
Kehadiran buah hati bagi pasangan yang sudah menikah tentu sangat diidam-idamkan. Suara tangis, tawa, dan polah lucu si kecil seakan menjadi pelipur lara bagi sang bunda dan mampu melepas penat ayah sepulang bekerja.
Sayangnya, tidak semua pasangan suami-istri beruntung bisa segera mendapatkan titipan dengan cara yang mudah. Beberapa pasangan harus rela menungu bertahun-tahun berjuang demi mendapatkan titel ayah-bunda.
Ada yang menemui beberapa masalah kesuburan dari salah satu pihak, baik itu suami, maupun istri. Bahkan tak jarang keduanya memiliki problem yang pelik. Tak ayal program kehamilan pun tak kenal lelah terus dijalani, mulai dari cara medis hingga cara alternatif.
Tak terhitung berapa banyak biaya yang telah digelontorkan demi menjemput buah hati, dan tak jarang program inipun tidak membuahkan hasil.
Baca Juga:
Banyak pasangan suami-istri merasa bahwa kegagalan ini karena kesalahan salah satu pihak yang mempunyai masalah kesuburan. Ada yang sampai menghilangkan kehangatan serta keintiman dalam hubungan suami istri, adapula yang mulai mencari pelampiasan lain. Tak jarang hal ini menjadi penyebab retaknya rumah tangga.
Seringkali, terhambatnya proses program kehamilan dititik beratkan pada kekurangan wanita.Padahal sebenarnya, keberhasilan promil adalah fifty-fifty hasil kerjasama yang baik antara suami dan istri. Seringkali wanita yang sudah kadung memiliki kekurangan memiliki tumpuan beban dan merasakan perasaan bersalah. Seharusnya ini tidak terjadi bila keduanya memeriksakan diri secara bersama-sama.
Nah, untuk itu, suami juga wajib mengetahui, bahwa lelaki pun tidak selamanya bebas dari masalah kesuburan. Terdapat pula beberapa kelainan pada kesuburan lelaki yang bisa mengakibatkan terhambatnya proses program kehamilan. Lalu apa saja kelainan spema yang berpengaruh pada kesuburan pada laki-laki? Simak ulasan berikut!
Azoospermia
Azoospermia merupakan kelainan di mana air mani atau cairan semen tidak ditemukan adanya sel sperma sama sekali, sehingga mempengaruhi kesuburan pria. Pria dengan azoospermia tidak mungkin menyebabkan kehamilan pada pasangan, karena memang tak ada sperma yang dikeluarkan untuk membuahi sel telur.
Tapi jangan khawatir, karena kondisi ini masih bisa diobati dengan operasi. Selain itu, alternatif lain mendapatkan keturunan adalah lewat program bayi tabung.
Oligospermia
Oligospermia adalah kondisi sperma yang dihasilkan sangat sedikit atau kurang dari jumlah normal. Cairan sperma atau air mani (semen) yang keluar pada saat ejakulasi normalnya mengandung sekitar 20 juta sel sperma per mililiter.
Apabila kurang dari 15 juta per mililiter, maka dinyatakan kurang dari normal. Kurangnya jumlah sel ini akan memperkecil kemungkinan untuk terjadinya pembuahan, tetapi bukan berarti seorang pria yang mengalami oligozoospermia tidak bisa memiliki anak sama sekali.
Penyebab oligospermia yang perlu diwaspadai adalah gangguan hormonal, penyakit menular seksual, operasi pada bagian genital, merokok, dan efek obat-obatan.
Teratozoospermia
Teratozoospermia merupakan kelainan sperma di mana bentuk dan ukurannya abnormal sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan pada kesuburuan pria dan sulit menyebabkan kehamilan.
Penyebab teratozoospermia dipengaruhi oleh faktor usia dan penyakit seperti penyakit Celiac (reaksi negatif terhadap gluten) dan Hodgkin (kanker kelenjar getah bening). Solusi untuk pria dengan teratozoospermia untuk mendapatkan keturunan adalah dengan menjalani bayi tabung.
Asthenozoopermia
Asthenozoopermia adalah kondisi di mana pergerakan sperma lambat atau tidak gesit sehingga sulit membuahi sel telur. Kelainan sperma ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, hormon tidak seimbang, merokok, kelainan kromosom, sering berendam air hangat dan sebagainya. Treatment pria dengan asthenozoopermia dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Necrospermia
Necrospermia (necrozoospermia) adalah suatu kondisi di mana sperma dalam air mani, mati atau tidak bergerak sehingga tidak dapat melakukan perjalanan ke sel telur untuk pembuahan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh infeksi pada saluran reproduksi pria, masalah dengan testis, antibodi anti-sperma, atau usia lanjut.
Nah, itu dia beberapa masalah ketidaksuburan pria sehingga menyebabkan sulit hamil. Jadi, bukan hanya ketidaksuburan wanita saja yang memengaruhi kehamilan, melainkan dari sisi pria juga.