada putra dan putri. Sehingga berkuda bisa menjadi amalan yang sangat mulia dan berpahala untuk diri kita dan keluarga.
Rasulullah SAW memerintahkan pada umatnya, yakni pada beberapa orang tua yang mempunyai anak tanpa ada membedakan gender sebaiknya mengajarinya berenang, berkuda serta memanah. Intruksi itu pantas memperoleh apresiasi positif, lantaran kita mesti meyakini kalau tiap-tiap apa yang di sampaikan oleh baginda Rasulullah SAW tentu memiliki kandungan pesan evaluasi yang menghadirkan beragam kebaikan, keutamaan serta hikmah yang tersembunyi.
Perintah untuk mengajarkan pada putra-putri kita supaya belajar berkuda, walau sebenarnya kenyataan yang ada berdasar pada sejarah di masa Nabi, kuda tidaklah hewan tumpuan paling utama orang-orang Arab. Keadaan geografis di sana tak terlalu mungkin hewan seperti kuda dapat bertahan dengan keadaan alam serta suhu panas yang ekstrim.
Baca Juga:
Berkuda merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan, karena kita bisa melakukannya sebagai olahraga ataupun sebagai kegiatan rekreasi saja.
Mengendarai kuda juga bisa meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh kita.
Fisik yang kuat harus diperlukan oleh atlet berkuda. Apalagi atlet berkuda juga harus mengendalikan kuda. Salah sedikit saja, kita bisa terlempar jatuh dari kuda.
Karena berkuda itu memiliki banyak manfaat, apakah kalian tahu apa saja manfaatnya? Berikut rangkuman manfaat berkuda dari beberapa sumber:
1. Melatih Fungsi Motorik Tubuh
Pada umumnya, berkuda melatih hampir semua otot-otot tubuh untuk bergerak, sehingga baik untuk kesehatan sistem peredaran darah (kardiovaskular).
Menunggang kuda juga membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi antara bagian-bagian tubuh, sehingga dapat melatih fungsi motorik penunggang kuda.
2. Menguatkan Otot Panggul Hingga Paha
Langkah-langkah kuda yang berirama membuat penunggang kuda harus menyesuaikan posisi duduknya, sehingga otot panggul dan postural secara aktif akan bekerja, serta memperkuat tulang belakang. Pada kecepatan tinggi, otot paha depan dan otot paha belakang juga akan lebih aktif.
Selain itu, penunggang kuda yang berpengalaman akan lebih peka terhadap lingkungan, kewaspadaannya berkembang dan mampu memahami dan menangani situsi darurat dengan lebih baik.
3. Mengurangi Stres dan Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Selain memiliki manfaat dalam kesehatan fisik, berkuda juga berpengaruh dalam kesehatan mental bagi penunggang, yaitu dapat mengurangi stres, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan kepercayaan kepada pihak lain.
Berkuda sangat membantu dalam mengurangi stres, karena langkah kaki kuda yang berirama dan penunggang yang serasa pinggulnya berayun di atas pelana mengakibatkan relaksasi bagi penunggang kuda.
Setiap penunggang kuda juga diharuskan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, sebab jika sedikit saja ragu akan menimbulkan bahaya, seperti terjatuh dari kuda. Dengan ini setiap penunggang kuda akan dibiasakan untuk berani dan percaya pada kemampuannya sendiri.
Bagi pemula, berkuda tentunya harus didampingi oleh pelatih atau orang yang sudah mahir berkuda. Situasi ini menjadikan seseorang yang belajar berkuda diharuskan percaya dengan pelatih dan mengikuti semua arahannya, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Mengajarkan Keberanian
Tingkat keberanian orang tentu berbeda dalam menghadapi kuda. Ada yang takut, biasa saja, ada yang sangat berani, dan ada juga yang antusias melihat, tapi takut menungganginya.
Kebiasaan yang terus dilatih dalam menghadapi kuda, memberikan dampak positif, yaitu tumbuhnya rasa keberanian.
5. Mengajarkan Kerja Tim (Team Work)
Dalam berkuda, ada dua pihak yang saling bekerja sama untuk sama-sama bergerak menuju suatu tempat. Masing-masing pihak punya peran, saling mengisi, ada kompensasi yang mesti diberikan masing-masing pihak.
Kerja tim, menyelaraskan gerak dengan pihak lain untuk mencapai tujuan, terbinanya pengertian, dan saling mengisi. Dalam team work ada aturan yang harus ditaati. Keluar aturan, bisa merugikan diri sendiri dan pihak lain. Dalam berkuda ada aturan cara menunggangi yang jika tidak ditaati bisa mengakibatkan si penunggang jatuh.
6. Mengajarkan Kepemimpinan (Leadership)
Dalam berkuda, sang penunggang adalah pemimpin yang pegang kendali. Arah pergerakan dan kecepatan gerak kuda ada di bawah kendali penunggang. Meski begitu, tetap saja penunggang tak bisa semena-mena. Salah bertindak bisa berakibat fatal.
Dengan berkuda, kita juga dapat mengajarkan anak untuk jadi pemimpin yang tepat dalam bertindak, cerdas, dan tanggap menghadapi situasi dan kondisi.
Pemimpin yang bijak, bukan yang sok bijak. Pemimpin yang pintar dan berani, bukan yang sok pintar dan sok berani.
7. Mengajarkan Kesabaran
Adakalanya penunggang tidak nyaman dengan gerakan kuda atau kuda sulit dikendalikan. Dalam kondisi ini, sang penunggang tidak bisa memaksakan kehendaknya.
Perlu kesabaran untuk tetap berjalan bersama kuda dalam mencapai tempat tujuan. Sadar atau tidak, sesungguhnya kuda dapat merasakan emosi sang penunggangnya. Jika sang penunggang tetap tenang dan sabar, si kuda akan cepat tenang. Demikian juga sebaliknya.
8. Mengajarkan Keterampilan untuk Bergerak Lebih Efektif
Dalam berkuda, penunggang bekerja sama dengan kuda untuk mencapai tempat tujuan dalam waktu relatif lebih cepat.
Untuk mencapai tujuan secara lebih efektif, diperlukan keterampilan dan sikap mental positif. Agar dapat bergerak sesuai keinginan penunggangnya, menunggang kuda memerlukan teknik khusus.
Tak sekedar menarik kekang dan menghentakkan kaki ke tubuh kuda. Tak kalah penting, pahami pula cara-cara merawat kuda, dari makanan sampai kebersihan kuda. Semua itu perlu dipelajari agar performa kuda maksimal saat ditunggangi. Dengan begitu, aktivitas berkuda pun jadi lebih bermanfaat.
9. Membantu Tumbuh Kembang Mental Anak
Bagi anak-anak, berkuda memiliki manfaat penyembuhan berbagai masalah anak, mulai dari masalah psikologis, mental, emosional, lemah fisik, kemampuan bahasa dan berbicara, bahkan autisme.
Menurut McCallum, terapis berkuda dari Sleepy Hollow Therapeutic Riding Centre dan South African Riding for the Disabled Assiciation (Sarda), terapi berkuda memiliki tiga manfaat utama, yaitu olahraga, pendidikan dan pengobatan.
Ketiga hal ini sangat diperlukan untuk tumbuh kembang anak-anak. Berkuda bisa memotivasi anak yang memiliki masalah mental dan emosional, serta kendala dalam belajar.
Kegiatan ini membantu mereka berkonsentrasi, sabar, dan disiplin tinggi. Aktivitas berkuda membutuhkan kerja sama antara kuda dan penunggangnya. Saat belajar berkuda, akan tercipta ikatan emosi anak dengan kuda yang dikendarainya.
10. Sarana Terapi Otot
Untuk anak yang mengalami hambatan fisik, misalnya kaki lumpuh, berkuda adalah cara mereka menikmati kebebasan yang selama ini tidak bisa mereka dapatkan saat berada di atas kursi roda. Duduk di atas kuda juga akan melatih otot kaki mereka sehingga membantu untuk bisa berjalan.
Kini di Indonesia, orang mulai memanfaatkan berkuda sebagai terapi untuk anak penyandang autisme. Menurut Billy Mamolo, seorang instruktur berkuda di Jawa Barat, dia sudah membantu puluhan anak autis. Menurutnya, dengan menunggang kuda, anak autis dilatih konsentrasi, keseimbangan, perasaan, kepekaan, dan emosi, karena berkuda memerlukan konsentrasi, keseimbangan, perasaan kasih dan pengendalian emosi agar kuda mau menuruti perintah penunggangnya.
Selain itu, terapi berkuda (hippotherapy) juga membantu penyembuhan anak dengan gangguan neurologi, seperti cerebral palsy (CP). Kesimpulannya efek fisiologis dari gerakan mekanik yang sangat bervariasi saat berkuda membantu pergerakan panggul lebih baik, menstimulasi keseimbangan, memfasilitasi kontrol postur yang dinamik, sehingga meningkatkan fungsi motorik anak.