
Jenis, Dosis, Cara Penggunaan, dan Efek Samping Pil KB
Penggunaan Pil KB tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, dan merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mengontrol angka kelahiran dengan program keluarga berencana (KB). Pil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan. Namun, saat ini masih sering ditemukan cara penggunaan pil KB yang tidak tepat, sehingga menurunkan efektivitas dan terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, kali ini kami akan membahas tuntas mengenai pil KB mulai dari jenis, dosis, cara penggunaan dan efek samping yang mungkin muncul. Simak ya Bund!
Apa Kandungan dan Bagaimana Cara Kerja Pil KB?
Pil KB merupakan pil yang mengandung hormon progesteron atau kombinasi estrogen dan progesteron buatan. Hormon estrogen dan progesteron berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium ke tuba fallopi). Proses kehamilan terjadi bila sel telur yang telah dilepaskan bertemu dengan sperma dan selanjutnya akan menempel pada dinding rahim (endometrium)
Pil KB bekerja dengan beberapa mekanisme, antara lain:
- Mencegah terjadinya proses ovulasi
- Mengentalkan mukus atau lendir serviks, sehingga menghambat sperma untuk bertemu dengan sel telur
- Mempengaruhi endometrium sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak dapat menempel.
Apa Saja Jenis Pil KB?
Di Indonesia terdapat bermacam-macam merk pil KB dengan komposisi yang berbeda-beda. Jadi, ketika Anda memutuskan untuk menggunakan merk tertentu, pastikan membaca aturan pakai pada masing-masing brosur obat.
Baca Juga:
Biasanya pil KB yang lebih sering digunakan adalah pil KB dengan kombinasi hormon estrogen dan progesteron. Namun, juga tersedia pil KB dengan kandungan progesteron (seperti: Norethisterone, Levonorgestrel atau Desogestrel) untuk wanita yang tidak dapat menggunakan estrogen terkait dengan kondisi medis tertentu, alergi, atau efek samping yang tidak dapat ditoleransi.
Selain, itu berdasarkan jumlah pil KB, terdapat dua jenis pilihan, yaitu paket 21 hari (21 tablet mengandung bahan aktif) atau 28 hari (21 tablet mengandung bahan aktif, 7 tablet plasebo/ pil kosong). Pemilihan paket 28 hari mengurangi kemungkinan untuk lupa minum obat
img: Freepik
Lalu, Bagaimana Cara Menggunakan Pil KB?
Secara umum, penggunaan pil KB hampir sama untuk paket 21 hari atau 28 hari maupun pil KB kombinasi atau pil KB progesteron. Mulailah pil KB pada hari pertama menstruasi sampai pil KB habis.
Jika menggunakan paket 21 hari, akan ada jedah waktu Anda tidak mengonsumsi pil selama 7 hari, sedangkan jika menggunakan paket 28 hari, Anda akan mengonsumsi 7 hari pil KB plasebo. Saat tidak mengonsumsi pil KB atau mengonsumi pil KB plasebo maka Anda akan menstruasi. Pil KB akan memberikan perlindungan jika Anda telah mengonsumsi 7 pil KB berturut-turut. Jadi, metode kontrasepsi tambahan untuk mencegah kehamilan, seperti kondom diperlukan sampai Anda mengonsumsi 7 pil KB.
img: Freepik
Tidak dapat dipungkiri, penggunaan pil KB juga dapat menimbulkan efek samping, antara lain:
- Mual muntah
- Diare
- Pendarahan di antara siklus menstruasi
- Payudara terasa kencang
- Nyeri kepala
- Nyeri pada payudara
- Peningkatan berat badan
Namun, penting untuk diketahui efek samping pil KB bervariasi sesuai dengan komposisi masing-masing pil KB dan sensitivitas pengguna.
Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Minum Pil KB:
- Kepatuhan minum pil KB
Agar pil KB dapat bekerja secara maksimal, maka pil KB harus diminum rutin setiap hari di waktu yang sama. Pil KB dapat dikonsumsi pada malam hari untuk mengurangi keluhan mual saat beraktivitas. - Konsultasikan kepada tenaga kesehatan jika Anda menggunakan pil KB bersama obat lain. Penggunaan bersama dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat, sehingga menurunkan efektivitas dari pil KB.
- Beritahu tenaga kesehatan jika Anda sedang menyusui atau memiliki kondisi medis tertentu.
Pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter atau Apoteker sebelum memutuskan Pil KB yang akan digunakan.
Yuk, bantu pemerintah untuk menyukseskan program Keluarga Berencana!
Dua anak cukup!
[zombify_post]