Penyebab Radang Tenggorokan, Begini Cara Mencegah & Mengobatinya

Faringritis

Radang tenggorokan (faringritis) yang umum dikenal masyarakat disebut panas dalam, merupakan gangguan tenggorokan yang disebabkan oleh radang pada bagian belakang tenggorokan (faring). Pada umumnya, kondisi ini sangat mempengaruhi semua orang, mulai dari anak-anak (usia 5-15 tahun cenderung paling sering) hingga lanjut usia, dari jenis kelamin wanita maupun pria.

Radang tenggorokan (faringritis) dapat membuat penderitanya merasakan ketidaknyamanan karena pada tenggorokan terasa panas atau sakit, sehingga penderita radang tenggorokan kesulitan untuk mengonsumsi makanan.

Penyebab

ads by posciety

a). Faktor umum

  1. Terkena paparan asap rokok dalam jangka waktu yang lama;
  2. Memiliki riwayat alergi terhadap debu, bulu binatang, dan aroma atau bau-bauan yang menyengat;
  3. Memiliki penyakit sinusitis (peradangan pada dinding sinus).

b). Faktor khusus

  1. Infeksi bakteri seperti bakteri streptococcus A, klamida, corybacterium, dan gonore.
  2. Tumor, muncul dibagian lidah, pita suara, pada tenggorokan memicu munculnya radang tenggorokan (faringritis).
  3. Pernafasan yang tidak benar, pernafasan yang bersumber dari mulut dapat memicu terjadinya radang tenggorokan (faringritis).
  4. Alergi, postnasal drip merupakan penyebab utama dalam kasus alergi yang disebabkan radang tenggorokan dan hasil papran alergen terjadi saat mampet pada sinus mengalir ke tenggorokan yang menyebabkan terjadinya rasa menggelitik atau rasa sakit gatal.
  5. Trauma bagian tenggorokan, orang yang terkena trauma pada bagian tenggorokan biasanya sering menderita radang tenggorokan (faringritis).
  6. Penyakit lambung, seperti tingginya kadar asam lambung dapat memicu terjadinya radang tenggorokan (faringritis).

Tanda dan Gejala

  1. Demam tinggi,
  2. Flu;
  3. Nyeri kepala;
  4. Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher,
  5. Nyeri nelan;
  6. Kehilangan selera makan;
  7. Sakit tenggorokan;
  8. Ruam kulit;
  9. Batuk kecil terus-menerus;
  10. Ada rasa sakit pada tulang dan sendi;
  11. Sakit telinga;
  12. Ada darah dalam air liur;
  13. Kesulitaan saat bernafas;
  14. Kesulitan saat membuka mulut;
  15. Suara serak yang berlangsung lebih dari 2 minggu;
  16. Mual dan gangguan pencernaan;
  17. Kelemahan, tidak bersemangat untuk melakukan aktifitas.

Pencegahan

  1. Isolasi peralatan makan,
  2. Biasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan juga sebelum dan sesudah melakukan aktifitas,
  3. Hindari paparan asap rokok, dan debu, jika perlu gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung pada saat berkendara atau di lingkungan yang tercemar paparan asap rokok dan debu,
  4. Jaga suhu ruangan agar menstabilkan suhu tubuh.

Pengobatan

  1. Penuhi cairan tubuh,
  2. Konsumsi air perasan lemon,
  3. Kumur cuka apel yang dicampuri garam,
  4. Kumur air garam.
  5. Mandi air hangat,
  6. Konsumsi obat pereda nyeri, dan
  7. Konsumsi antibiotik.
Artikel Lainnya

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya