Apa Artinya Gluten-Free ?

Istilah gluten-free tengah marak dibicarakan oleh masyarakat. Berbagai perusahaan roti dan kue ternama telah memamerkan produk mereka yang berlabelkan “Gluten-Free” dan terbukti bahwa pasar menerimanya dengan cukup baik. Di negeri Paman Sam sendiri, diet bebas gluten semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Pergeseran pola makan ini telah dikaitkan dengan penelitian yang mengklaim bahwa menghindari gluten memiliki manfaat signifikan bagi rata-rata orang, seperti penurunan berat badan dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Hebat bukan? Sebenarnya, apa artinya gluten-free?

Definisi Gluten-Free

Menurut Mayo Clinic, diet gluten-free adalah pola makan yang pantang memakan makanan yang mengandung gluten. Gluten adalah protein senyawa yang ditemukan dalam biji-bijian yang kerap dikonsumsi sehari-hari seperti gandum, barley, rye, dan triticale (persilangan antara gandum dan rye). Kata gluten sendiri berasal dari kata Latin yang berarti lem karena memberikan tepung tekstur lengket saat dicampur dengan air. Sifat lengket dari lem lah yang membantu gluten dalam pembentukan jaringan lengket, sehingga memungkinkan roti mengembang saat dipanggang.

Sayangnya, banyak orang mengalami ketidaknyamanan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Contohnya adalah orang-orang yang menderita penyakit dibawah ini:

  • Ataksia gluten adalah gangguan autoimun yang mempengaruhi jaringan saraf tertentu, dan menyebabkan permasalahan dalam mengontrol gerakan otot.
  • Sensitivitas gluten menyebabkan beberapa tanda dan gejala yang sama atau terkait dengan penyakit celiac – termasuk sakit perut, kembung, diare, sembelit, otak berkabut, ruam atau sakit kepala – meskipun tidak ada kerusakan pada jaringan usus kecil.
  • Penyakit celiac adalah gangguan autoimun di mana gluten memicu aktivitas sistem kekebalan yang merusak lapisan usus kecil. Seiring waktu, kerusakan ini mencegah penyerapan nutrisi dari makanan.
  • Alergi gandum, seperti alergi makanan pada umumnya, alergi adalah hasil dari sistem kekebalan yang salah mengira gluten atau protein lain yang ditemukan dalam gandum sebagai agen penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri. Sistem kekebalan menciptakan antibodi terhadap protein, mendorong respons sistem kekebalan yang dapat mengakibatkan kemacetan, kesulitan bernapas, dan gejala lainnya.
  • dan lain-lain

Bagi penderita penyakit-penyakit tersebut, tidak memakan gluten akan membuat mereka merasa jauh lebih baik dalam beberapa hari setelah menghindari gluten tetapi beberapa orang mungkin melihat lebih banyak perbaikan bertahap dalam gejala mereka atau bahwa satu gejala membaik sebelum yang lain.

Pada awalnya, diet ini dirancang bagi yang berkebutuhan khusus namun, seiring waktu, diet bebas gluten menjadi sebuah tren bagi masyarakat. Hal ini mendapatkan opini pro dan kontra dalam dunia kedokteran. Beberapa dokter menyatakan bahwa tidak mengkonsumsi gluten akan berpengaruh buruk karena juga akan menurunkan konsumsi serat dan nutrisi mikro lainnya. Sebaliknya, terdapat penelitian yang menyatakan bahwa diet gluten-free adalah baik bagi semua orang.

Contoh Makanan yang Mengandung Gluten

Banyak makanan di pasaran mengandung bahan baku yang mengandung gluten, sehingga bagi yang sedang mengurangi atau tidak dapat mengkonsumsi gluten harus membaca label bahan dengan cermat. Daftar ini adalah beberapa contoh makanan yang seringkali mengandung gluten:

  1. Cereal
  2. Roti dan Kue
  3. Mie dan Pasta
  4. Kue kering
  5. Permen
  6. Makanan yang mengandung Malt
  7. Beberapa makanan ringan
  8. Beberapa makanan yang diproses
  9. Beberapa jajanan pasar
  10. Beberapa minuman beralkohol

Dari sini, dapat dilihat bahwa makanan diatas merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Untuk menggantikan makanan-makanan tersebut, beberapa orang telah mencoba untuk menukarkan bahan-bahan penghasil gluten dengan bahan gluten-free. Contohnya: tepung pati singkong sebagai pengganti tepung terigu dan quinoa sebagai pengganti barley.

Pasar Makanan Gluten-Free

Allied Market Research mengatakan bahwa pasar produk bebas gluten bernilai $4,3 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi $7,5 miliar pada tahun 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 7,2 persen dari tahun 2020 hingga 2027.

Walaupun di Indonesia makanan gluten-free belum menjadi perbincangan yang cukup hangat, tidak ada salahnya memulai sesuatu yang baru, bukan? Saat ini, tidak sedikit konsumen yang tidak bisa mengkonsumsi gluten sedang kesulitan mencari makanan gluten-free yang tepat. Entah itu menjual, mempromosikan produk bebas gluten atau bahkan mencoba pola makan gluten-free, mari tingkatkan kesadaran masyarakat akan diet gluten-free!

Apa Artinya?Makanan & MinumanMakanan Sehat
Komentar (0)
Tambah Komentar