Jumlah sampah terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Jika tidak ditanggulangi, maka bukan hal yang tak mungkin jika sampah memenuhi seluruh permukaan Bumi.
Sampah plastik kian menjadi perhatian seiring dengan meningkatnya pencemaran yang ada di udara, tanah, hingga laut. Kasus penumpukan sampah plastik yang mencapai angka berton-ton menjadi masalah yang perlahan menyulitkan.
Pada dasarnya, sampah plastik muncul karena tingginya minat para produsen dan masyarakat atas kemasan yang sangat mudah diproduksi, dibawa, dan digunakan.
Namun dengan banyaknya produsen kemasan yang memproduksi bahan dari sampah plastik, tentu peran dari masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan agar angka penyebarannya tetap terukur dan teratur. Oleh karena itu, manusia mulai melakukan pengelolaan sampah.
Salah satu usaha untuk mengurangi lonjakan sampah yaitu dengan penerapan sistem 3 R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3 R dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari, kapan pun, siapa pun dan di mana pun.
Hal yang akan dibahas kali ini, yaitu tentang istilah Reuse. Ngomong-ngomong, apakah kalian tahu makna dari Reuse itu sendiri? Kalau belum, berikut ini penjelasannya.
Arti Kata REUSE
Reuse = menggunakan kembali
Situasi
Reuse merupakan suatu langkah dan prinsip kedua dalam pengelolaan sampah. Dengan mengajak orang-orang untuk menggunakan kembali produk yang sudah dipakai. Hal itu dilakukan untuk mengurangi banyak sampah akibat produk-produk sekali pakai.
Misalnya, kita menggunakan kembali bekas botol kemasan air minum sebagai pot tanaman. Atau kita gunakan kaleng bekas biskuit untuk menyimpan uang koin atau pernak-pernik lainnya. Kita juga bisa mengisi ulang botol bekas sabun mandi dengan membeli kemasan refill.
Dengan metode reuse, tentu penyebaran sampah plastik yang sudah dibeli dapat dikurangi dan dimanfaatkan kembali seperti sedia kala. Berbeda dengan proses daur ulang yang menghancurkan barang bekas menjadi bahan mentah yang dipakai untuk membuat barang baru.
Selain menggunakan botol bekas pakai, ada juga hal-hal lainnya yang termasuk ke dalam reuse, seperti:
- Menggunakan serbet dari kain daripada menggunakan tisu.
- Menggunakan baterai yang dapat dicharge kembali.
- Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
- Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
- Menggunakan e-mail untuk berkirim surat.
- Jual atau berikan sampah yang sudah dipilah kepada pihak yang memerlukan.
- Memperbaiki barang yang rusak dibanding membeli barang baru.