
Apa Artinya Tawadhu ?
Dalam agama Islam, terdapat karakter atau kondisi lahir dan batin manusia aynng dikenal dengan istilah akhlak. Selanjutnya, akhlak dibagi menjadi dua yakni akhlak baik dan buruk.
Akhlak baik atau (akhlak mahmudah) meliputi segala perbuatan baik seperti sabar, syukur, ikhlas, qana’ah, rendah hati (tawadhu), jujur (shidiq), dermawan (jud), amanah, pemaaf, dan lapang dada.
Tawadhu merupakan salah satu sifat terpuji yang senantiasa harus dilakukan oleh umat Islam. Sikap tawadhu selalu dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap muslim. Seseorang yang senantiasa menjalankan perilaku ini secara lahir batin, akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
Ibnu Hajar pernah berkata: “Tawadhu adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa Tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.” (Fathul Bari, 11: 34).
Baca Juga:
Arti Kata TAWADHU
Tawadhu adalah sikap rendah hati.
Menurut buku Akidah Akhlak Kelas VIII (Kemenag,2020), pengertian tawadhu adalah sikap dan perbuatan manusia yang menunjukkan adanya kerendahan hati, tidak sombong dan tinggi hati, serta tidak mudah tersinggung.
Tawadhu juga dapat diartikan sebagai sebuah tindakan yang percaya diri tapi tetap tidak merasa diri kita lebih baik dari orang lain walau sebenarnya memang memiliki banyak kelebihan.
Situasi
Tawadhu menunjukkan sikap tenang, sederhana, dan bersungguh-sungguh menjauhi rasa takabur ataupun sum’ah agar orang lain mengetahui amal kebaikan yang dikerjakan. Salah satu akhlak terpuji ini mesti diteladani oleh setiap umat Islam yang ingin memperoleh kebaikan dalam agama hingga muamalahnya di lingkungan sosial.
Dilansir dari NU Online, ada sejumlah ciri yang menunjukkan seseorang bersikap tawadhu, yakni tidak berambisi menjadi populer, menjunjung tinggi kebenaran, tidak segan bergaul dengan fakir miskin, suka membantu orang lain, dan mengucapkan terima kasih dan maaf.
Selain itu, orang yang tawadhu tidak merasa dirinya lebih baik dari orang lain. Mereka selalu sadar bahwa kenikmatan, rezeki, kebahagiaan, dan segala hal yang ada di dunia ini terjadi karena atas izin Allah.
Bila dalam keseharian kita hidup dengan sifat tawadhu maka kita senantiasa akan merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan tidak akan berbuat semena-mena serta memandang remeh terhadap sesama makhluk ciptaan Allah SWT.