6 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Mengalami Perundungan (Bully) Agar Tidak Terkena Dampak Buruknya

Bullying atau perundungan adalah suatu tindak kejahatan berupa penindasan, kekerasan, ancaman serta mengintimidasi orang lain, baik itu secara fisik maupun mental. Dari dulu hingga sekarang tindakan bullying masih saja melekat di kehidupan masyarakat, seolah-olah tindakan ini menjadi tradisi turun-temurun.

Selain merupakan tindak kejahatan, bullying juga memiliki banyak efek buruk terhadap korbannya. Dampak negatif yang disebabkan oleh tindakan perundungan tersebut diantaranya:

  • Munculnya depresi dari seseorang yang dibully
  • Timbulnya rasa trauma
  • Korban bullying menjadi tambah minder (tidak percaya diri)
  • Korban bullying menjadi tidak mau bergaul dengan siapa pun karena dia merasa takut diperlakukan tidak baik oleh orang lain
  • Bisa mengubah perilaku korban, yang awalnya dia seseorang yang baik dan kalem berubah menjadi seseorang yang kasar bahkan cenderung bisa berubah menjadi psikopat
  • Timbulnya hasrat untuk bunuh diri dalam diri korban

Hal Apa Saja yang Harus Dilakukan Ketika Mengalami Perundungan ?

Lalu, hal-hal apa saja yang harus dilakukan seseorang ketika mengalami perundungan? Berikut penjelasannya.

Ketika kamu mengalami perundungan dimana pun kamu berada, baik itu di sekolah, di tempat kuliah, di lingkungan keluarga, di tempat kerja maupun di sosial media, hal-hal yang perlu kamu lakukan adalah:

Abaikan Lalu Menghindar

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat dibully yaitu “abaikan”. Kamu jangan terlalu menanggapi perkataan buruk yang orang-orang lontarkan. Pada saat kamu sedang dibully, sebaiknya kamu pergi menjauh.

Ingatlah peribahasa ini “anjing menggonggong, kafilah berlalu”, ketika kamu sedang dibully secara lisan itu berarti kamu lebih baik pergi mengabaikan bullyan tersebut. Pelaku bullying perilakunya tidak beda jauh dengan hewan yang disebutkan dalam peribahasa tersebut.

Jika kamu dibully secara fisik, sebaiknya kamu mendorong orang tersebut sekuat tenaga lalu lari sekencang mungkin hingga orang tersebut menghilang dari hadapanmu.

Jika kamu tidak bisa mengabaikan dan menghindari perkataan buruk orang tersebut, maka gunakan langkah selanjutnya.

Berani Membalas !!!

Langkah selanjutnya adalah membalas bullyan mereka. Siapkan mental dan jiwa yang berani untuk membalas bullyan orang. Jika kamu dibully melalui perkataan, kamu balas juga dengan perkataan, atau kamu meniru gaya bullyan orang tersebut, sehingga dia akan malu dengan sendirinya.

Jika kamu dibully secara fisik, maka kamu membalasnya secara fisik juga. Akan tetapi, perlu diingat! Jangan terlalu berlebihan membalasnya karena bisa-bisa orang tersebut memutar balikkan fakta tentang tindakanmu.

Percaya Diri

Ketika kamu dibully, seharusnya kamu bangkit, berkaca pada cermin, dan lihatlah kelebihan yang ada dalam dirimu. Meskipun kamu sendiri tidak tahu apa kelebihanmu, setidaknya kamu harus percaya diri bahwa kamu itu spesial dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang tersebut.

Contohnya, kamu tidak tampan atau cantik, namun kamu memiliki keahlian bisa merias wajah atau body painting, tunjukan keahlianmu itu! Ubah penampilanmu sedemikian rupa sehingga kamu tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain. Ingat! Kata kuncinya adalah kamu harus percaya diri!

Jadilah Orang yang Unggul

Biasanya, para penindas menyukai seseorang yang berpenampilan culun, otaknya pas-pasan, dan minderan. Karena orang-orang tersebut sangat mudah untuk dijadikan target bullyan oleh para penindas.

Oleh karena itu, agar para penindas tidak berani membully, kamu harus menjadi orang yang paling unggul. Kalau kamu tidak rupawan, setidaknya kamu itu harus cerdas atau berprestasi, sehingga para penindas merasa segan terhadapmu.

Jangan Takut Gak Punya Teman

Biasanya orang cerdas tidak takut tidak memiliki teman. Orang cerdas cenderung pendiam, menyendiri, dan lebih sibuk dengan dunianya sendiri karena mereka cenderung melakukan hal-hal yang berguna dan tidak suka membuang-buang waktu.

Sebagian orang cerdas bersikap arogan dan egois, sehingga mereka berprinsip “tidak masalah tidak memiliki teman, toh mereka kan yang butuh, bukan saya”.

Kebanyakan korban bullying itu takut tidak memiliki teman, sehingga mereka rela dijadikan bulan-bulanan oleh para penindas demi memiliki teman.

Ceritakan Masalah Bullying Kepada Keluarga

Apabila langkah-langkah di atas tidak bisa kamu lakukan, kamu perlu menceritakan semua permasalahan bullying kepada orangtua, saudara, kakak, atau anggota keluarga lain. Orangtua dan keluarga pasti tahu tindakan apa yang perlu kamu lakukan dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Jangan ceritakan hal tersebut kepada orang lain termasuk teman! Karena mungkin saja temanmu malah senang melihat kamu tertindas 🙁

Tindakan bullying sulit sekali hilang dari seluruh lapisan masyarakat. Seharusnya perlu adanya tindakan preventif guna mengurangi tindakan bullying. Tidak hanya guru saja yang memberikan edukasi moral di sekolah. Peranan orangtua pun penting dalam mendidik, membangun karakter, mengarahkan serta membimbing anak agar karakter sang anak mengacu ke arah yang positif.

Apabila perilaku positif (seperti sikap saling menghargai orang lain) dan pendidikan moral yang baik sudah ditanam sejak dini, maka kasus pembullyan pun lama-kelamaan akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Amiin…

Anak
Komentar (0)
Tambah Komentar