Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat aplikasi berbasis digital banyak bermuncul bahkan mudah untuk ditemukan. Di generasi milenial ini tidak afdol jika masih menggunakan cara manual atau tradisional karena saat ini dalam melakukan transaksi jual beli pun dapat menggunakan internet, salah satunya dengan aplikasi BukaLapak. BukaLapak merupakan marketing dengan sistem online yang terkenal di Indonesia. Fakta BukaLapak sekarang ini sedang banyak dincar oleh para pemburu informasi. Berbicara tentang BukaLapak, jadi teringat hashtag viral saat ini mengenai BukaLapak, #uninstallbukalapak.
10 Fakta #uninstallbukalapak yang Viral Baru Baru ini
Akhir-akhir ini sedang trending masalah tagar #uninstallbukalapak, sebenarnya sebelum terjadinya hal tersebut, BukaLapak masih eksis di dunia jual beli online. Dengan jenis produk yang beragam dan bermacam-macam, mulai dari tren pakaian Wanita, alat elektronik, dan banyak lagi, bahkan kamu juga dapat menjual dan membeli barang bekas dengan harga yang terjangkau dan kualitas terjamin.
Namun, bersamaan dengan panasnya dunia politik di tahun 2019 ini membuat banyak sekali kabar ataupun isu yang dipermasalahkan bahkan digabungkan dengan unsur politik. Salah satunya adalah dengan munculnya tagar #uninstallbukalapak tersebut menjadi pembiacaraan yang masih hangat di masyarakat Indonesia. Berita hoaks bisa menyebabkan kerugian yang fatal dan besar bagi salah satu pihak, namun pada pihak lain bisa saja mendapatkan keuntungan.
Masuk di ranah politik memang sangat panas. Terlebih lagi dengan munculnya kabar simpang siur atau hoaks yang dipercaya oleh masyarakat. Sebagai warga negara yang cerdas, berita yang belum diketahui kejelasanya atau kebenaranya, jangan langsung percaya. Karena hal itulah yang menimbulkan hoaks atau kabar tidak benar. Terkait dengan masalah BukaLapak tersebut salah satu hal yang menyebabkan kontroversi hingga sekarang ini.
Baca Juga:
Dengan beredarnya tagar #uninstallbukalapak, menjadi perhatian penting bagi CEO BukaLapak serta deretan karyawan dan pihak yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Berikut ini fakta Bukalapakterkait viralnya tagar #uninstallbukalapak tersebut.
1. Tagar #Uninstallbukalapak Menjadi Trending Topik
Karena banyaknya orang yang memberikan pendapat, saran, kritikan, dan sebagainya terkait dengan masalah BukaLapak tersebut, khususnya mengenai tagar #Uninstallbukalapak ini maka menjadi viral dan menduduki peringkat atas di media sosial yaitu Twitter.
Di media sosial lainya, yaitu Instagram dan YouTube, tagar #Uninstallbukalapak juga menjadi viral. Terlebih lagi dengan masuknya unsur politik di dalamnya. Sehingga dengan hitungan menit, semakin banyak warga yang membaca dan mengetahui masalah tersebut.
2. Industri 4.0
Dengan kejadian tagar tersebut, membuat CEO BukaLapak akhirnya menuliskan kalimat atau pernyataannya lewat media sosial Twitter mengenai industri 4.0. Dimana pos tersebut akhirnya membuat banyak orang penasaran dan semakin bertambah viral tagar #Uninstallbukalapak tersebut.
Dalam postingan tersebut menimbulkan kesalahpahaman bagi yang membacanya, sehingga masyarakat dengan mudah langsung mengambil kesimpulan tanpa mengklarifikasi hal tersebut. Itulah yang membuat munculnya tagar #Uninstallbukalapak hingga ajakan untuk memboikot situs atau aplikasi belanja online ini.
3. Presiden Baru oleh CEO BukaLapak
Awal dari munculnya tagar #Uninstallbukalapak adalah ketika CEO BukaLapak menuliskan kalimat ‘Presiden Baru’ pada media sosialnya. Dan setelah postingan tersebut viral, ia langsung menghapusnya. Karena postingan tersebut akhirnya menimbulkan kontroversi terkait sedang panasnya dunia politik sehingga hal tersebut menjadi besar dan viral.
Dari postingan tersebut, akhirnya CEO BukaLapak menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden terkait postingan yang sudah viral dan menimbulkan permasalahan tersebut. Karena postingan tersebut, banyak respon yang diberikan, sehingga sekarang muncul tagar #Uninstallbukalapak.
4. Menimbulkan Kontroversi
Dengan munculnya postingan dari CEO BukaLapak, maka banyak warga yang geram dan mengkritik bahkan sampai membuat gerakan untuk memboikot dan mengajak untuk tidak belanja di situs belanja online Bukalapak tersebut. Karena itulah muncul tagar #Uninstallbukalapak sebagai bentuk aksi nyata terhadap kasus tersebut.
Pernyataan yang dibuat dengan tidak sengaja tersebut menimbulkan kontroversi bagi situs belanja online BukaLapak. Nyatanya, tagar #Uninstallbukalapak masih sangat viral sekarang ini. Karena kejadian tersebut membuat evaluasi sendiri bagi perusahaan belanja online Indonesia tersebut.
5. Hapus Postingan
Setelah CEO BukaLapak membuat pos mengenai ‘Presiden Baru’ tersebut dan menimbulkan reaksi warga yang sangat banyak, dan postingan tersebut dihapus atau sudah tidak ada. Bahkan CEO BukaLapak tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada warga Indonesia, khususnya kepada Presiden Republik Indonesia.
Postingan yang telah dibuat sang CEO tersebut sudah tidak ada di Twitternya. Namun, dengan postingan yang membuat viral tersebut muncul tagar mengenai situs belanja online yang satu ini. Bukan hanya itu saja, banyak warga yang geram dan mengancam tidak menggunakan aplikasi belanja online Bukalapak.
6. Klarifikasi
Setelah tagar #Uninstallbukalapak viral karena postingan yang diberikan, maka CEO BukaLapak langsung memberikan klarifikasi terkait dengan kalimat yang ia posting. Bahkan ia tidak memihak kubu manapun, apalagi Bukalapak dikaitkan dengan dunia politik.
Menurut sang CEO, tujuan postingan yang ia buat adalah untuk menyampaikan fakta bahwa perlunya investasi yang baik di riset serta sumber daya manusia yang tinggi. Sehingga dengan begitu dapat meningkatkan industri dan perekonomian di Indonesia, dengan kebijakan serta dukungan dari pemerintah.
7. Permohonan Maaf
CEO BukaLapak yang berasal di Sragen tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada semua warga Indonesia khususnya yang berada di kubu nomor urut 1. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada niat buruk sama sekali terkait dengan postingan tersebut. Karena sudah lama ia bergelut di dunia bisnis dan ekonomi sehingga yang dimaksudkan adalah adanya perang harga.
8. Kesalahan Data
Salah satu dosen dari Universitas di Yogyakarta memberikan pendatan untuk meluruskan data yang dikutip oleh CEO Bukalapak tersebut. Bahwa jangan mudah termakan hoaks dan sebagainya. Karena sekarang memang sedang panasnya politik, maka berita simpang siur akan mudah tersebar kemana-mana, yang dapat merugikan salah satu pihak
Di dunia politik tahun ini memang lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Sebenarnya fakta BukaLapak terkait postingan dan permohonan maaf tersebut sudah disampaikan oleh CEO BukaLapak sendiri. Namun, dengan politik yang semakin kuat sehingga justru tagar #Uninstallbukalapak masih viral di media sosial Indonesia.
9. Tanggapan Entrepreneur
Karena maraknya tagar #Uninstallbukalapak bersamaan dengan dunia politik yang memanas, maka banyak orang yang mulai memberikan komentarnya. Mulai dari dosen, warga, bahkan para entrepreneur juga turut hadir.
Tagar #Uninstallbukalapak sangat viral di media sosial, sehingga banyak orang yang ikut berkomentar akan tagar tersebut. Sebenarnya dengan permohonan maaf yang disampaikan oleh CEO Bukalapak sudah mewakili semuanya. Namun karena kabar hoaks yang menyebar sehingga tagar #Uninstallbukalapak tersebut masih viral hingga sekarang.
10. Pesan dari Gus Nadir
Karena kejadian tersebut, Gus Nadir memberikan komentar akan tagar #Uninstallbukalapak. Menurut beliau, memboikot usaha orang lain tidak perlu dilakukan. Bahkan dengan berbagai postingan dan komentar yang kritis terkait Bukalapak yang diberikan oleh para netizen tidak bermanfaat untuk siapa saja.
Sebagai warga Indonesia, yang paling penting adalah kesejahteraan. Seperti yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar. Namun, jika masyarakat mudah termakan hoaks, negara ini akan lemah dan mudah diserang oleh negara lain. Oleh karena itu, masyarakat harus cerdas dalam menanggapi berita hoaks yang belum pasti kebenaranya.