Byul istri Haha Running Man Bagikan Kondisi Terkini Putri Mereka yang Didiagnosis Penyakit Langka

0

Pernikahan pasangan Byul dan Ha Dong Hon alias HaHa Running Man resmi menikah sejak 2012 dan telah dikaruniai 3 orang anak, yaitu putra pertama Ha Dream (2013), putra kedua Ha Soul (2017), dan seorang putri Ha Song lahir pada Juli 2019. Namun berita kurang baik datang dari anak ketiga HaHa Running Man dan Byul , Song yang telah didiagnosis mengidap penyakit langka yang menyerah sistem kekebalan tubuhnya.

Penyakit langka yang diidap Song putri HaHa Running Man ini adalah Sindrom Guillain-Barré, penyakit gangguan saraf langka yang menyerang sistem kekebalan tubuh terutama sistem saraf tubuh sehingga berpotensi menyebabkan kelemahan otot, kehilangan refleks, dan lebih buruknya mati rasa pada tubuh.

Melalui sebuah postingan di instagram, Byul mengungkapkan kondisi terkini putri mereka dan dirinya yang sedang absen dari media sosial  pada 27 September 2022.

ads by posciety

Byul menceritakan bahwa Song sedang sakit dan untuk sementara waktu dirinya tidak bisa melakukan kegiatan termasuk instagram, saluran YouTube Byulbitube, dan rekaman albumnya.

Lebih lanjut, Byul ceriatkan bahwa anaknya tiba-tiba jatuh sakit dan keluarganya mengalami masa yang sulit karena harus menjaga Song di rumah sakit yang didiagnosis dengan penyakit langka yang disebut Sindrom Guillain-Barré.

Di sana, Byul melihat begitu banyak anak kecil dan sakit dan menceritakan sangat bersyukur bahwa Song pulih dengan sangat cepat. Setelah pulang dan kembali ke rumah, kondisinya semakin membaik setiap hari dan bisa melakukan apapun sendiri.

Ketika Song dirawat di rumah sakit dan sangat kesakitan, momen itu adalah situasi di mana dirinya tidak tahu kapan penyakit ini akan menjadi lebih baik dan seberapa jauh kemungkinan Song akan sembuh.

Melihat kondisi inilah, Byul dan HaHa memutuskan untuk tidak memberi tahu siapa pun hingga putrinya benar-benar pulih. Kini putrinya Song tidak memerlukan obat atau rehabilitasi lagi.

Byul bersyukur atas kehidupan dan kesehatan yang didapatkan kleuarganya saat ini dan baru merasakan kekuatan sebagai seorang ibu selama merawat anak-anak yang sedang sakit.

Penyakit sindrom Guillain Barré menyerang sistem kekebalan tubuh dengan merusak mielin, yaitu selaput saraf yang melindungi sistem saraf tepi. Saraf tepi berfungsi untuk mengirim sensasi dari tubuh ke otak dan perintah gerak dari otak ke otot.

Penyebab Sindrom Guillain-Barré

Sampai saat ini belum diketahui apa yang menjadi penyebab seseorang mengidap sindrom Guillain-Barré. Dugaan sementara dipicu oleh infeksi saluran pernapasan atau infeksi saluran pencernaan tertentu sehingga reaksi autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh (antibodi) yang seharusnya menyerang mikroorganisme atau benda asing malah menyerang sistem saraf tepi.

Gejala Sindrom Guillain-Barré

Gejala umumnya penyakit Sindrom Guillain-Barrébermula dari ujung tubuh, yaitu kaki dan tangan, dan terjadi pada kedua sisi, seperti kesemutan, nyeri, mati rasa, kelemahan otot, dan terjadinya gangguan keseimbangan pada tubuh.

Setelah dua minggu, gejala tersebut jadi berkembang dengan beberapa keluhan lainnya seperti, kesulitan berjalan atau menaiki tangga, kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara, kesulitan menggerakkan tangan atau kaki, pengelihatan ganda, jantung berdeba, hingga sulit bernapas.

Siapa yang Berisiko Terkena Sindrom Guillain-Barré

Siapapun bisa terkena dan berisiko mengidap penyakit Sindrom Guillain-Barré, penyakit ini diketahui lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Beberapa penelitian menunjukkan penyakin ini juga bisa dipicu oleh beberapa kondisi:

  • COVID-19
  • Hepatitis A, B, C dan E
  • HIV/AIDS
  • Cytomegalovirus
  • Infeksi virus Influenza
  • Infeksi virus Epstein-Barr
  • Infeksi virus Zika
  • Infeksi bakteri Campylobacter
  • Infeksi bakteri Mycoplasma
  • Limfoma Hodgkin
  • Vaksin flu
  • Bedah

Pengobatan Sindrom Guillain-Barré

Ada dua metode yang dilakukan untuk meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan dari kasus sindrom Guillain-Barré, yaitu:

  • Pemberian immunoglobulin intravena (IVIg)

Metode ini dilakukan dengan mengambil immunoglobulin sehat dari darah pendonor kepada pasien melalui infus.  Metode ini bertujuan agar immunoglobulin tadi menghentikan antibodi yang menyerang saraf pasien.

  • Plasmaferesis atau penggantian plasma darah

Metode kedua dilakukan dengan menyaring antibodi jahat di dalam darah pasien dengan menggunakan mesin khusus oleh dokter. Darah yang telah disaring bersih dari antibodi jahat kemudian akan dikembalikan lagi ke dalam tubuh.

Untuk menghindari penyakit langka yang menyerang kekebalan tubuh atau sistem imun, sebaiknya mulailah menjalankan pola hidup sehat dengan rutin olahraga dan konsumsi makanan yang sehat.***

Artikel Lainnya
Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya