Banyak pasangan rumah tangga mendambakan untuk segera mendapatkan keturunan. Calon bapak dan ibu baru tentu menunggu kelahiran buah hati dalam kondisi sehat. Namun bagaimana bila ibu hamil mengalami sakit? Apakah jika ibu hamil sakit akan mempengaruhi janin yang dikandung?
Menurut info dari The Guardian, ada beberapa virus yang dapat ditularkan dari ibu ke anak melalui plasenta selama kehamilan disebut penularan vertikal. Penularan ini memang terjadi seperti pada penyakit rubella atau campak Jerman, dan beberapa kasus di HIV. Apabila ibu hamil merupakan pengidap HIV, bayi yang baru lahir dapat terinfeksi melalui darah yang masuk ke plasenta selama kontraksi persalinan atau melalui kontak darah saat proses persalinan.
Selain itu, dr. Yusfa Rasyid Sp.OG dari RSIA YPK, Jakarta, juga mengatakan bahwa demam pada ibu hamil perlu untuk diwaspadai. Walaupun memang demam pada ibu hamil tidak memberikan pengaruh besar pada janin, tapi demam tinggi juga dapat menyebabkan jantung janin berdebar-debar atau deg-degan.
Dokter Yusfa juga menambahkan bahwa apabila demam pada ibu hamil yang disebabkan karena infeksi di area genital, maka dapat menyebabkan selaput ketuban pecah. Jika pecah di bawah usia 28 minggu, hal ini dapat menyebabkan janin sulit diselamatkan.
3 Penyakit yang Dapat Mempengaruhi Janin
Selain penyakit-penyakit di atas, terdapat beberapa penyakit ibu hamil lainnya yang dapat menular dan mempengaruhi kondisi janin. Berikut ini adalah 3 contoh beberapa penyakit tersebut.
Sifilis
Sifilis merupakan penyakit bakteri yang ditularkan selama hubungan intim. Gejala penyakit ini bervariasi, tetapi tanda umum sifilis adalah sakit yang tidak menyakitkan atau tukak merah dan kelenjar bengkak.
Gejala ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Jadi, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan perawatan apabila menderita sifilis. Biasanya perawatan ini melibatkan serangkaian antibiotik atau suntikan antibiotik. Jika tidak segera dilakukan tindakan, maka akan berpotensi mengganggu kesehatan janin.
Tuberculosis (TBC)
TBC merupakan infeksi bakteri menular yang menyerang paru-paru. Bagi ibu hamil, penyakit ini cukup membahayakan dan dapat menular pada janin. Apabila ibu hamil tidak memperoleh perawatan yang tepat dan dibutuhkan untuk TBC, tidak hanya keselamatan ibu hamil yang menjadi taruhannya, namun juga janin dalam kandungan. Terdapat pula banyak kasus di mana seseorang tidak sadar bahwa ia mengalami TBC, yang sering disebut juga dengan TBC laten.
Namun, apabila seseorang mempunyai TBC aktif, ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan, seperti batuk selama berminggu-minggu, mengalami penurunan berat badan, dahak berdarah, dan keringat malam. Baik TBC aktif maupun laten harus diwaspai oleh ibu hamil karena keduanya dapat menyebabkan gangguan pada pada janin.
Hepatitis B
Hepatitis merupakan jenis infeksi yang mengakibatkan rusaknya organ hati secara serius. Penyakit ini sangat membahayakan apabila diidap oleh ibu hamil, karena bisa berpotensi menular ke janin yang dikandung. Hepatitis B juga merupakan penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil.
Apabila ibu hamil mengalami sakit, dianjur untuk segera dibawa ke rumah sakit dan berkonsultasi dengan dokter secepatnya. Hindari juga konsumsi obat-obatan secara sembarangan tanpa konsultasi dengan dokter. Konsumsi obat-obatan sembarangan juga dapat menimbulkan risiko buruk yang dapat mengganggu perkembangan janin.
Oleh sebab itu, penting untuk para calon orang tua agar terus memantau kesehatan ibu hamil. Ibu hamil yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat. Konsultasikan kesehatan ibu hamil dengan dokter untuk menjaga pertumbuhan janin ya. Semoga bayi dapat lahir dengan sehat dan kuat.