
Cara Telaah Puisi dan Membuat Parafrase Puisi
- Sajak Ali Hasjmi ‘menyesal ’
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Baca Juga:
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai dihari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu , miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju kearah Padang Bakti
2. Analisis dan menilai sajak “Menyesal” karya Ali Hasjmi
Analisis Unsur Intrinsik
Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Unsur bentuk/kebahasaan, meliputi :
1. Pemilihan kata khas (diksi), Ali hasjmi memakai beberapa diksi yang memiliki makna luas dan makna kias seperti pada bait berikut :
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Bait ini memiliki makna luas yaitu pagi si aku yang sudah hilang karena kini si aku sudah tua, hari mudanya kini berganti menjadi hari tua, kematian yang sudah membayangi si aku, yang sudah tak muda lagi karena usia si aku yang hari demi hari menukan si aku. Diksi dari sajak tersebut sebagai berikut :
-pagiku -mudaku -batang usiaku
-petang -membayang -tinggi
Diksi tersebut memberi kesan supaya sajak tersebut lebih hidup dan menyempurnakaan maksud dari isi sajak.
2. Pengimajian (pencitraan), Penyair juga menciptakan pengimajian (imaji = citraan) dalam puisinya. Melalui pengimajian, apa yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat, didengar dan dirasa. Pada puisi ‘menyesal’ karya Ali Hasjmi adalah sebagai berikut, Imaji pengelihatan terdapat pada bait,
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju kearah Padang Bakti
Pada kata “menuju kearah” menyatakan imaji pengelihatan, penyair seolah-olah mengimajikan langkah kaki seseorang menuju sesuatu.
3. Irama (ritme) , Irama (ritme) berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Irama dapat juga berarti pergantian keras lembut, tinggi rendah, panjang pendek secara berulang-ulang menciptakan keindahan pada puisi. Pada puisi ‘menyesal’ karya Ali Hasjmi sebagai berikut :
Aku lalai dihari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
4. Tata wajah (tipografi), Berdasarkan dari bentuknya puisi ini trebagi menjadi dua yaitu pada bait pertama dan kedua masing-masing terdiri dari 4 baris biasanya disebut Kuatrin, sedangkan pada bait ketiga dan keempat masing-masing terdiri dari 3 baris biasanya disebut Terzina.
Menilai sajak :
Sajak ini memiliki makna yang luas, dan sangat menarik. Namun kelemahannya adalah dalam pemakaian kata kias yang kurang di pahami pembaca, karena salah satu sifat puisi adalah pemadatan bahasa maka pembaca mengalami kesulitan untuk menemukan makna sebenarnya karena penggunaan diksi oleh penyair, seperti diksi pada bait ketiga yang berbunyi ‘ hanya menambah luka sukma’, kata sukma biasanya dipakai untuk nama seorang wanita tetapi pemakaian kata sukma di sini memiliki makna kias yang artinya luka yang mendalam. Ciri khas setiap puisi adalah pemakaian kata kias. Oleh karena itu untuk memahami makna sebuah puisi perlu membacanya berulang-ulang agar kita paham apa pesan yang ingin disampaikan oleh penyair.
Krtitk sajak :
Kata-kata yang digunakan penyair banyak menggunakan makna kias, sehingga saya harus membaca berulang-ulang untuk bisa memahami makna kata kias tersebut.
3. Tema dan Amanat dalam puisi ‘menyesal’ karya Ali Hasjmi
1. Tema
Tema yang terdapat dalam puisi ini bertemakan tentang pendidikan. Krena si aku menceritakan rasa penyesalannya yang telah lalai di masa mudanya, ia telah lengah saat masa mudanya. Ia merasa miskin ilmu dan juga harta, kini hidupnya hanya dibayang-bayang penyesalan.
2. Amanat
Amanat yang dapat kita ambil dari puisi ‘menyesal’ adalah jangan pernah menyia-nyaiakan masa muda dengan hal yang tidak berguna, karena apa yang kita lakukan di masa muda akan berdampak juga pada masa tua. Ketika masa muda hanya mencari kesenangan saja maka masa tua akan manuai luka. Saat muda kita lebih banyak menjalani arti kehidupan karena saat muda kita bisa merasakan kebahagiaan yang belum kita dapatkan saat kita baerada di masa kecil. Hal-hal yang kita alami di masa muda memberi kesan tersendiri, kesan yang mungkin menjadi kenangan atau bahkan menjadi pelajaran untuk kita agar tidak mengulanginya lagi. Di masa muda kita juga dapat pencerahan, baik itu pencerahan rohani dan pencerahan jasmani yang akan membangun kepribadian yang lebih baik. Oleh karena itu, pergaulan juga merupakan asapek yang mempengaruhi kepribadian seseorang.
4.. Memparafrasekan puisi berjudul “menyesal” karya Ali Hasjmi
Menyesal
Puisi ini menceritakan kisah tentang penyesalan seseorang. Saat si aku masih muda ia lalai dan tidak mau belajar, kini saat ia sudah tua ia mulai menyesal. Si aku menjadi miskin harta dan ilmu. Si aku tak dapat melakukan apa pun, karena usianya sudah semakin tua. Setelah kita menjadi tua pasti apa pun yang ingin kita lakukan akan sulit karena kita dibatasi oleh kemampuan fisik dan daya tahan tubuh kita akan lebih mudah terkena penyakit. Masa muda adalah masa kita menikmati hidup dan kita juga bisa merasakan kehidupan yang sesungguhnya yang dipenuhi berbagai macam masalah dan berbagai macam rintangan, bagi yang mampu menhadapinya maka keberhasilan menunggunya di pintu kebahagian. Dan yang sulit mengadapinya maka kegagalan akan menjadi sahabat yang menemaninya. Si aku berharap agar yang muda mengatur waktunya agar terencana dengan baik, agar kelak tak menyesal seperti si aku yang sudah tua renta tak berguna dan tak mampu melakukan apapun karena usianya yang semakin tua.