5 Film Indonesia yang Paling Berpengaruh, Tidak Luput Dimakan Usia

Menonton film merupakan salah satu cara efektif untuk mengusir kebosanan, film yang rata-rata berdurasi 1-2 jam tidak akan terasa jika kita menikmati film tersebut. Maka dari itu, menonton film merupakan salah satu cara efektif untuk mengusir kebosanan.

Berbicara mengenai film, tidak akan lepas dari perkembangan dari film itu sendiri. Perkembangan film di Indonesia sendiri tidak akan lepas dari perkembangan film di dunia. Di Indonesia sendiri, film Hollywood masih menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk menonton film baik di bioskop maupun di platform streaming digital. Meskipun begitu, film Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Sehingga film-film buatan sineas lokal ini masih tetap eksis hingga saat ini.

Film Indonesia pun mempunyai kiblat dan pengaruhnya sendiri, biasanya kiblatnya tersebut dipengaruhi oleh film-film dari Indonesia sendiri. Memang ada beberapa film Indonesia yang terpengaruh dari film luar negeri, seperti film horor “The Doll” yang terinspirasi dari film horor asal Amerika Serikat “Annabelle”. Lalu ada pula film komedi “Sweet 20” yang terinspirasi dari film asal Korea Selatan “Miss Granny”.Dan masih banyak lagi film-film Indonesia yang terpengaruh ataupun mengadaptasi dari film-film luar negeri, meskipun begitu banyak pula film-film Indonesia yang terpengaruh dari film-film asal Indonesia itu sendiri.

Selain itu, terdapat pula beberapa tren-tren yang terjadi Indonesia yang tren tersebut dipengaruhi oleh film-film asal Indonesia sendiri. Dua hal itulah yang bisa disebut film Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Dan berikut akan kami berikan informasi mengenai 5 film Indonesia yang berpengaruh baik bagi dunia perfilman Indonesia maupun bagi tren-tren yang terjadi di Indonesia, diantaranya adalah:

1. Petualangan Sherina

Film yang dirilis tahun 2000 ini menjadi pertanda kebangkitan film anak nasional. Sejak kehadiran film Petualangan Sherina, banyak film-film bertema anak lainnya yang lahir di dunia perfilman Indonesia, seperti film “Untuk Rena” di tahun 2005, film “Laskar Pelangi” di tahun 2008, film “Sokola Rimba” di tahun 2013, dan film “Kulari ke Pantai” di tahun 2018.

Film Petualangan Sherina sendiri mengkisahkan petualangan Sherina yang diperankan Sherina Munaf dan Sadam yang diperankan Derby Romero yang mereka diculik oleh Pak Raden atas suruhan Kertarejasa yang ingin menguasai tanah pertanian milik ayahnya Sadam. Awalnya mereka merupakan musuh di sekolah namun lama kelamaan terutama saat perjuangan mereka lolos dari penculikan, mereka pun berubah menjadi sahabat.

Salah satu scene yang diingat dari film ini adalah drama musikal “Jagoan”. Dan masih banyak lagi scene yang ikonik dari film yang satu ini. Film Petualangan Sherina ini akan memiliki sekuelnya yang rencananya akan dirilis pada tahun 2021 ini.

2. Ada Apa Dengan Cinta?

Jika film Petualangan Sherina merupakan pertanda kebangkitan film anak nasional, maka film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) ini merupakan pertanda kebangkitan film nasional. Film yang dirilis pada tahun 2002 ini mengangkat kisah kehidupan anak SMA yang sangat relatable, seperti bagaimana persahabatan anak SMA dan bagaimana perjalanan percintaan anak SMA.

Film AADC sendiri mempengaruhi para sineas-sineas Indonesia untuk memproduksi film-film Indonesia, khususnya film yang mengkisahkan kehidupan anak SMA, seperti film “Radio Galau FM”, film “Refrain”, dan film “Ada Cinta di SMA”.

Selain berpengaruh dalam dunia perfilman Indonesia, film AADC sendiri memiliki pengaruh terhadap tren kata-kata puitis di tahun 2000-an. Tren puitis tersebut terinspirasi dari scene-scene dimana Rangga dan Cinta membacakan sebuah puisi. Salah satu kata puitis ikonik dari film ini adalah “Pecahkan Saja Gelasnya Biar Ramai”.

Film yang diperankan Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra ini mendapatkan sekuelnya pada tahun 2016, dengan judul “Ada Apa Dengan Cinta 2”, dan sukses menduduki urutan ke-9 sebagai film dengan penonton terbanyak sepanjang sejarah dunia perfilman Indonesia.

3. 5 CM

Siapa yang habis nonton film yang satu ini jadi ingin mendaki gunung? Ya, film yang dirilis pada tahun 2012 ini menjadi inspirasi bagi tren mendaki gunung di Indonesia pada tahun 2010-an. Film 5 CM ini mengkisahkan perjuangan sekolompok remaja yang ingin merayakan persahabatan mereka dengan mendaki Gunung Semeru tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.

Setelah munculnya film 5 CM, banyak pemuda-pemuda yang terinspirasi untuk mendaki gunung-gunung yang ada Indonesia. Dan menjadi pelopor dari tren mendaki gunung pada tahun 2010-an.

4. The Raid

Film aksi asal Indonesia ini menjadi pengaruh dalam munculnya beberapa film aksi di Indonesia, seperti film “Java Heat”, film “Headshot”, serta film “The Night Comes for Us”. Film yang dirilis pada tahun 2011 dan sekuelnya tahun 2014 ini juga sukses mengantarkan aktor-aktor mereka seperti Iko Uwais, Joe Taslim, dan Yayan Ruhian masuk ke dunia film Hollywood. Para sineas-sineas luar negeri mengapresiasi film The Raid ini, khususnya mereka mengapresiasi akting dan keahlian bela diri dari ketiga aktor tersebut, hingga mereka kini dikenal di dunia dan sukses bermain di beberapa film aksi di Hollywood, seperti Joe Taslim yang bermain di film “Fast & Furious 6” lalu Iko Uwais dan Yayan Ruhian yang bermain di film “Star Wars: The Force Awakens”.

Di luar dunia perfilman Indonesia, pengaruh film The Raid ini adalah menjadi inspirasi ataupun pengaruh anak-anak muda Indonesia yang ingin belajar seni beladiri asal Indonesia, Pencak Silat setelah melihat aksi Pencak Silat di film ini. Selain itu, lewat film ini pula seni beladiri Pencak Silat mulai mendapat perhatian dunia.

5. Filosofi Kopi

Film yang dirilis pada tahun 2015 dan sekuelnya “Filosofi Kopi 2: Ben & Jody” pada tahun 2017 ini menjadi pelopor bagaimana tren usaha kedai kopi di Indonesia saat ini. Film yang diperankan oleh Chico Jericho dan Rio Dewanto ini mengkisahkan perjuangan Ben dan Jody yang ingin menyelamatkan kedai kopi mereka, Filosofi Kopi dari ancaman kebangkrutan. Setelah munculnya film ini, banyak masyarakat Indonesia juga yang terinspirasi dari perjuangan Ben dan Jody dalam merintis kedai Filosofi Kopi ini. Maka dari itu, sekarang ini muncul banyak sekali kedai-kedai kopi yang ada Indonesia.

Nah, itulah 5 film Indonesia yang berpengaruh baik bagi dunia perfilman Indonesia maupun bagi tren-tren yang terjadi di Indonesia. Semoga saja makin banyak lagi film-film Indonesia yang berkualitas dan memiliki pengaruh kearah yang positif.

Film
Komentar (0)
Tambah Komentar