5 Mitos Kesehatan yang Masih Ada di Indonesia

Minum air dingin akan membuatmu susah turun berat badan. Makan kuning telur dapat menyebabkan kolestrol. Bisakah anda membedakan yang mana merupakan fakta dan yang mana merupakan mitos kesehatan? Selama beberapa dekade terakhir, telah banyak mitos kesehatan yang bermunculan dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat di Indonesia.

Ilmu pengetahuan hari-hari ini telah menyanggah banyak dari pemikiran konvensional yang meresap sebagai fakta dan pengetahuan umum di kalangan publik. Sayangnya, hanya ada sedikit paparan tentang penemuan-penemuan terbaru dalam ilmu kesehatan. Di bawah ini adalah 5 mitos kesehatan yang masih ada di Indonesia.

Apa itu Mitos ?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan mitos sebagai cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib.

Sedangkan, di tengah zaman modern, mitos dikenal sebagai informasi tidak benar yang telah menjadi kepercayaan masyarakat. Penyebabnya adalah kurangnya edukasi masyarakat, keterbatasan penelitian dan lain-lain.

5 Mitos Kesehatan dan Kebenarannya

Berikut adalah beberapa mitos kesehatan terbesar di Indonesia dan kebenarannya:

Pernyataan ini seringkali didengar oleh orang-orang yang sedang ini menurunkan berat badannya. Namun, hal ini tidak benar. Faktanya, air dalam suhu apapun tidak memiliki kalori. Ketika air hangat atau dingin masuk ke dalam tubuh, suhu air akan distabilkan oleh tubuh. Bahkan, menurut beberapa peneliti, tubuh akan membakar sedikit kalori dengan berkerja lebih keras untuk menaikkan atau menurunkan suhu ke suhu tubuh yakni 36.5–37.5 °C.

  • MSG dapat Menurunkan Kecerdasan

MSG atau Monosodium glutamate adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Stigma tersebut terbangun atas sebuah sebuah penelitian yang kurang tepat dan akurat pada 1968 oleh . Sehingga, pola pikir tersebut berakar di masyarakat.

Para peneliti masa kini tidak menemukan bukti pasti tentang hubungan antara MSG dan kebodohan atau penyakit lainnya. Food and Drug Administration (FDA) juga mengklasifikasikan MSG sebagai “umumnya diakui aman,” seperti gula dan soda kue. FDA juga mengklaim bahwa tubuh memetabolisme MSG persis seperti memetabolisme glutamat alami.

Namun, di sisi lain, beberapa peneliti juga mengakui bahwa sebagian kecil orang mungkin memiliki reaksi jangka pendek terhadap MSG jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak wajar. Gejalanya pada umumnya ringan dan tidak memerlukan pengobatan.

  • Melihat Layar HP Terlalu Lama Akan Merusak Mata

Mata tidak akan rusak secara permanen akibat berjam-jam melihat layar. Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik seperti komputer, smartphone, dan tablet tidak cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan jangka panjang. Menurut Chris Easley, OD, dari Milan Eye Center di Alpharetta, GA, apa yang dapat dilakukan cahaya hanyalah menyebabkan kelelahan mata dan mata kering, yang keduanya dapat dengan mudah diobati.

Menurut sang peneliti, alasan mata mengering setelah waktu layar adalah karena menatap objek terdekat untuk waktu yang lama mengurangi tingkat kedipan. Hal ini juga dapat membuat otot mata lelah. Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa setelah dua jam menatap layar, 90% dari mereka mengalami gejala computer vision syndrome (CVS)—kelelahan mata, mata kering, dan sakit kepala. Untuk memerangi CVS, berkedip lebih sering, perbarui kacamata atau resep kontak, dan berikan mata istirahat secara teratur untuk beristirahat dan memfokuskan kembali.

  • Masuk Angin Merupakan Sebuah Penyakit

Bukan, masuk angin bukanlah sebuah penyakit. Tetapi, masuk angin merupakan serangkaian gejala yang dirasakan oleh seseorang seperti pusing, meriang dan pegal-pegal. Alo Dokter mengatakan bahwa Masuk angin dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, yang dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut. Seperti demam berdarah, gangguan pencernaan dan lain-lain.

Keluhan masuk angin paling sering disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh, sehingga membuat penderitanya rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.

  • Menstruasi Merupakan Pembuangan Darah Kotor

Ini merupakan stigma masyarakat dari berabad-abad lalu yang masih terbawa sampai sekarang. Cairan merah kental yang dikeluarkan saat proses menstruasi wanita bukanlah darah kotor yang penuh dengan bakteri. Komposisi cairan tersebut yakni: sel-sel endometrium yang menebal, darah dari arteri yang terdapat di dalam rahim, gumpalan-gumpalan dan lain-lain.

AirMitos
Komentar (0)
Tambah Komentar