5 Cara Jitu Menentukan Harga Jual Produk dengan Benar

Pernahkah anda menemukan dua harga yang berbeda di tempat yang berbeda untuk sebuah produk yang sama? Ketika melihat hal tersebut, apakah terbesit dalam pikiran anda akan bagaimana kedua tempat tersebut menentukan harga mereka? Jika anda pernah berfikir demikian, ini adalah tempat yang tepat untuk anda. Mari belajar lebih dalam tentang harga jual produk dan bagaimana cara menentukannya.

Pengertian Harga Jual Produk

img: Unsplash

Sesuai dengan namanya, harga jual produk merupakan harga penjualan dari produk atau harga yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli sebuah produk.

Harga jual merupakan salah satu penentu terbesar dalam kesuksesan sebuah bisnis karena harga berpengaruh langsung ke permintaan konsumen untuk sebuah produk.

5 Metode Menentukan Harga Jual Produk

Berikut adalah 5 cara yang baik dan benar untuk menentukan harga jual produk di pasaran:

1. Market Skimming

Market Skimming adalah sebuah metode dimana penjual menentukan harga yang tinggi untuk produk baru yang unik dan/atau sangat berbeda dari produk lainnya di pasaran.

  • Sifat: Pada awalnya, harga ditingkatkan untuk memaksimalisasi keuntungan jangka pendek. Ketika kompetitor datang dengan barang yang serupa, harga harus dikurangi.
  • Kegunaan: Untuk menjual produk baru yang unik dan/atau sangat berbeda dari produk lainnya di pasaran.
  • Kelebihan: Harga yang tinggi memungkinkan bisnis untuk memperoleh kembali biaya riset dan pengembangan produk. Selain dari itu, harga yang tinggi dapat membantu bisnis untuk menciptakan “persepsi berkualitas” untuk produk.
  • Kekurangan: Membuka celah yang lebar bagi kompetitor untuk menjual produk yang serupa. Produk cenderung diluar jangkauan konsumen dikarenakan harga yang tinggi. Sehingga, penjualan otomatis berkurang.

2. Cost-Plus Pricing

Cost-Plus Pricing merupakan sebuah sistem penjualan dimana penjual menentukan harga dengan menambahkan sejumlah nilai tetap ke harga produksi atau harga pembelian produk. Terdapat dua macam metode dalam cost-plus pricing yakni: Mark-Up Pricing dan Full-Cost Pricing.

  • Sifat: Sejumlah Persentase atau Nilai ditambahkan dengan harga produksi atau pembelian produk.
  • Kegunaan: Untuk penjualan produk sehari-hari. Seringkali digunakan oleh pengecer untuk memutuskan harga jual produk ke konsumen.
  • Kelebihan: Proses yang cenderung tidak memakan waktu dan ringkas. Harga terjamin berada diatas pengeluaran.
  • Kekurangan: Harga yang ditetapkan dapat melebihi kapasitas pembelian konsumen dan/atau harga jual kompetitor.

3. Competitive Pricing

Metode ini seringkali digunakan ketika bisnis berkecimpung dalam pasar yang memiliki kompetisi yang cukup ketat. Dalam Competitive Pricing, penjual akan memasang harga yang tidak jauh berbeda dengan harga yang ditawarkan oleh kompetitor bisnis mereka.

  • Sifat: Harga ditetapkan tidak jauh dari harga jual kompetitor.
  • Kegunaan: Digunakan ketika bisnis yang sudah terpercaya sedang menjual produk baru. Sudah ada produk yang serupa di pasaran.
  • Kelebihan: Harga ditentukan tidak jauh dari harga jual kompetitor sehingga bisnis dapat berfokus dalam meningkatkan kualitas produk atau kepuasan konsumen.
  • Kekurangan: Harus mengikuti harga jual dari kompetitor. Bisnis masih harus mencari cara agar produk mereka lebih unggul dibandingkan milik kompetitor.

4. Promotional Pricing

Pernahkah kamu melihat diskon buy-1-get-1 di supermarket terdekat? Atau 50% off? Ya, itu adalah promotional pricing. Pada metode ini, penjual akan menurunkan harga produk dalam jangkauan waktu tertentu.

  • Sifat: Potongan harga akan diberlakukan. Hal ini biasa dikenal sebagai loss-leader pricing. Atau konsumen ditawarkan dengan produk yang lebih banyak dengan harga yang lebih sedikit dari harga jual normal.
  • Kegunaan: Dapat meningkatkan daya tarik konsumen, menciptakan kesadaran konsumen, retensi pelanggan dan lain-lain.
  • Kelebihan: Cara yang baik untuk menjual produk yang berada diinventoris sebelum kadar luasa. Dapat meningkatkan penjualan jangka pendek dan pangsa pasar.
  • Kekurangan: Keuntungan akan berkurang.

5. Penetration Pricing

Berbeda tipis dengan promotional pricing, dalam penetration pricing, penjual menawarkan produk mereka dengan harga yang lebih murah dari produk-produk sejenisnya di pasaran. Seiiring waktu, harga akan dinaikkan sehingga setara dengan produk kompetitor di pasaran.

  • Sifat: Harga diturunkan sampai berada dibawah harga jual pasar untuk meningkatkan penjualan dan retensi pelanggan. Jika sudah tercapai, harga akan dinaikkan kembali ke harga jual pasaran.
  • Kegunaan: Dapat digunakan untuk menjual produk yang telah ada di pasaran sebelumnya.
  • Kelebihan: Akan memikat konsumen dengan lebih cepat dan membantu perilisan produk dalam pasar. Selain itu, juga dapat meningkatkan pangsa pasar dengan cepat.
  • Kekurangan: Mengurangi pendapatan sehingga biaya riset dan pengembangan produk tidak dapat ditutup dengan cepat.

Metode Menentukan Harga Jual Produk Manakah Yang Cocok?

img: Unsplash

Setiap bisnis tentunya memiliki struktur, produk dan tujuan yang berbeda-beda dalam kondisi yang tentunya tak sama. Maka dari itu, penanggung jawab bisnis harus dapat memilih metode yang sesuai. Di bawah ini merupakan 6 pertanyaan yang anda dapat tanyakan agar dapat menentukan metode yang tepat:

  1. Apakah produk anda produk baru atau lama?
  2. Apakah produk anda jarang ditemukan di pasaran?
  3. Seberapa ketat persaingan di pasar?
  4. Apa bisnis anda memiliki brand image yang baik?
  5. Berapa harga produksi dan memasok produk?
  6. Apa tujuan marketing bisnis anda?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dan mencocokkannya dengan metode-metode diatas, anda dapat memilih metode menentukan harga jual yang tepat untuk bisnis anda. Selamat mencoba!

Bisnis
Komentar (0)
Tambah Komentar