Daftar Peribahasa Indonesia Bermakna Perilaku dari Abjad B

0

Indonesia merupakan negara yang menghasilkan rangkaian kata yang penuh makna. Istilah ini disebut peribahasa, yakni rangkaian kata-kata yang bersifat menyindir, membandingkan sikap atau perilaku makhluk hidup. Tahukah kamu kalau peribahasa ternyata serangkaian kata-kata halus yang maknanya bisa memojokan seseorang atau juga sebagai sindiran keras terhadap seseorang yang berhati keras. Berikut ini daftar telah kami rangkum peribahasa yang bermakna perilaku dari abjad B.

Badai merupakan nomina yang bermakna angin kencang yang menyertai cuaca buruk yang datang dengan tiba-tiba. Adapun peribasahanya sebagai berikut.

Badai pasti berlalu.

ads by posciety

            Artinya segala penderitaan pasti ada akhirnya.

Badak merupakan nomina yang bermakna binatang yang berkulit tebal dan memiliki cula. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Anak badak dihambat-hambat.

            Artinya dengan sengaja mencari bahaya.

Badak lampong sayang anak, badak raja cucu konon.

Artinya orang yang mengaku sebagai keluarga ningrat.

Badak makan anak.

            Artinya ayah yang membuang anaknya karena takut akan binasa

kebesarannya(raja-raja zaman dulu).

Seperti kulit badak.

            Artinya tidak memiliki perasaan.

Badan merupakan nomina yang bermakna jasad manusia secara keseluruhan. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Badan dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki.

            Artinya orang yang selalu menurut apa yang diperintahkan dalam hatinya

melawan.

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua.

            Artinya budi bahasa yang baik tdiak akan dilupakan orang.

Bagai merupakan nomina yang bermakna jenis, persamaan, dan partikel yang menyatakan kata depan untuk perbandingan. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bagai air di daun talas.

Artinya orang yang tidak mempunyai pendirian.

Bagai ayam belum bertaji hendak berkokok .

Artinya belum berilmu sudah sombong.

Bagai babi tak bertuan.

Artinya orang yang hina yang tidak mempunyai harga diri dan rasa hormat.

Bagai sungai kering tiada air.

Artinya hidup sia-sia tanpa adanya iman di dalam hati

Bagai beruk kena ipuh.

Artinya menggeliat-geliat kesakitan.

Bagai belut digetir ekor.

Artinya orang yang sangat tangkas.

Bagai bulan di pagar bintang.

Artinya gadis yang cantik bersama teman-temannya yang cantik pula.

Bagai gagak menggonggong telur.

Artinya suami istri yang tidak sepadan.

Bagai hujan turun ke pasir.

Artinya orang yang tidak tau terima kasih.

Bagai ikan keluar dari air.

Artinya orang yang hidupnya selalu gelisah, cemas, dan merasa ketakutan.

Bagai itik pulang petang.

Artinya sangat lamban dalam mengerjakan sesuatu.

Bagai air dengan tebing.

            Artinya saling tolong menolong.

Bagai air di atas bukit.

            Artinya sukar untuk disembunyikan.

Bagai air tirik ke batu.

            Artinya sukar sekali memberi nasihat pada orang jahat.

Bagai alu pencungkil duri.

            Artinya melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil.

Bagai api dengan rabuk.

            Artinya berbahaya sekali bila didekatkan.

Bagai ayam lepas bertaji.

            Artinya seseorang yang sangat berbahaya.

Bagai bara dalam sekam

            Artinya perbuatan jahat yang tak tampak.

Bagai berpayung dengan daun pisang.

            Artinya berlindung pada tempat sekadarnya.

Bagai bertanak di kuali.

            Artinya modal yang terllau besar sedangkan hasilnya sedikit.

Bagai bulan kesiangan.

            Artinya paras muka yang pucat karena sakit.

Bagai bumi dan langit.

            Artinya dua orang yang memiliki perbedaan kelas sosial yang sangat jauh.

Bagai bunyi cempedak jatuh.

            Artinya suara yang nyaring sekali.

Bagai burung dalam sangkar.

            Artinya seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Bagai cendawan dibasuh.

            Artinya orang yang mukanya pucat karena malu.

Bagai cendawan tumbuh.

            Artinya sangat banyak yang tumbuh dalam sekali waktu.

Bagai kucing lepas senja.

Artinya orang besar yang tidak ditakuti lagi.

Bagai kucing tidur di bantal.

            Artinya sangat sejahtera.

Bagai makan buah simalakama.

            Artinya pilihan yang serba sulit dan juga membahayakan.

Bagai melepaskan anjing terjepit.

            Artinya tidak tahu terima kasih.

Bagai membandarkan air ke bukit.

            Artinya mengerjakan sesuatu yang sulit dikerjakan.

Bagai meminum air bercacing.

            Artinya seseorang yang enggan diajak mengerjakan sesuatu.

Bagai menakik darah, mati dari alu.

            Artinya bekerja keras namun hanya sedikit hasilnya.

Bagai menampung air dengan limas pesuk.

            Artinya gaya hidup yang sangat bebas.

Bagai mentimun dengan durian.

            Artinya orang lemah yang takut melawan orang kuat.

Bagai musang berbulu ayam.

            Artinya orang jahat yang ura-pura baik.

Bagai musuh dalam sleimut.

            Artinya musuh yang dekat.

Bagai orang kena miang.

            Artinya sangat gelsiah karena malu di depan orang banyak.

Bagai pelita yang kehabisan minyak.

            Artinya sesoerang yang hampir mendekati ajal.

Bagai pintu yang tak berpasak.

            Artinya sesuatu yang menimbulkan bahaya.

Bagai pucuk pisang di diang.

            Artinya lemah karena sakit.

Bajak merupakan nomina yang bermakna perkakas sedangkan pengertian dalam artian verbabermakna ambil alih secara paksa. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bajak biasa terdorong , perkataan biasa terlanjur.

            Artinya memohon maaf atas kata-kata yang telah diucapkan.

Bajak lalu di tanah yang lembut.

            Artinya irang lemah yang menjadi korban kecurangan.

Bak merupakan partikel kata depan yang menyatakan perbandingan sedangkan dalam artian nomina bermakna tempat yang digunakan untuk sesuatu. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bak ajung berat sebelah.

            Artinya keputusan yang tidak adil.

Bak bujang jolong berkeris.

            Artinya laki-laki yang sombong..

Bak anai-anai bubus.

            Artinya berkerumun dalam jumlah yang sangat banyak.

Banjir merupakan nomina yang bermakna air yang banyak, sedangkan artian dari kelas verba bermakna datang banyak sekali. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Banjir air mata tak selalu luka.

Artinya tak semua tangisan harus mengalami kesedihan, adakalanya tangisan itu berbuah kebahagian.

Belum merupakan adverbia yang bermakna masih dalam keadaan tidak. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Belum beranak sudah ditimang.

Artinya mengira-ngira laba atau keuntungan dari sesuatu yang belum pasti.

Belum  bertaji hendak berkokok.

            Artinya sesoerang yang belum berkemmapuan tapi merasa mampu.

Belum tahu akan pedas lada.

            Artinya anak muda yang belum mengenal pahitnya kehidupan.

Berbilang merupakan verba yang bermakna beberapa, menghitung, dan perhitungan. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berbilang dari esa, mengaji dari alif.

Artinya mengerjakan sesuatu harus dari awal.

Besar merupakan adjektiva yang bermakna lebih dari ukuran lawannya. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Besar pasak dari pada tiang.

Artinya besar pengeluaran dari pada pendapatan.

Besar kapal, besar gelombang.

Artinya makin besar suatu pekerjaan yang dilakukan, makin besar pula

risikonya.

Bersua merupakan verba yang bermakna datang atau saling mendekati. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bersua api dan air.

Artinya bertemu musuh dan kawan

Berani merupakan adjektiva yang bermakna mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berani karena benar, takut karena salah.

Artinya erani berbuat dan menanggung risiko.

Bergantung merupakan verba yang bermakna bersangkut atau berkaitan pada sesuatu yang lebih tinggi. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bergantung pada akar lapuk.

Artinya mengharapkan bantuan kepada orang yang tak sanggup membantu.

Berjalan merupakan verba yang bermakna melangkahkan kaki bergerak maju. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau.

Artinya dalam mengerjakan sesuatu kita harus berusaha sekeras-kerasnya agar yang kita inginkan bisa tercapai.

Berkata merupakan vreba yang bermakna melahirkan isi hati dengan kata-kata. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berkata peliharalah lidah, berjalan peliharalah kaki.

Artinya sebelum berbicara atau melakukan sesuatu alangkah baiknya dipikirkan terlebih dahulu.

Berniaga merupakan verba yang bermakna berjual beli dan sebagainya untuk memperoleh keuntungan. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berniaga di ujung lidah.

            Artinya orang pandai tapi tak jujur.

Berkelahi merupakan verba yang bermakna bertengkar disertai dengan adu kata-kata atau adu tenaga. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Berkelahi dalam mimpi.

            Artinya mempertentangkan masalah yang tidak penting.

Bermain merupakan verba yang bermakna melakukan sesuatu untuk bersenang-senang. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bermain air basah, bermain api hangus.

Artinya setiap pekerjaan pasti ada risikonya.

Biduk merupakan nomina yang bermakna perahu kecil yang terbuat dari kayu. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Biduk lalu, kiambang bertaut.

Artinya perselisihan antara keluarga tidak usah dicampuri orang lain, karena sebentar juga akan berdamai kembali.

Biduk tiris menanti karam.

Artinya hanya bisa menunggu nasib, karena sudah tidak punya daya upaya atau tenaga lagi.

Bijak merupakan adjektiva yang bermakna selalu menggunakan akal dan budinya. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bijak bukan berarti baik.

Artinya tidak selalu menilai orang dari ucapan dan perilakunya

Bunga merupakan nomina bagian tumbuhan yang akan mnejadi buah atau jenis untuk bunga-bunga. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Bunga layu kumbang berlalu.

Artinya tidak bisa dipakai dan ditinggalkan.

Buah merupakan nomina bermakna bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Buah hati pengarang jantung.

Artinya seseorang yang sangat dikasihi.

Buaian merupakan nomina yang bermakna ayunan, hasil membuai atau bandul. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Buaian diguncang, anak dicubit.

Artinya orang yang mengerjakan sesuatu karena takut, hasilnya takan bagus.

Buang merupakan verba yang bermakna lempar, lepaskan, dan keluarkan. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Buang kulit tampaklah isi.

Artinya orang yang berterus-terang.

Buruk merupakan adjektiva yang bermakna rusak atau busuk karena sudah lama atau tentang kelakuan makhluk hidup. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Buruk muka cermin dibelah.

Artinya karena kesalahan sendiri orang lain yang jadi korban.

Busuk merupakan adjektiva yang bermakna rusak atau berbau tidak sedap, buruk, jelek, atau tidak menyenangkan hati. Adapun peribahasanya sebagai berikut.

Busuk tak tahu di bahunya.

Artinya orang yang bodoh tidak pernah sadar akan kekurangan.

Artikel Lainnya
Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya