
Film Animasi Raya and the Last Dragon yang telah lama ditunggu-tunggu para penikmat film akhirnya resmi dirilis. Perlu diketahui bahwa film ini merupakan film animasi garapan Disney pertama yang mengadaptasi budaya dan nuansa Asia Tenggara.
Film ini disutradarai oleh Carlos López Estrada dan Don Hall dengan produsernya Peter Del Vech dan Osnat Shurer. Film yang naskahnya ini ditulis oleh Qui Nguyen dan Adele Lim ini juga diisi artis-artis ternama sebagai pengisi suaranya, seperti Kelly Marie Tran, Awkwafina, Gemma Chan, Ross Butler, dan Benedict Wong.
Sebenarnya, Film Raya and the Last Dragon awalnya dijadwalkan tayang di akhir November 2020. Namun ditunda terkait dengan pandemi COVID-19 sehingga menyesuaikan dengan film-film lainnya yang dijadwalkan ulang pada akhir tahun 2020.
Jalan Cerita Film Raya and the Last Dragon
Film ini berlatar di dunia fantasi bernama Kumandra, tempat dimana manusia dan naga hidup damai berdampingan. Namun, kedamaian itu terusik di kala Druun, sang monster jahat datang mengancam keselamatan penduduk setempat. Umat manusia bisa terselamatkan saat itu karena pengorbanan para naga.
Baca Juga:
500 tahun telah berlalu sejak peristiwa besar itu, sang monster bangkit dan datang kembali menebar bahaya. Seorang prajurit hadir dengan misi untuk mencari dan meminta bantuan dari naga terakhir untuk menghentikan Druun. Mampukah ia dan sang naga mengembalikan kedamaian umat manusia di tanah Kumandra?
Hal Unik dan Baru dalam Film Raya and the Last Dragon
Film Raya and the Last Dragon menjadi film pertama dengan penokohan dan penggambaran latar bernuansakan Asia Tenggara. Tak tanggung-tanggung, demi mendapatkan nuansa dan penghayatan yang tepat, film ini dibuat dengan hasil riset sebelumnya mengenai budaya daerah Asia Tenggara. Mulai dari karakter, ilustrasi hingga detil–detil yang banyak menampilkan perpaduan budaya khas Asia Tenggara.
Sebut saja beberapa diantaranya, yaitu adanya karakter makhluk mitologi naga, panorama alam, nilai kesenian yang otentik(seni musik, lukis dan tarian), aksesoris pakaian, sampai bangunan beseta perlengkapannya. Kamu bisa menyaksikan betapa tergambarnya keberagaman budaya masyarakat Asia Tenggara yang dipadukan dalam film ini dengan baik.
Keterkaitan Indonesia pada Film Raya and the Last Dragon
Indonesia menjadi salah satu elemen sumber perpaduan segar dari kekayaan budaya dan alam Asia Tenggara di film ini. Kesenian berupa musik gamelan dan tari tidak ketinggalan untuk ditampilkan. Kita juga bisa lihat sesuatu yang kental dengan Indonesia seperti keris, batik serta arsitektur bangunan tradisional yang menyerupai rumah gadang.
Selain apa yang ditunjukkan di depan layar, orang orang Indonesia pun turut berperan dibaliknya. Ada sejumlah seniman Indonesia yang ikut berperan menyukseskan pembuatan film seperti Luis Logam sebagai story artist dan Griselda Sastrawinata sebagai visual development artist. Tokoh pegiat budaya seperti Dewa Berata dan Emiko Susilo juga tidak diragukan partisipasinya dalam menyajikan nilai budaya Indonesia di film ini.
Lalu dari industri musik juga tak mau ketinggalan. Penyanyinya unggulan Indonesia sudah lalu lalang menyanyikan soundtrack untuk Disney Music Asia dan kali ini gilirannya Via Vallen dan Raisa.
Via Vallen menyanyikan lagu bergenre RnB berjudul Kita Bisa (versi Indonesia dari OST original Raya and The Last Dragon berjudul Lead The Way) yang diiringi instrumen gamelan.
Sedangkan Raisa berkolaborasi dengan ketiga rapper yang juga berasal dari Asia Tenggara menyanyikan lagu khusus Disney Southeast Asia berjudul Trust Again. Wah, jadi tambah bangga nih dengan Indonesia!
Nah gimana, sayang kan untuk dilewatkan? Buruan pesen tiketnya untuk nonton di bioskop atau kamu juga bisa menontonnya di Disney+ Hotstar.