Intip 6 Langkah Jitu Mendongkrak Nilai IPK bagi Mahasiswa Baru

Sebagai mahasiswa baru pastinya hal pertama yang ada dipikirannya bagaimana caranya mendongkrak nilai IPK dengan maksimal. Memang nilai IPK bukan segalanya tetapi menjadi penentu juga sebagai alat ukur untuk menilai keterampilan dari seseorang mahasiswa selama mendulang ilmu di universitas.

Mendongkrak nilai IPK bisa dikatakan mudah tapi sulit, karena tingginya persaingan antar mahasiswa yang sangat signifikan jika dilihat dari gaya belajar.

Hal yang perlu diketahui adalah menyeimbangkan keterampilan akademik dan juga keterampilan dalam berorganisasi. Setidaknya, sebagai mahasiwa pernah mengikuti satu organisasi kemahasiswaan yang dapat mendukung mahasiswa setelah mendapatkan gelar sarjana.

Lalu seperti apa langkah yang bisa dilakukan untuk mendongkrak nilai IPK?

1. Jangan Mengulang Mata Pelajaran

Bagi mahasiswa baru, mengulang mata pelajaran mungkin bisa dilakukan dengan mudah. Misalnya, mengambil kuliah yang gagal di semester pendek. Begitulah persepsi yang sebenarnya bisa menghancurkan diri sendiri.

Setiap universitas pasti memiliki kebijakan terkait semester pendek. Namun, mengulang mata kuliah dapat diibaratkan masuk ke dalam lumpur. Nilai yang didapatkan bisa lebih baik atau berita buruknya bisa anjlok dari sebelumnya. Oleh karena itu, paling disarankan untuk tidak mengulang mata pelajaran dari jurusan maupun umum. Lalu bagaimana caranya agar tidak mengulang?

2. Bersahabat dengan Perpustakaan

Menjadi mahasiswa itu harus siap dan terbiasa mengenal dunia pustaka. Seperti yang telah diketahui, beberapa mata pelajaran selama di perkuliahan ada yang berasal dari jurusan dan juga mata pelajaran umum.

Untuk membaca buku mata pelajaran yang ada di jurusan, mahasiswa bisa langsung mengunjungi perpustakaan jurusan. Namun, sebelumnya harus mendaftarkan diri terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan jurusan. Sebaliknya, perpustakaan umum di universitas biasanya diatur sejak awal menjadi anggota perpustakaan menggunakan kartu mahasiswa.

3. Membuat Catatan Tugas Mata Pelajaran

Datang, duduk, diam, dan tidak bertanya pada dosen tentang materi pelajaran lalu mengharapkan nilai IPK yang tinggi? Itu tidak mungkin. Setidaknya, mahasiswa mampu membuat catatan atau rangkuman materi setiap pertemuan selama perkuliahan berlangsung.

Mengapa harus membuat catatan atau rangkuman materi? Ingat, setiap dosen yang mengajar memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan materi ajarnya. Ada yang tipenya santai, ada yang sangat terstruktur, maka dari itu penting untuk membuat catatan agar mahasiswa ingat karakter setiap dosennya.

Tantangan paling beratnya, ketika mahasiswa diminta menjawab kuis dari materi yang telah disampaikan. Karena menyimak saja tidak cukup, mahasiswa perlu merangkum dengan cara menulis rangkuman materi.

4. Prioritaskan Kuliah, Lalu Organisasi

Anak kuliahan, biasanya hidup jauh dari orang tua dan keluarga. Dengan demikian jauh pula dari pengawasan. Maka, godaan yang sering kali muncul adalah hasrat ingin bebas, bermain dan beraktivitas sesuai keinginannya tanpa ada yang membatasi.

Jadwal kuliah dan organisasi memang kerap kali bersinggungan. Namun, yang perlu diingat adalah memperioritaskan kuliah dan pengerjaan tugas lebih dulu. Ingat tips pertama, jangan mengulang mata pelajaran umum maupun jurusan.

Waktu yang Tepat Masuk Organisasi adalah Semester 3

Mahasiswa baru sebaiknya jangan terlalu menggebu-gebu ingin masuk organisasi di semester pertama. Apalagi jika belum pengalaman dalam berorganisasi, karena berorganisasi di tingkat universitas sangat berbeda sekali dengan waktu SMA.

Perbedaannya, jika di SMA jaraknya mungkin skala lokal. Akan tetapi, setelah menjadi mahaiswa skalanya lebih tinggi dengan jam terbang yang tinggi. Dari sini kesiapan fisik juga menjadi tantangan.

Agar mahasiswa baru bisa aktif dalam berorganisasi disarankan saat masuk semester 3. Kenapa di semseter 3? Karena pada semseter 1 dan 2 mahasiswa butuh adaptasi dengan lingkungan belajar ala universitas. Pada semester 3 mahasiswa sudah dianggap mampu membagi waktu belajar dan berorganisasi dengan baik agar bisa mempertahankan nilai IPK dilihat dari gaya belajar setahun pertamanya.

5. Berbagi Pengalaman dengan Senior

Tips selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai IPK tinggi adalah dekat dengan senior yang sejurusan. Dikenal dan saling mengenal bisa memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dari para senior.

Dekat dengan senior juga bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal karakter dosen sejurusan. Tak jarang senior berbagi tips agar bisa menghadapi dosen bersangkutan serta jika seniornya rajin. Mahasiswa bisa meminjam referensi buku untuk mendukung pengetahuan  terkait mata pelajaran tertentu.

6. Luangkan Waktu untuk Liburan

Naik turunnya semangat dalam kuliah adalah hal yang wajar. Tidak perlu risau karena semua mahasiswa pasti mengalaminya. Namun demikian, ada bisa segera bangkit dan naik lagi semangatnya ketika semangatnya itu turun dan sebaliknya.

Bagaimana caranya agar semangat belajar senantiasa terjaga?

Luangkan waktu untuk liburan termasuk menjadi langkah untuk mendongkrak nilai IPK. Karena belajar yang terlalu fokus bisa membuat mahasiswa tertekan dan mengalami stres. Berkumpul dengan teman-teman di suatu tempat untuk menghilangkan kejenuhan setelah masa menyelesaikan perkuliahan.

Kapan waktu yang tepat untuk liburan? Akhir pekan pada akhir bulan dengan cara menabung di awal bulannya. Bisa juga di akhir semester untuk menutup ujian akhir semeter.

BukuKuliahMahasiswaUniversitas
Komentar (0)
Tambah Komentar