
5 Alasan Kenapa Self-Education Lebih Penting Daripada Kuliah
Seperti kebanyakan opini di masyarakat kita, memasuki perguruan tinggi telah menjadi jalur yang dituntut secara sosial. Mendapatkan gelar sarjana seolah menjadi tujuan dalam mengejar kebahagiaan. Satu-satunya masalah adalah bahwa konsep ‘perguruan tinggi = sukses’ di masa ini bukanlah jawaban untuk semua orang, seperti yang dikutip dari RealMenRealStyle. Nilai untuk sebuah gelar semakin berkurang. Apakah itu sesuatu yang perlu dimiliki semua orang? Ya, jika kamu seorang calon dokter, pengacara atau arsitek. Tetapi tidak semua pekerjaan mengharuskanmu menunjukkan secarik kertas bahwa kamu kompeten dalam keahlianmu.
Seperti kata Elon Musk, “I don’t give a damn about your degree.” Bahkan perusahannya, Tesla, telah membuka kesempatan bagi para pelamar tanpa ijazah sarjana. Alasannya, karena banyak bidang yang bisa kamu pelajari (dan kuasai) tanpa harus berkuliah. Untuk itu penting diketahui berikut ini 5 alasan kenapa self-education lebih penting daripada kuliah:
1. Perguruan Tinggi Tidak Mengajarkanmu Bagaimana “Berpikir”
Ratusan mahasiswa membaca buku yang sama dan diajari informasi yang sama oleh seorang dosen yang mungkin tidak pernah bekerja di bidang industri. Itulah yang kebanyakan kita temui di perguruan tinggi. Ruang kelas yang penuh dengan mahasiswa yang dipandu untuk menyalin pendapat dari profesor.
Meskipun beberapa perguruan tinggi merupakan pengecualian dari aturan tersebut, kita secara keseluruhan terjebak dalam sistem pendidikan yang tidak menumbuhkan pemikiran kritis. Pengaturan akademik melatih siswa untuk berhasil di dalam peraturan tertentu dan terkontrol dalam ‘lingkungan buatan’.
Baca Juga:
Di perguruan tinggi, kamu akan bertemu orang-orang dengan pendapat dan gaya hidup berbeda yang akan menantang pemikiranmu dengan cara baru. Tetapi tidak perlu kuliah untuk menempatkanmu di dalam lingkungan seperti itu. Kamu kemungkinan akan bertemu orang-orang di lingkunganmu yang dapat memaparkan ide dan cara berpikir baru padamu, di manapun itu.
Pembelajar seumur hidup yang terus meningkatkan diri–itulah yang akan menentukan kesuksesanmu.
Perguruan tinggi bisa bersifat teoritis dan tidak bersentuhan langsung dengan kenyataan. Di dunia yang terus berubah, perguruan tinggi sendiri tidak berubah cukup cepat. Waktu telah berubah. Yang lebih penting adalah memiliki keterampilan untuk melakukan pekerjaan tertentu, bukan sertifikat yang menunjukkan bahwa kamu telah menghabiskan 4 tahun mempelajari suatu bidang. Gelar sarjana masih bisa menjadi investasi yang bagus, tetapi sangat mungkin untuk berhasil di masa ini tanpa harus kuliah selama beberapa tahun.
2. Biaya Kuliah Lebih Besar daripada Manfaatnya
Setiap tahunnya ada jutaan anak muda di seluruh dunia bertanya pada diri mereka sendiri, “Perguruan tinggi dan gelar apa yang tepat bagi saya untuk memulai karir yang sukses?” Seringkali pilihan itu dipandu oleh pengalaman kampus terbaik yang dimiliki mahasiswa tersebut.
Pertanyaannya bukanlah ‘apakah kuliah di universitas menjadi pengalaman positif bagi kebanyakan orang’. Tetapi, ‘apakah pengalaman itu sepadan dengan biaya yang harus dikeluarkannya?’ Di Eropa, beberapa negara menawarkan pendidikan gratis. Tapi apakah itu benar-benar gratis? Bagaimana dengan pajak yang dibayarkan oleh warga negara? Uang untuk pendidikan itu pastilah datang dari sana.
Perlu diketahui, bahwa gelar sarjana selalu menjadi lebih mahal setiap tahun. Ini berarti, kamu harus menemukan cara efektif ‘manggadaikan’ hidupmu untuk membayar harga selembar sertifikat. Sayangnya saat ini tidak semua orang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dan mereka yang mampu membayar gelar sarjana akan berambisi penuh untuk menghasilkan banyak uang setelah mereka lulus. Beberapa gelar dapat ‘membayarnya’ sepadan, tetapi kebanyakan tidak.
Tidak mengherankan jika Barack Obama mengisyaratkan bahwa ‘orang-orang dapat berpenghasilan lebih banyak dengan belajar perdagangan daripada (penghasilan) yang mereka dapat dengan gelar sejarah.’ Tidak semua orang dengan gelar sarjana akan menghasilkan banyak uang. Inilah faktanya.
3. Informasi & Edukasi Sebenarnya Relatif Murah
Pendidikan itu penting, kuliah tidak. Karakter Matt Damon, Will Hunting (dari film Good Will Hunting) sangat tepat dengan kutipan ini, “kamu menyia-nyiakan $ 150.000 untuk pendidikan yang bisa kamu dapatkan dengan membayar lima puluh dolar dalam biaya keterlambatan di perpustakaan umum.”
Informasi itu sendiri tidak mahal dan mudah diakses. Sumber online menawarkan kelas Universitas secara gratis dan perpustakaan lokal di daerahmu adalah harta karun informasi. Jika satu-satunya cara kamu untuk belajar adalah dengan pergi ke Universitas, mungkin itu jalan terbaik untumu. Tetapi jika tidak, pertimbangkan alternatif ini untuk pendidikan.
4. Kuliah, Tidak Ada Jaminan
Masalahnya adalah banyak orang kuliah dengan mentalitas bahwa mereka akan menemukan pekerjaan impian dan menghasilkan banyak uang setelah lulus. Namun sekarang, orang perlu memahami bahwa hanya karena mereka kuliah itu tidak akan menjamin pekerjaan bergaji tinggi.
Itu bahkan tidak akan membuat kamu lantas menjadi pemimpin yang terampil di kantor. Mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan manajemen sumber daya dan manusia membutuhkan latihan dan pengalaman nyata. Ini adalah keterampilan yang tidak dapat diperoleh di kelas.
Jangan jatuh pada jaminan tersirat bahwa gelar sarjana adalah tiketmu menuju kesuksesan yang langgeng. Kamu tetap dapat menghabiskan waktu yang sama daripada duduk di kelas, dengan mencoba magang dan mengeksplorasi opsi yang menantang lainnya, yang mungkin kamu dapat mengikutinya dengan baik–bahkan lebih baik. Dengan kata lain, kamu perlu membuat keputusan yang tepat untuk dirimu sendiri.
5. Kamu Hanya Akan Menemukan Tujuanmu dengan Pengalaman yang Nyata
Ungkapan, “menemukan diri sendiri,” biasanya digunakan oleh mahasiswa. Belajar di universitas yang terkenal entah bagaimana telah menjadi pemikiran para remaja untuk memasuki masa dewasa dan karier yang sukses.
Kaum muda sering memilih kuliah sebagai pilihan terpaksa setelah sekolah karena mereka belum memutuskan apa yang harus dilakukan dengan hidup mereka. Gelar 4 tahun memberi mereka waktu untuk membuat keputusan itu. Perguruan tinggi menjual janji sebagai tempat seseorang dapat menemukan diri mereka sendiri. Itu tidak selalu benar. Kampus perguruan tinggi adalah dunia yang ‘dilindungi’. Ini bukan dunia nyata.
Mentalitas yang seharusnya dimiliki orang ketika berpikir untuk melanjutkan ke perguruan tinggi adalah bahwa dia akan terus memperluas pengetahuannya tentang bidang yang dia sukai, dan akan menggunakan keterampilan itu untuk memecahkan masalah di dunia nyata. Jika kamu ingin menjadi guru bahasa Inggris di sekolah dasar, jangan berharap gelar dalam pendidikan mempersiapkanmu untuk sebuah ruangan yang penuh dengan teriakan anak-anak. Kamu bahkan bisa jadi tidak menyukai profesi mengajar.
Seseorang dapat menemukan dirinya dengan melakukan sesuatu. Dengan mengembangkan keterampilannya. Dengan menguji ide dan proyeknya di dunia nyata. Cara termudah untuk mengetahui nilai dirimu adalah dengan menempatkan dirimu dalam situasi yang menantang. Dapatkan pekerjaan. Menjadi sukarelawan untuk mengembangkan keterampilanmu. Bahkan, kamu bisa keliling dunia sambil bekerja paruh waktu. Kejar gairah masa mudamu saat ini di luar kelas.
Perguruan tinggi adalah pilihan yang sempurna bagi kebanyakan orang, terutama dengan beasiswa penuh. Namun, yang tidak kalah penting adalah self-education atau keinginan belajar yang kuat secara mandiri, yang akan meningkatkan dirimu dan membawa dirimu kepada kesuksesan di masa ini. Tetap semangat!