Onani adalah kegiatan yang dilakukan pria itu sendiri (sengaja) untuk mengeluarkan air mani (tanpa berhubungan intim) bertujuan untuk kesenangan dirinya sendiri. Dalam mazhab Syafi’I hukum onani jelas haram. Kalaupun ada pendapat yang memperberbolehkan itu hanya pada kondisi mencegah terjerumusnya kedalam mudharat yang lebih bersar, yaitu zina.
Dampak Melakukan Onani
Berikut adalah dampak-dampak dari onani :
- Kanker Prostat
Berdasarkan Penelitian Universitas Nottingham yang menyatakan kaum pria yang sering melakukan onani di usia 20-30 tahun, lebih berisiko terkena kanker prostat. Para ilmuwan tersebut melakukan survey terhadap 800 pria, dan ditemukan 50% dari mereka menderita kanker prostat.
- Kebocoran Katup Air Mani
keseringan onani dapat mengganggu saraf pada kemampuan saluran air mani untuk buka tutup pada waktu yang tepat. Hal ini akan menyebabkan sperma dan air mani tidak hanya keluar pada saat ereksi, lendir-lendir tersebut juga dapat keluar sewaktu-waktu meskipun penis sedang dalam keadaan lemas.
- Ejakulasi Dini
Bagi pria yang sering melakukan onani sebelum berhubungan intim cenderung sulit mencapai klimaks.
- Iritasi Kulit Hingga Fraktur Penis
Onani menyebabkan iritasi pada kulit dan fraktur penis yang disebabkan adanya paksaan pembengkokkan penis pada saat ereksi dan penis akan mengalami mpembengkokkan.
- Impotensi
Ganggguan pada saraf parasimpatik dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam merespon rangsangan seksual. Hal ini akan mengakibatkan lemahnya kemampuan ereksi, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu akan menyebabkan impotensi (lemah syahwat) yang menyebabkan penis tidak dapat berdiri samasekali.
- Hilang Tenaga dan Nutrisi
Orang yang keseringan onani biasanya warna kulit mereka pudar, pendapatnya tidak jelas, kurang cita-cita dan selalu stress.
- Nyeri Selangkangan dan Nyeri Punggung
Kontraksi otot saat orgasme dapat memicu nyeri otot terutama bagian selangkangan dan bagian punggung.
- Mempengaruhi Unsur Kimia Dalam Tubuh
Onani dapat mempengaruhi otak. Hal ini diakibatkan oleh kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks, dampak yang timbul pada orang yang berlebihan melakukan onani akan memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan seperti testis terasa sakit, rambut rontok, nyeri panggul.
Setiap kegiatan tentu memiliki dampak negatif dan positifnya termasuk sering melakukan onani, daftar di atas bisa dikatakan hanya beberapa saja diantara dampak negatif yang diakibatkan karena sering melakukan onani.