Deja Vu : Indonesia Tersungkur Kembali di Malaysia – Kualifikasi Piala Dunia 2022

Timnas Indonesia menelan kekalahan kelima di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Skuat Garuda tumbang 0-2 saat melawat ke kandang Malaysia. Dalam pertandingan di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019), sepasang gol yang diciptakan oleh Safawi Rasid menjadi penentu kemenangan tim Harimau Malaya.

Indonesia mendapat satu penalti pada menit ke-82. Osas Saha gagal menceploskan bola ke gawang. Dengan kemenangan ini, Malaysia untuk sementara duduk di posisi kedua Grup G klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan raihan 9 angka. Sementara itu, Indonesia tetap ada di posisi juru kunci karena selalu kalah dalam lima pertandingan. Indonesia sudah menelan kekalahan kandang dan tandang dari Malaysia.

Sudah Bermain Sesuai Rencana

Timnas Indonesia tumbang dari Malaysia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Meski demikian, skuat Garuda dinilai sudah bermain sesuai rencana.

Di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11/2019), Indonesia kalah 0-2. Sepasang gol dari Safawi Rasid menjadi penentu kemenangan Harimau Malaya.

Gol pertama Rasid terjadi pada menit ke-28 via tendangan bebas. Pelanggaran Yanto Basna pada Rasid menjadi awalnya. Sementara gol kedua pemain nomor punggung 11 itu pada menit ke-73 meneruskan blunder Yanto Basna.

Pelatih Timnas, Yeyen Tumena, menegaskan bahwa tim Merah-Putih harus menelan kekalahan karena kesalahan sendiri.

“Sebenarnya kami sudah bermain sesuai rencana, kami melakukan kesalahan sendiri sehingga terjadi satu gol, gol kedua juga datang dari kesalahan sendiri,” kata Yeyen Tumena di Mola TV.

“Tim sudah bekerja keras dan saya mengapresiasi para pemain. Selamat kepada Malaysia yang sudah bermain dengan sederhana,” dia menambahkan.

Deja Vu Blunder Yanto Basna dan Maman Abdurrahman di Malaysia

Rudolof Yanto Basna membuat blunder saat Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Timnas Malaysia. Kesalahannya dinilai mirip dengan blunder Maman Abdurrahman 9 tahun silam.

Bertandang ke Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, dalam matchday kelima Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Selasa (19/11/2019), Indonesia dua kali dibobol striker muda Malaysia, Safawi Rasid. Proses gol kedua Safawi yang banyak disorot.

Di menit ke-73, Safawi menjebol gawang Muhammad Ridho dengan sepakan kaki kiri dari sisi kiri gawang Indonesia. Ia melepaskan tendangan, usai merebut bola dari penguasaan Yanto Basna di kotak penalti.

Yanto Basna, yang berusaha menahan-nahan bola agar keluar lapangan, malah gagal menjaganya. Bolanya direbut Safawi dan kemudian berujung gol kedua Malaysia.

Seperti dilansir dari Detik.Com, di lini masa media sosial, banyak yang menyebut blunder Yanto Basna adalah deja vu dari blunder eks bek timnas, Maman Abdurrahman, di leg pertama final Piala AFF 2010. Ketika itu, pemain yang kini membela Persija Jakarta tersebut membuat kesalahan serupa.

Di tempat yang sama, 26 Desember 2010, Maman membuat kesalahan saat menjaga Norsahrul Ildan Talaha. Bermaksud membiarkan bolanya keluar, Maman justru kurang sigap sehingga bolanya direbut. Norsahrul lantas mengopernya ke Safee Sali, dan menjadi gol pertama Malaysia.

Yeyen menilai timnya memberi hadiah untuk Malaysia. Tapi, dia tetap memberi apresiasi untuk perjuangan para pemain.

“Di level internasional tidak bisa hilangkan satu peluang menjadi gol. Dan kami kebobolan dari dari kesalahan sendiri. Dua gol yg diciptakan oleh Malaysia adalah hadiah dari para pemain,” kata Yeyen dalam konferensi pers usai laga dikutip Detik.Com.

“Tapi, apapun itu saya angkat topi terhadap kerja keras pemain yang sudah menjalankan tugas yang kami rencanakan dari awal. Selamat kepada Malaysia yang menguasai permainan, kami banyak peluang”, sambungnya.

Hasil ini membuat Indonesia semakin tenggelam di dasar klasemen Grup G dengan nol poin. Malaysia di posisi kedua dengan sembilan poin.

Para Pemain Sudah Tampil Maksimal

Menurut Febri Hariyadi, ia dan para pemain timnas Indonesia sudah berjuang semaksimal mungkin menghadapi Malaysia.

Pemain sayap Persib Bandung itu mengaku tidak puas dan kecewa dengan kekalahan yang didapatkan timnas Indonesia. Dalam laga itu Febri Hariyadi diberikan kepercayaan untuk bermain selama 90 menit oleh pelatih sementara timnas Indonesia, Yeyen Tumena.

Beberapa kali pergerakan Febri Hariyadi cukup berbahaya, tetapi tetap gagal mencetak gol ke gawang Malaysia.

“Saya pribadi dan tim sudah bekerja semaksimal mungkin di lapangan, tentu kami tahu bahwa hasil ini juga tidak puas dan mengecewakan,” kata Febri Hariyadi dikutip dari BolaSport.Com.

“Tapi kami semua pemain sudah bekerja keras dan banyak juga peluang yang datang, namun gagal untuk memanfaatkannya sehingga kami kalah di laga malam ini,” ucap pemain asal Bandung, Jawa Barat, itu.

Febri Hariyadi cukup banyak mendapatkan peluang untuk mencetak gol ke gawang Malaysia. Salah satu nya saat babak pertama, dimana posisi Febri Hariyadi sudah berhadapan dengan kiper Malaysia, Khairul Azhan.

Sayangnya, sepakan Febri Hariyadi masih melemah dan mengenai kaki dari kiper Selangor FA itu. Febri Hariyadi sangat menyesal karena ia tidak bisa memaksimalkan peluangnya untuk mencetak gol.

“Ya saya dapat peluang di babak pertama, kembali kata coach tadi momentum yang mungkin kurang bisa saya maksimalkan sehingga tidak terjadi golnya,” kata Febri Hariyadi.

“Tapi ya memang saya terlambat pada momen itu, jadi tidak bisa memaksimalkan peluang yang ada,” tutup Febri Hariyadi.

Piala DuniaSepak BolaTimnas
Komentar (0)
Tambah Komentar