Apa Itu Oversharing ? Kenali 6 Alasannya dan 10 Cara Menghindarinya di Lingkungan Sekitar Maupun di Media Sosial

Belakangan ini banyak sekali media yang aktif membagikan informasi terhadap sebuah isu maupun rumor dengan cara yang berlebihan, atau bisa disebut oversharing.

Oversharing dikenal sebagai sebuah perilaku atau tindakan dalam membagikan informasi pribadi secara berlebihan yang dapat merugikan diri dan lingkungan sekitar.

Meskipun berita atau informasi tersebut bersifat fakta. Namun banyak juga pelaku oversharing yang mengemasnya dengan cara apik sehingga terus dilakukan dan dibagikan.

Lewat aktivitas-aktivitas sederhana, oversharing menyebar setiap hari kepada individu-individu melalui sebuah portal media, seperti Televisi, Instagram, YouTube, TikTok, Twitter, dan Podcast. Lewat beberapa plaftorm tersebut, terdapat alasan mendasar seseorang melakukan oversharing kepada orang lain. Berikut 6 alasannya:

1. Anxiety atau Perasaan Cemas

Perasaan cemas menjadi alasan seseorang kenapa harus melakukan oversharing kepada orang lain. Sebagian orang mulai oversharing kepada sahabat dekat, teman kerja, maupun saudaranya.

Karena mengalami stres dan tidak bisa mengendalikan diri sehingga beberapa hal yang sifatnya pribadi justru diungkap secara berlebihan.

2. Butuh Pengakuan

Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Bahkan setiap individu punya karakter unik yang menarik perhatian orang lain.

Tahukah Anda bahwa salah satu alasan seseorang sering oversharing tentang dirinya adalah suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan pengakuan.

Orang yang oversharing butuh pengakuan dari orang-orang sekitarnya. Maka dari itu, tak jarang mereka kerap mengutarakan informasi pribadinya secara berlebihan kepada orang lain sehingga tak sadar bahwa yang dilakukannya membuka peluang kejahatan.

3. Takut dengan Kesepian

Bertemu dan berkumpul bersama dengan orang-orang terdekat merupakan kebutuhan hidup dalam menjaga pergaulan dengan orang lain.

Akan tetapi, seseorang terlalu oversharing saat berbicara membutuhkannya untuk melepaskan diri dari perasan takut dan kesepian.

Namun, caranya yang belebihan dalam mengungkap dirinya bisa membuat orang lain jauh dan membuat mereka sulit dipercaya untuk menjaga rahasia.

4. Hilangnya Batasan

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda dalam menanggapi sebuah informasi. Oleh karena itu, seseorang punya batasan terhadap sesuatu.

Misalnya, seseorang yang terlalu banyak memberikan informasi tidak penting tentang dirinya atau orang lain, pasti akan membuat si pendengar merasa kesal. Apalagi informasi yang diberikan tidak memberikan impact yang baik terhadap kehidupan seseorang.

5. Menjaga Relasi Sosial

Pernahkah melihat sekumpulan orang berbicara membahas suatu topik di ruang publik dengan nada, mimik, dan gaya bicara yang berlebihan?

Sebagian orang melakukan aktivitas oversharing guna untuk menjaga relasi sosial di lingkungan sekitar. Istilah gaulnya adalah harus up to date dengan berita atau informasi terbaru.

Namun membahas topik yang sama berulang kali membuat seseorang jengah dan merasa bosan sehingga berpikiran bahwa si pelaku oversharing memberikan imej buruk tentang dirinya.

6. Tuntutan Pekerjaan

Tuntutan pekerjaan membuat seseorang bisa menjadi oversharing terhadap sesuatu. Rasa ingin tahu yang tinggi membuat seseorang untuk memberikan informasi yang menarik.

Berdasarkan 6 alasan mendasar tersebut, seseorang yang terlalu oversharing secara psikologi digunakan untuk menjaga relasi sosial, menjaga imej diri, dan mendapatkan hiburan. Namun penting untuk diketahui, bahwa oversharing memiliki bahaya yang bukan main-main di antaranya:

  1. Menurunkan kesehatan mental
  2. Menyebabkan kecemasan
  3. Memicu terjadinya perundungan masal
  4. Mengundang tindak kejahatan atau penipuan
  5. Menurunkan harga diri atau citra diri
  6. Menyebabkan kecanduan negatif (bergosip)
  7. Merusak produktivitas
  8. Membocorkan data pribadi

Untuk menjaga kesehatan mental, perlu ditempuh beberapa cara untuk menghindari oversharing di lingkungan sekitar maupun dalam penggunaan media sosial.

Media sosial merupakan alat paling tajam dalam membunuh atau mematikan imej seseorang. Salah menyebar informasi atau konten yang bersifat hoaks akan membawa kerugian pada orang tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga diri dari perilaku oversharing, berikut cara yang bisa dilakukan untuk berhenti atau menghindari oversharing di lingkungan sekitar maupun media sosial:  

  1. Menjaga tutur kata dalam hal berbicara
  2. Memilah informasi yang ingin disampaikan
  3. Melakukan aktivitas atau kegiatan yang lebih produktif
  4. Menjaga jarak atau hubungan dengan tetangga
  5. Lakukan quality time bersama orang terdekat
  6. Tidak mengunggah secara detail terkait data pribadi di media sosial
  7. Memisahkan akun pribadi dan profesional dalam membagikan sebuah konten
  8. Menghapus konten yang dapat memberikan citra negatif terhadap diri
  9. Gunakan kata sandi unik untuk akun media sosial

Agar terhindar dari risiko buruk yang berhubungan dengan kesehatan mental, sebaiknya tidak terlalu oversharing kepada orang lain, baik itu berupa informasi pribadi maupun konten atau topik yang hangat.

Apa Artinya?MentalRelationship
Komentar (0)
Tambah Komentar