Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Pada dasarnya, rasa obat itu pahit. Oleh karena itu, beberapa orang yang kurang suka minum obat saat sakit, mengonsumsi makanan atau minuman yang manis agar rasa obat itu tidak kentara di lidah. Namun, tidak semua makanan bisa dimakan setelah mengonsumsi obat.
Ada beberapa makanan atau minuman yang mengandung zat – zat berbahaya apabila dikonsumsi bersamaan (tanpa jeda waktu) dengan obat. Terkadang makanan atau minuman yang menurut kita biasa saja, malah bisa berbahaya buat tubuh apabila salah dalam mengonsumsinya. Kira – kira, makanan dan minuman apa saja ya yang dilarang setelah minum obat? Berikut penjelasannya.
Susu
Susu menjadi salah satu minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat. Jika kamu sedang mengonsumsi antibiotik, seperti ampisilin, amoxilin, kloramfenikol dan lain sebagainya, sebaiknya hindari minum susu dikarenakan akan menghambat penyerapan antibiotik.
Hal itu dapat berdampak negatif bagi tubuh, seperti mual, muntah, keracunan, dan sebagainya ( tergantung dari reaksi tubuh konsumen obat itu sendiri). Jika kamu ingin minum susu, berikan jeda waktu hingga dua jam setelah atau sebelum minum obat.
Teh
Ternyata, teh juga bisa berbahaya apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat tertentu. Karena teh mengandung tanin dan kafein yang dapat menyebabkan obat sulit diserap oleh tubuh, kinerja obat menjadi tidak efektif dalam mengobati penyakit, serta meningkatkan resiko terjadinya efek samping obat.
Dilansir dari Alodokter.com, beberapa obat tidak dianjurkan untuk diminum dengan teh, yaitu obat penurun tekanan darah, pil kontrasepsi, obat depresi dan penyakit jantung, obat asma, Adenosine, Antibiotik, Clozapine, Ephedrine, serta Obat antikoagulan.
Jika tetap ingin mengonsumsi teh, tunggulah 2 – 3 jam setelah meminum obat.
Kopi
Sama halnya dengan teh, kopi juga mengandung kafein sehingga dapat mengurangi tingkat penyerapan beberapa jenis obat sampai 60 persen. Kadar keasaman dalam kafein dapat memengaruhi pelepasan zat tersebut, sehingga efektivitas obat – obatan tertentu bisa terganggu.
Kafein dalam tubuh dapat menimbulkan efek stimulan. Penderita asma yang sedang menjalani perawatan dengan obat sebaiknya menghindari kopi dalam waktu tertentu. Setelah minum obat sebaiknya jangan meminum kopi, sebab kafein dapat meningkatkan jumlah antipsikotik tertentu dalam darah.
Selain itu akan meningkatkan resiko overdosis pada antibiotik tertentu ( seperti enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin). Lalu kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan merangsang kinerja susunan saraf pusat tubuh seseorang.
Sayuran Hijau
Mengonsumsi sayuran memang hal baik untuk tubuh, karena sayur mengandung berbagai nutrisi penting untuk tubuh. Namun sebaiknya kita tidak mengonsumsi sayuran hijau sebelum atau sesudah minum obat. Terlebih bagi orang – orang yang sedang mengonsumsi obat anti- pembeku darah, maka sebaiknya tidak mengonsumsi sayuran berdaun hijau.
Hal ini disebabkan karena sayuran berdaun hijau kaya akan vitamin K yang akan membantu darah untuk membeku. Padahal, obat anti- pembeku darah dibuat untuk mencegah produksi vitamin K pada tubuh. Maka kalau seseorang mengonsumsi sayur hijau setelah minum obat anti- pembeku darah, maka hal ini akan mengganggu manfaat obat.
Pisang
Beberapa orang biasanya akan memakan pisang sebagai makanan yang membantu menelan obat- obatan berbentuk pil, kapsul, atau tablet. Namun, mengonsumsi obat bersamaan dengan pisang, atau makan pisang setelah minum obat ternyata bisa menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Pisang mengandung kalium dalam jumlah tinggi. Pada beberapa jenis obat, mencampur konsumsinya dengan pisang bisa meningkatkan jumlah kalium pada tubuh. Efek kalium berlebih pada tubuh akan menyebabkan detak jantung yang tidak beraturan, serta jantung berdebar.
Jeruk
Mengonsumsi jeruk atau meminum air jeruk sebaiknya tidak dibarengi dengan obat tekanan darah, kanker, dan penurun kolesterol statin. Bahan kimia seperti furanocoumarins dalam buah berwarna kuning ini mengganggu metabolisme tubuh kamu dan mengakibatkan lebih banyak obat berakhir di aliran darah.
Bahkan minum obat dengan air jeruk dapat menyebabkan perut mengalami pendarahan, denyut jantung berubah, kerusakan ginjal, hingga kematian mendadak. Jika kamu sedang mengonsumsi obat penurun tekanan darah, maka memakan jeruk setelah minum obat adalag kegiatan yang sangat keliru. Sebab, jeruk akan memberikan perlawanan terhadap obat dengan meningkatkan tekanan darah.
Cokelat
Cokelat memiliki kandungan kafein dan theobromine yang menyebabkan emosi tidak stabil atau merasa lemas jika dikonsumsi setelah minum jenis obat ritalin.
Ritalin merupakan obat untuk penderita ADHD. Obat itu akan menimbulkan reaksi yang berbahaya jika berbaut dengan cokelat meskipun hanya sedikit. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang mengalami gelisah berlebihan, sulit tidur dan jantung berdebar.
Salmon
Mengonsumsi salmon setelah minum obat antidepresan akan menimbulkan efek yang tidak baik. Salmon merupakan makanan yang kaya akan tyramine ( senyawa yang mampu merusak asam amino), yang ketika dicampur dengan jeniz obat antidepresan (MAOIs) akan menyebabkan kadar tyramine menjadi lebih tinggi dan meningkatkan tekanab darah tinggi yang berbahaya.
Kayu Manis
Musuh utama obat jantung adalah kayu manis. Selain itu, kayu manis juga jangan dikonsumsi saat seseorang mengonsumsi obat pengencer darah ( warfarin).Karena kandungan yang ada dalam kayu manis tersebut bersifat mengencerkan darah dan bila dikonsumsi dengan warfarin akan menyebabkan pendarahan.
Kayu manis bisa dikonsumsi setelah selang 5 jam.
Alkohol
Mengonsumsi alkohol saat minum obat dapat mengubah kerja obat tersebut bahkan memperkuat efek sampingnya. Kamu wajib menghindari alkohol jika menggunakan beberapa obat sekaligus. Semakin banyak obat yang dikombinasi dengan alkohol, resiko dampak buruk yang terjadi akan semakin besar.
Salah satu resiko yang cukup berbahaya adalah kerusakan saluran cerna setelah mengonsumsi obat antinyeri. Ecek lainnya yang terjadi akibat interaksi alkohol dengan obat adalah rasa kantuk yang berlebihan, sensasi melayang, gangguan kontrol motorik, gangguan daya ingat, mual, kram dan lainnya.
Durian
Durian mengandung alkohol yang dapat memberikan efek panas dalam perut. Selain itu, kandungan zat methanol, ethanol, sulfur dan ethyl metacrylate akan memberikan reaksi berbahaya pada penderita hipertensi, penyakit jantung, diabetes, asam urat, maag serta kolesterol tinggi. Maka dari itu, jangan konsumsi durian setelah minum obat atau sebaliknya.