3 Hal yang Harus Dilakukan oleh Orangtua saat Memuji si Kecil

Sebagai orang tua, kita ingin agar anak-anak kita nantinya merasa nyaman dan bangga dengan diri mereka sendiri (memiliki percaya diri), jadi kita mencoba untuk memuji mereka sebanyak mungkin. Itu memang bukan hal yang buruk. Penelitian-pun menunjukkan bahwa ada manfaat dari memuji anak kecil. Pujian sederhana dapat membangkitkan harga diri dan percaya diri mereka. Namun, itu tergantung pada jenis pujian yang kita berikan, serta kapan dan seberapa sering. Selain itu, penting untuk orang tua ketahui bahwa ada cara yang benar dan salah untuk memberikan pujian kepada anak kecil. Untuk itu, sekarang kita akan fokus ke 3 hal yang harus dikatakan orang tua saat memuji anak kecil.

Dilansir dari tulisan Psikoterapis, Jessica VanderWier di CNBC, 3 hal inilah yang selalu dikatakan orang tua dari anak-anak yang percaya diri, memiliki motivasi diri, dan kuat secara mental:

1. Memuji Prosesnya

Ketika orang tua memuji prosesnya (misalnya, anak berusaha keras dalam tugas matematika), daripada bakat atau hasil (misalnya, kemampuan alami anak untuk memecahkan masalah matematika dengan cepat), anak-anak lebih mungkin mengembangkan sikap positif terhadap tantangan di masa depannya.

Pada 1990-an, Carol S. Dweck, seorang profesor psikologi di Sekolah Pascasarjana Pendidikan Stanford, mempelajari efek dari jenis pujian ini. Dalam satu eksperimen, sekelompok anak diberi tahu bahwa mereka berhasil karena mereka pintar, sedangkan kelompok kedua diberi tahu bahwa mereka berhasil karena mereka bekerja keras.

Ketika kedua kelompok diberi berbagai teka-teki, anak-anak di kelompok kedua lebih cenderung memilih teka-teki yang lebih sulit. Dweck juga menemukan bahwa memuji proses membuat mereka lebih mungkin merasa percaya diri dalam suatu tugas bahkan jika mereka melakukan kesalahan.

2. Tidak Pernah Menjadikannya Kompetisi

Orang tua suka membandingkan—kita kadang tidak bisa menahannya! Dan terkadang, kita bahkan akan memberi tahu anak-anak bahwa mereka lebih baik daripada yang lain (“kamu mencetak lebih banyak gol daripada gabungan semua teman setim-mu!”).

Seringkali, itu dilakukan dengan niat baik. Kita ingin mereka merasa bangga seperti yang kita rasakan, dan termotivasi untuk melakukan yang lebih baik lagi di lain waktu … tetapi untuk sebuah alasan yang salah; kompetisi.

Penting untuk diketahui, bahwa tidak sehat terjebak dalam lingkaran setan persaingan. Perbandingan sosial dapat mengajarkan anak-anak untuk selalu mengukur kesuksesan berdasarkan hasil orang lain. Lebih buruk lagi, menurut penelitian, memberikan pujian kepada anak-anak dalam hal perbandingan, dalam beberapa kasus, dapat menumbuhkan narsisme (perilaku mencari perhatian) dan kurangnya nilai kerja sama tim.

Lalu, adakah pendekatan yang lebih baik? Dorong mereka untuk membandingkan upaya mereka di masa lalu dengan upaya mereka saat ini, bukan dengan orang lain. Ini membuat mereka terbiasa mengubah tujuan mereka dari “menjadi lebih baik daripada orang lain” menuju “perbaikan yang berfokus ke diri sendiri”.

3. Menggunakan Bahasa Pengamatan

Saat memuji hasil lukisannya, daripada mengatakan, “bagus sekali!”, akan lebih baik jika kita mengatakan, “aku suka warna dalam lukisanmu. Coba ceritakan lebih banyak, kenapa kamu memilih warna-wana itu?” (Inilah artinya memuji proses.)

Contoh lain: daripada mengatakan, “kamu kelihatan sudah jago sekali mengendarai sepeda itu!”, orang tua dari anak-anak yang termotivasi dapat mengatakan sesuatu yang lebih baik seperti, “kamu sangat berhati-hati dan fokus saat mengendarai sepeda. Bahkan ketika kamu sedikit goyah dan hampir jatuh, kamu terus maju! Itu keren, lho.”

Seni memuji dalam bahasa sederhana ini dapat membantu anak-anak merasa bangga pada diri mereka sendiri karena berusaha keras untuk sesuatu. Itu juga bisa membuat mereka lebih bersemangat untuk menghadapi hal-hal yang lebih menantang di masa depan.

Terakhir, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman secara emosional. Misalnya, jika anak-anak gagal dalam tes ejaan, jangan memberi tahu mereka bahwa mereka seharusnya belajar lebih keras. Tapi, tanyakan kepada mereka, apa yang menurut mereka dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kemampuan di waktu berikutnya.

Itulah 3 hal yang harus dikatakan orang tua saat memuji anak kecil. Karena anak-anak perlu tahu bahwa mereka bisa datang kepada orang tuanya, tidak hanya ketika mereka telah melakukan sesuatu dengan baik, tetapi juga ketika mereka sedang berjuang dengan tugas atau tantangan tertentu. Hal ini akan menguatkan bonding antara orang tua dan anak, yang akan berdampak pada kepercayaan dirinya di masa depan.

AnakOrangtua
Komentar (0)
Tambah Komentar