
Cara Mudah Mencegah Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Orang yang terjangkit demam berdarah bergantung pada sistem kekebalan tubuhnya untuk sembuh kembali. Oleh karena itu, tindakan pencegahan demam berdarah lebih efektif daripada mengobatinya.
Ciri-Ciri Nyamuk Penyebar Penyakit Demam Berdarah
- Nyamuk berwarna hitam dan memiliki bintik-bintik putih di seluruh tubuhnya
- Biasanya menggigit/ menghisap darah pada siang dan sore hari (puncaknya pada pukul 10-11 dan 16-17)
- Bersarang dan bertelur digenangan air jernih
Gejala Demam Berdarah
- Demam tinggi mendadak sekitar 2-7 hari (38-40 derajat celcius)
- Mual, muntah, dan cepat lelah
- Badan menggigil, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung pada awal gejala
- Timbul bintik-bintik merah pada seluruh badan
- Terjadi penurunan trombosit darah (dibawah 100.000 )
- Lihat Gejala Lainnya
Jangan Sepelekan DBD
Demam Berdarah Dengue dapat menyebabkan kematian. Karena Demam Berdarah Dengue menyebabkan kebocoran plasma yang menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dapat menyebabkan syok terhadap penderitanya.
Pendarahan akibat DBD ini biasanya diawali dengan mimisan, memar biru sampai keunguan yang terjadi tiba-tiba, lambat laun akibat pendarahan ini menyebabkan turunnya tekanan darah dan menyebabkan syok dalam waktu singkat. Jika sudah masuk difase syok ini disebut dengan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang menyebabkan kegagalan sistem organ yang bisa berujung kematian.
Cara Mencegah DBD
Pastikan Anda telah mengetahui apa saja gejala, risiko, dan fase Demam Berdarah sebelum mulai melakukan pencegahan.
Baca Juga:
- Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk antara lain dengan menutup, menguras, menimbun atau yang biasanya dikenal dengan “3M Plus”, pemberantasan sarang nyamuk, pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
- Biologis
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik nyamuk (ikan adu/ikan cupang) dan bakteri yang disimpan sekitar air yang menggenang atau tempat penampungan air.
- Kimiawi
Cara pengendalian ini antara lain dengan pengasapan/ fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion) berguna mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Dan dengan memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
Selalu cek kesadaran kita akan bahayanya terhadap segala penyakit, jangan sampai kita terlena dengan kehidupan yang sehat-sehat saja , Mencegah lebih baik daripada mengobati.