
Setiap orang pasti memiliki kriteria masing-masing dalam memilih pasangan hidup menuju jenjang pernikahan. Misalnya, harus memiliki pekerjaan tetap atau memiliki rumah. Hal itu tentu saja lumrah bagi seorang wanita, bukan? Akan tetapi ada hal-hal lain yang sebenarnya perlu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pasangan hidup. Ini karena kita akan menempuh perjalanan yang lebih panjang dan sarat akan tantangan juga rintangan.
Masalah kecil dalam kehidupan rumah tangga bisa dimulai dari ketidakmampuan pasangan dalam menjalani komunikasi. Apalagi jika dipertemukan dengan pasangan yang memiliki karakter yang kasar dalam berkata maupun perilakunya.
Maka dari itu, penting untuk melihar karakter pasangan agar kelak pernikahan menjadi langgeng. Berikut ini 3 kunci cara melihat karakter pasangan agar pernikahan kamu langgeng.
Corak Persahabatan Kuat
Salah satu hal yang seringkali dihubungkan dengan persahabatan adalah pernikahan. Kenapa demikian? Karena kunci pernikahan yang langgeng biasanya memiliki corak persahabatan yang kuat.
Baca Juga:
Apa itu corak persahabatan yang kuat? Hal ini bukan berarti kamu harus menikah dengan sabahat dekatmu. Corak persabahatan kuat yang dimaksud adalah adanya unsur mutualisme, kerjasama, saling memahami, dan lain sebagainya.
Layaknya sahabat, kamu dan pasangan bisa melakukan banyak hal bersama dengan cara saling mendukung. Misalnya, ketika istri memutuskan untuk menjadi influenzer di media sosial. Suaminya memberikan dukungan dengan memfasilitasi kebutuhan istrinya seperti kamera dan komputer.
Istri yang Buta dan Suami yang Tuli
Sebuah pernikahan tidak mungkin terhindar dari masalah, bukan? Jika saat masih sendiri kamu dan pasangan bisa saling mendukung, maka berbeda situasinya bila kalian telah menikah.
Masalah yang muncul terkadang dari hal-hal kecil menjadi besar. Misalnya, istri yang iri dengan tetangganya yang baru saja membeli motor keluaran terbaru. Istri menjadi panas dan menuntut suaminya hingga menimbulkan pertengkaran. Oleh sebab itu, wanita harus bisa menjaga pandangan dari hal-hal yang akan merugikan diri dan keluarganya.
Sedangkan untuk suami yang tuli adalah suami yang tidak mudah terpengaruh. Jika seorang laki-laki mudah terpengaruh maka dia tidak akan bisa mengendalikan kehidupan rumah tangganya. Yang tidak kalah pentingnya adalah tidak hal-hal buruk tentang istrinya.
Sebab banyak pernikahan yang terlihat direstui tetapi sebenarnya tidak. Orang-orang yang tidak merestui inilah yang akan menjadi bumerang dalam rumah tangga. Karena itu, sebisa mungkin mencari pasangan yang tidak mudah terpengaruh dengan ucapan orang lain.
Laki-laki yang memiliki sifat tanggung jawab, tulus, dan juga bisa menjaga lisan dan telinganya dari hal-hal buruk yang merugikan.
Seperti Sangkar Burung
“Burung yang ada di luar, penasaran untuk masuk ke dalam sangkar. Sementara burung yang di dalam begitu putus asa ingin keluar.”
Banyak yang masih single ingin sekali cepat menikah karena hanya melihat apa yang tampak oleh matanya. Hanya karena melihat beberapa pasangan tampak akur dan solid.
Sehinga mereka lupa bahwa tujuan utama menikah bukan hanya sekadar mencari kebahagian. Sebab tanpa pernikahan pun masih bisa merasakan kebahagiaan.
Bedanya bahagia dalam pernikahan membutuhkan ilmu menjalani kehidupan rumah tangga sehingga mendapatkan keberkahan. Untuk itu, carilah dan pelajarilah ilmu sebanyak mungkin sebelum kamu berumah tangga.