Akhir-akhir ini saya sering sekali mendengar beasiswa kuliah ke luar negeri, mulai dari teman sampai tempat saya kuliahpun menjadi salahsatu kampus yang bekerjasama membuka beasiswa kuliah di beberapa Universitas di Taiwan. Karena itu, sayapun mulai mencaritahu ada apakah gerangan.
Setelah berbincang dengan orang-orang yang berkaitan dengan masalah ini, salahsatunya adalah seorang mahasiswa di Universitas YunTech – Taiwan yang merupakan warga Indonesia. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di sana.
“Di Taiwan, menikah itu tidak semudah di Negara Indonesia”, begitu jawabnya ketika saya tanya alasannya kenapa banyak dari Negara lain pergi ke Taiwan untuk kuliah dengan beasiswa. Untuk memperjelas, sayapun tanya lagi “Maksudnya ?”. Sempat terdiam, seperti malas menjelaskan seolah-olah ceritanya akan panjang 😀
Akhirnya ia pun menjawab, “karena menikah tidak mudah, maka jarak antar generasi tidak melulu ada (banyak) setiap tahun. Misalnya tahun ini adalah pendaftaran kuliah, itu tidak belum tentu ada calon pendaftarnya karena memang generasi selanjutnya masih duduk di bangku sekolah (belum lulus)”.
Baca Juga:
Jadi, sebetulnya bisa saja dikatakan ada yang lulus SMA tiap tahunnya, namun itu tidak banyak. Maka dari itu, belum tentu bisa membuka kelas baru di perkuliahan, bisa jadi dari lulusan SMA tersebut tidak semuanya mau melanjutkan ke kuliah. Banyak lulusan SMApun belum tentu pada kuliah semua, apa kabarnya yang generasi tiaptahunnya hanya sedikit.
Itulah salahsatu alasannya kenapa Universitas di Taiwan akhir-akhir ini selalu membuka beasiswa untuk calon mahasiswa yang ingin melajutkan kuliah, bisa dikatakan beberapa tahun ini dan beberapa tahun ke depan merupakan masa kekosongan generasi untuk berkuliah.
Tidak hanya itu, sayapun menanyakan beberapa mahasiswa lain dan beberapa dosen yang terkait. Ada yang menjawab hal yang sama seperti di atas, ada juga yang mengatakan bahwa di Taiwan kekurangan tenanga kerja cerdas, karena tidak banyak lulusan sarjana di sana pada generasi sebelumnya.
Dengan adanya beasiswa ini, berharap ada beberapa warga asing yang mampu mengisi kekosongan posisi / jabatan di perusahaan-perusahaan yang memang harus sarjana dan berilmu tinggi. Ada juga yang menjawab bahwa orang-orang pintar di Taiwan sudah mulai tua dan hanya mampu mengajar, maka perlu diturunkan semua ilmu-ilmunya.
Apapun asalannya, jika kamu berada di Taiwan, semoga sukses dan sehat selalu di sana !