
Olahraga sepak bola pada masa ini merupakan olahraga terpopuler di dunia. Dikutip dari Wikipedia, cabang olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 (sepuluh) pemain lainnya diizinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola.
Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan menjadi pemenangnya. Jika hingga waktu berakhir masih berakhir imbang, maka dapat dilakukan undian, perpanjangan waktu maupun adu penalti, bergantung pada format penyelenggaraan kejuaraan.
Meskipun demikian, pemenang sebuah pertandingan sepak bola dapat dibatalkan sewaktu-waktu atas skandal dan tindakan kriminal yang terbukti di kemudian hari.
Peraturan pertandingan secara umum diperbarui setiap tahunnya oleh induk organisasi sepak bola internasional (FIFA) yang juga menyelenggarakan Piala Dunia setiap empat tahun sekali.
Baca Juga:
Sejarah Awal Mula Sepak Bola
Banyak negara menyatakan bahwa negara mereka sebagai negara asal mula sepak bola, seperti Brazil, Italia, Inggris bahkan sampai China. Namun, FIFA sebenarnya secara ringkas sudah menjelaskannya di dalam situs mereka. Berikut diantara nya:
Episkyros
Jika boleh diklaim, maka mungkin sejarah sepak bola tertua yang ada di muka bumi ini adalah permainan episkyros yang ditemukan oleh orang-orang Romawi Kuno.

Permainan tersebut dimainkan oleh 12 hingga 14 orang di masing-masing tim, dengan satu buah bola, dan setiap pemain boleh menggunakan tangan.
Meskipun judulnya permainan bola, pada dasarnya orang-orang yang memainkan permainan ini akan saling bertempur layaknya Sparta.
Permainannya saat itu sangatlah sederhana, yakni kedua tim saling melempar bola dengan tujuan bola berada sejauh-jauhnya dari zona lapangan tim dan berada di zona lawan, sambil para pemain melakukan tackle yang amat keras.
Meski demikian sebenarnya tidak ada bukti yang jelas mengenai hubungan Episkyros dengan sejarah sepak bola modern, meskipun memang ada beberapa relif yang menunjukkan hal itu, misalnya adalah gambar relif di bawah ini yang memang cukup terkenal.
T’su Chu
T’su Chu atau Cuju merupakan salah satu permainan bola Tiongkok kuno yang dimainkan baik di negeri China, Korea, Jepang, hingga negara Vietnam. Permainan ini dianggap FIFA sebagai salah satu inspirasi dari sejarah sepak bola di dunia.
Permainan ini di mulai pada zaman Dinasti Ming, dan saat ini sudah mulai ditinggalkan.

Sama seperti Episkyros, permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masingnya berjumlah 12-16 orang pemain dengan satu buah bola.
Para pemain yang memainkan Cuju ini diharuskan untuk menendang bola ke zona lapangan milik lawan, dengan beberapa aturan khusus. Pada permainan ini penggunaan tangan tidak diperbolehkan.
Bahkan dalam perkembangannya, Cuju telah melahirkan Liga dengan beberapa tim di dalamnya, pada abad ke-10. Pemain-pemain rekreasional diharuskan untuk menunjuk pemain profesional sebagai guru dan membayarkan sejumlah uang untuk menjadi member.
Hal ini dapat diterima oleh masyarakat karena dapat menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi para pemainnya.
Kemari
Kemari merupakan permainan bola Jepang zaman dahulu yang muncul 500-600 tahun setelah adanya Cuju dan lagi-lagi diklaim oleh FIFA menjadi salah satu inspirasi dan terkait dalam sejarah sepak bola dunia. Berbeda dengan Episkyros dan Cuju, permainan ini masih dimainkan hingga sekarang walaupun hanya bertujuan sebagai olahraga rekreasi saja.
Selain itu permainan ini dikatakan minim elemen kompeitif karena para pemain yang memainkan Kemari hanya diharuskan menendang-nendang bola di dalam lingkaran kecil dan saling mengoperkannya untuk mencegah bola jatuh ke tanah. Atau dalam Bahasa saat ini permainan ini dikenal dengan istilah juggling.
Sejarah Sepak Bola Modern
Sejarah sepak bola modern dikatakan berawal di tanah Inggris Raya pada abad ke 19. Awalnya permainan folk football dimainkan di selurung Inggris di daerah perkotaan maupun pedesaan tanpa adanya peraturan standard dan bahkan terkesan minim.
Peraturan permainan ini pertama kali mulai banyak dibahas setelah sekolah-sekolah privat seperti Winchester, Charterhouse, dan Eton mulai mengadakan pertandingan permainan ini hingga pada tahun 1843 Universitas Cambridge berhasil membuat peraturan yang terstandar dan kemudian diberi nama dengan Cambridge rules.
Hingga pada 1863 banyak klub-klub yang membuat aturan tercetak dimana pada aturan tersebut tidak diperkenankan menggunakan tangan. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terpisahnya rugby dengan bola sepak.
Peraturan baru tersebut pada awalnya tidak diterima secara langsung hingga pada tahun 1867 Sheffield bergabung dengan asosiasi sepakbola Inggris untuk kemudian memainkan pertandingan melawan klub London dengan peraturan yang telah di revisi.
Setelah itu pada tahun 1871 ada 15 klub yang bersedia ikut serta dalam turnamen yang diadakan oleh asosiasi sepak bola inggris (FA). Kemudian kompetisi ini semakin berkembang hingga pada 1877 asosiasi Inggris Raya telah setuju untuk menyatukan 43 tim ke dalam satu kompetisi.
Setelah kompetisi ini disatukan hilanglah dominasi klub London di piala FA.Dalam perjalanannya, Inggris berperan besar dalam sejarah sepak bola dunia.
Diketahui sejak tahun 1850 an para pekerja insdustri di Inggris yang memang memiliki waktu offwork hari Sabtu, banyak menghabiskan hari-hari tersebut untuk menonton atau bermain bola.
Budaya ini semakin lama semakin populer dan diketahui jumlah penonton sepak bola di stadion berkembang dari 4.600 orang di tahun 1888 hingga 7.900 orang pada tahun 1895 dan 13.200 pada tahun 1905. Dengan kepopuleran permainan sepak bola, mulai muncul sistem-sistem profesional di Inggris.
Pada awalnya tim-tim Inggris Utara mulai membayar pemain kelas-pekerja sebagai kompensasi “libur” pekerjaan utama mereka maupun kompensasi cidera.
Tapi FA saat itu justru mengeluarkan tim-tim yang memiliki pemain “profesional”. Meski demikian praktik “profesionalisme” ini justru semakin berkembang di Inggris hingga era 1920 dimana mulai banyak tim yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tertentu, meskipun di era ini sepak bola belum menjadi komoditas bisnis yang menjanjikan.
Selain itu perlu diketahui liga profesional baru benar-benar berjalan pada era 1932 setelah masalah profesionalisme berhasil dipecahkan dengan cara mengadopsi dari negara-negara di Amerika Latin.
Selama awal abad 20 tercatat pula dalam sejarah bahwa perkembangan sepak bola terjadi sangat cepat dan semakin cepat setiap saat. Hal ini kemudian membuat banyak orang sadar pentingnya keberadaan suatu organisasi dunia yang menaungi sepakbola.
Akibatnya pada tahun 1904 beberapa negara seperti Belgia, Denmark, Perancis, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Swiss memutuskan untuk membentuk Federation Internationale de Football Association atau dikenal dengan sebutan FIFA.Salah satu masalah yang dialami FIFA di awal-awal pembentukannya adalah ketidakpatuhan FA terhadap FIFA sebagai organisasi baru. Di dalam sejarah sepak bola dunia bahkan tercatat FA beberapa kali “ngambek” karena beberapa hal.
Tercatat FA pernah keluar dari keanggotaan FIFA pada tahun 1920-1924, 1928-1946.Sejak masa-masa awal pembentukan FIFA tersebut lah, sepakbola di dunia semakin maju dan kompetisi-kompetisi yang diadakan mulai semakin teratur dan semakin beragam.
Pada 1977 dan 1985 FIFA pertama kali mengadakan turnamen untuk pemain-pemain muda di bawah 20 tahun, dan di bawah 17 tahun.Pada 1989 FIFA mengadakan kompetisi futsal pertama, dan pada 1991 FIFA mengadakan turnamen sepak bola wanita pertama di China.
FIFA sejak era tersebut terus menciptakan inovasi-inovasi baru sehingga sepak bola menjadi permainan yang dikenal sangat luas hari ini.
Sejarah Sepak Bola di Indonesia
Dirangkum dari Wikipedia, sepak bola juga tercatat sebagai cabang olahraga terpopuler di Indonesia. Sepak Bola di Indonesia diperkenalkan oleh para penjajah Belanda. Tercatat bahwa Liga sepak bola Indonesia dimulai sekitar tahun 1930-an di era kolonial Belanda. Pada tahun 1930 juga didirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau disingkat (PSSI) di Yogyakarta.
Hingga tahun 1979, kompetisi sepak bola nasional di Indonesia diselenggarakan secara amatir, dan lebih dikenal dengan istilah “Perserikatan”.
Pada tahun 1979–80 diperkenalkan kompetisi Liga Sepak Bola Utama (Galatama). Meski demikian, baik Perserikatan maupun Galatama tetap berjalan sendiri-sendiri. Galatama merupakan kompetisi sepak bola semi-profesional yang terdiri dari sebuah divisi tunggal (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi). Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong.
Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia, memadukan fanatisme yang ada di Perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Liga Super Indonesia sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi tingkat teratas.
Pada tahun 2011, PSSI mengganti Liga Super Indonesia (ISL) dengan Liga Prima Indonesia (IPL). Dualisme kompetisi ini bertahan hingga beberapa tahun.
Setelah kongres luar biasa PSSI pada tanggal 17 Maret 2013, Liga Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia berada di bawah pengawasan PSSI sebelum digabungkan pada tahun 2014.
Gejolak politik sepak bola Indonesia belum usai. Belum genap beberapa tahun usai penggabungan Liga Primer Indonesia dengan Liga Super Indonesia. Pada tanggal 17 April 2015, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membekukan PSSI dengan alasan PSSI tidak mematuhi peraturan olahraga nasional.
Akibat intervensi tersebut, PSSI dibekukan oleh FIFA. Satu tahun kemudian, Menpora mencabut sanksi terhadap PSSI. Pada tanggal 13 Mei 2016, FIFA mencabut sanksi yang diberikan untuk Indonesia setelah menerima laporan bahwa Menpora telah mencabut surat pembekuan aktivitas terhadap PSSI.
Pada tahun 2017, kompetisi sepak bola profesional tertinggi di Indonesia yaitu Liga Super Indonesia (ISL) berganti nama menjadi Liga 1 di bawah kepemimpinan ketua PSSI yang baru, Edy Rahmayadi. Liga 1 akan diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia Baru.