
Jorge Lorenzo pensiun dari MotoGP. Keputusan itu Lorenzo umumkan dalam konferensi pers di Valencia, Spanyo, Kamis (14/11/2019). Balapan MotoGP Valencia 2019 akan menjadi balapan terakhir bagi Jorge Lorenzo.
Dalam jumpa pers yang dihadiri awak media, pembalap, serta kru tim yang pernah bekerja sama dengannnya, Lorenzo mengumumkan kalimat perpisahan.
“Saya selalu berpikir bahwa ada empat hari terpenting dalam kehidupan pembalap, yaitu balapan pertama, kemenangan pertama, gelar juara dunia pertama, dan hari ketika Anda pensiun,” kata Lorenzo, dilansir dari Crash.
“Seperti yang Anda bayangkan, saya di sini mengumumkan bahwa hari itu sudah tiba bagi saya. Ini akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP.”
Baca Juga:
Profil Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo dianggap sebagai salah satu pembalap paling fenomenal di era modern MotoGP.
Gaya berkendara halus milik Lorenzo masih dianggap sebagai cara terbaik untuk memaksimalkan potensi motor Yamaha.
Keunggulan dalam mencatat waktu lap cepat dan konsisten juga membuat Lorenzo sulit disaingi ketika balapan. Lebih-lebih jika sudah memimpin sejak lap pertama.
5 gelar juara dunia pun berhasil diraih Lorenzo. Dua gelar juara dari kelas 250cc (2006, 2007) dan tiga gelar dari kelas MotoGP (2010, 2012, 2015).
MotoGP 2010 menjadi musim terbaik bagi pembalap asal Mallorca yang lahir pada tanggal 4 Mei 1987 itu. Merebut 16 hasil podium dengan 9 kemenangan, Lorenzo mencetak rekor raihan poin terbanyak dalam semusim dengan 383 angka.
Rekor poin terbanyak milik Lorenzo tersebut bertahan selama sembilan tahun sebelum dipecahkan oleh rekan setimnya, Marc Marquez, pada musim ini.
Mengutip pernyataan Lorenzo ketika mendapat kritik dari CEO Ducati Claudio Domenicalli, “Saya bukan seorang pembalap hebat, tetapi seorang juara”.
Apa Penyebab Lorenzo Pensiun ?

Kabar Lorenzo pensiun sudah muncul sejak beberapa pekan terakhir. Salah satu alasan di balik kemunculan isu pensiunnya Lorenzo adalah rentetan hasil buruk yang terus diraih sejak bergabung dengan Repsol Honda.
Selain kesulitan menyatu dengan motor Honda yang terlampau liar, Lorenzo semakin dipusingkan cedera tulang belakang yang membuatnya absen selama hampir dua bulan.
Cedera tulang belakang memang salah satu resiko paling fatal yang bisa dialami pembalap. Sebab, cedera tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan.
Kendati terus membantah kabar akan pensiun, Lorenzo tidak menampik bahwa cedera itu membuatnya tak lagi percaya diri untuk memacu motornya dengan maksimal.
“Saya mulai berpikir pensiun setelah kecelakaan di Assen. Tetapi, saya tidak mau membuat keputusan terlalu dini,” kata Lorenzo, dilansir dari situs resmj MotoGP.
Lorenzo mengalami cedera patah tulang belakang akibat terjatuh dari motornya pada sesi latihan bebas GP Belanda di Sirkuit Assen (28/6/2019).
Kecelakaan di Belanda bukan insiden pertama yang membuat Lorenzo menderita tahun ini. Sebab, tulang belakangnya sudah retak setelah kecelakaan hebat dalam tes tengah musim di Sirkuit Catalunya pada 17 Juni silam.
“Oke Jorge, apakah ini pantas, setelah apa yang Anda capai, untuk terus menderita?” ucap Lorenzo menirukan pemikirannya kala itu.
“Saya berencana tampil di tur Asia untuk mengembalikan kembali motivasi saya dan mendapat feeling yang lebih baik dengan motornya,” tutur Lorenzo.
“Tetapi saya tidak bisa, setelah balapan di Malaysia saya mengambil keputusan pensiun dan kemudian memberi tahu [Manajer Tim Repsol Honda] Alberto Puig,” pungkasnya.
Rossi Tidak Hadiri Pengumuman Pensiun Lorenzo
Pada Kamis (14/11/2019) malam WIB kemarin, sebuah konferensi pers “luar biasa” diadakan untuk mengumumkan pensiunnya Lorenzo dari ajang balap motor.
Anehnya, meski sebagian besar pembalap dan petinggi tim hadir, sosok Valentino Rossi tidak tampang batang hidungnya.
Padahal Rossi merupakan rekan satu tim Lorenzo paling lama, yaitu pada musim 2008-2010 dan 2013-2016.
Dilansir dari GPOne, pembalap gaek tersebut memberikan klarifikasi terkait ketidakhadirannya pada kesempatan jumpa pers.
“Saya mendengar pengumuman tentang konferensi pers tersebut, namun sayangnya saya sedang berhalangan,” tutur pengoleksi 9 gelar juara dunia tersebut.
“Saya juga tidak mengira bahwa para pembalap lain akan menghadirinya. Saya bahkan tidak tahu apakah saya termasuk yang diundang juga,” lanjutnya.
Kendati demikian, Rossi memastikan akan segera menemui Lorenzo agar bisa berbicara secara langsung.
Relasi Rossi dan Lorenzo sendiri pernah memanas lantaran keduanya bersaing dalam tim yang sama untuk gelar juara MotoGP. “Kami melewatkan banyak waktu bersama-sama. Dalam beberapa momen, hubungan kami sangat erat, namun juga pernah renggang,” tutur Rossi.
“Semua tahu bagaimana persaingan kami pada musim 2015. Namun, ada lebih banyak momen indah. Dia adalah rekan yang hebat, yang selalu memotivasi saya,” pungkasnya.
Siapa Pengganti Lorenzo ?
Setelah beredar berita pensiunnya, muncul nama pembalap pengganti Jorge Lorenzo sudah menemukan titik terang setelah dia mengungkapkan tiga calon pengganti Lorenzo setelah sesi kualifikasi MotoGP Valencia, Sabtu (16/11/2019).
Jorge Lorenzo percaya bahwa pencarian mendesak untuk penggantinya di tim Repsol Honda berpusat di sekitar nama Cal Crutchlow, Johann Zarco, dan Alex Marquez.
“Saya tidak tahu apakah mereka (Repsol Honda) memikirkan nama Takaaki Nakagami (pembalap LCR Honda). Yang saya dengar adalah tentang tiga pembalap Cal, Johann, dan Alex,” kata Jorge Lorenzo dilansir dari Crash.
“Cal memiliki lebih banyak pengalaman, tahu betul motornya, dan kami tahu seberapa cepat Cal. Johann melakukan pekerjaan yang bagus di balapan ini, dia menunjukkan kecepatannya”.
“Lalu kita memiliki Alex, yang merupakan juara dunia Moto2 dua kali dan calon termuda. Dia adalah saudara laki-laki Marc sehingga bisa menarik untuk memiliki dua saudara laki-laki di tim yang sama dan dia juga orang Spanyol, jadi bagi Repsol itu bisa menarik,” tutur Lorenzo.
Menurut Lorenzo, memilih pendamping Marc Marquez tidak mudah. Manajer tim Repsol Honda, Alberto Piuig memiliki tugas yang sulit untuk menentukan pilihan karena ketiga kandidat pembalap memiliki level yang sama dalam hal kecepatan.
Alex Marquez sekarang menjadi favorit untuk bergabung dengan Repsol Honda, sementara Crutchlow masih akan bergabung dengan LCR dan Zarco kemungkinan beralih ke Ducati.
Riuh Penonton di Hari Terakhir Lorenzo Balapan
Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo, menuntaskan perjalanan kariernya dengan finis di urutan ke-13 pada balapan MotoGP Valencia 2019. Uniknya, balapan final rider yang identik dengan nomor 99 itu disaksikan 99 ribu penonton.
Puluhan ribu fans MotoGP itu memenuhi Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (17/11/2019).
Kemenangan Terakhir Marquez Untuk Lorenzo
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menutup MotoGP 2019 dengan menggenapi raihan triple crown dan rider dengan poin terbanyak selama semusim.
Sebelumnya, Honda sudah memegang dua titel melalui juara dunia pembalap (Marc Marquez ) dan konstruktor terbaik.
Pada balapan terakhir MotoGP 2019, GP Valencia, Marc Marquez finis pertama sehingga Honda resmi menjadi tim terbaik musim ini.
Marquez menggambarkan 2019 sebagai musim terbaik dalam kariernya dengan raihan 12 kemenangan balapan. Pada musim 2014, pembalap berusia 26 tahun ini memenangkan 10 balapan.
Kemenangan itu membuat Marc Marquez menjadi pembalap dengan torehan poin terbanyak selama satu musim setelah mengoleksi 420 poin.
Sebelumnya, torehan poin paling banyak dikoleksi Jorge Lorenzo saat menjadi juara dunia MotoGP 2010. Saat itu, Lorenzo menyelesaikan musim kompetisi kelas premier dengan 383 poin.
Catatan sejarah Marquez dibuat saat Lorenzo melakoni balapan terakhirnya di kelas premier.
“Ini adalah musim terbaik dalam karier saya dan saya tidak tahu apakah itu akan menjadi musim terbaik dari semua karier saya. Namun, statistik berbicara,” kata Marquez dilansir BolaSport.Com.
Marquez mengatakan bahwa dia menyelesaikan kalender MotoGP 2019 dengan cara terbaik karena dia keluar sebagai juara dan memastikan Repsol Honda sebagai tim terbaik.
“Ini adalah cara untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Jorge karena pada akhirnya Jorge yang ada dalam pikiran saya,” aku Marquez.
“Bagi semua orang, Jorge merupakan pemegang lima gelar juara dunia. Pada akhirnya kami akan merayakan sesuatu bersama malam ini dan akan membuat saya bahagia,” ucap Marquez.
Marquez secara merendah mengatakan bahwa keberhasilannya pada 2019 merupakan hasil kerja sama tim sehingga dia mampu mendominasi posisi dalam klasemen pembalap MotoGP.
“MotoGP 2019 adalah musim terbaik dan paling saya nikmati. Ketika hasilnya datang, kamu merayakannya dengan baik,” kata Marquez.
“Lawan sedang menunggu untuk melihat di mana saya akan membuat beberapa kesalahan. Tetapi, pada saat ini saya bangga dengan tim saya dan orang-orang di sekitar saya menjaga mental yang sama, terutama Alberto (Puig) sebagai manajer tim yang sering mamacu saya”.
“Bahkan ketika saya memimpin klasemen dengan 80 poin, dia berusaha keras. Pada balapan terakhir ini, dia meminta kepada saya bahwa saya harus fokus. Ini adalah cara terbaik untuk pembalap,” tutur Marquez.
Persiapan MotoGP 2020 secara resmi akan dimulai Selasa depan atau (26/11/2019) dengan tes selama dua hari pasca GP Valencia. Marquez juga akan mengantisipasi tantangan yang lebih besar untuk gelar juara dunia tahun depan.
Pembalap berusia 26 tahun itu sudah mulai menguji motor 2020 dengan sasis baru yang terlihat selama latihan di GP Valencia akhir pekan ini.