Kata-Kata yang Diucapkan Hero Mobile Legend CARMILLA dan Kisah Ceritanya

0

Carmilla : Hero Support

Quotes

  • True love is like a blood
  • May the world be embraced with blood
  • Night falls, yet love, stays still
  • The smell of blood excites me
  • A puddle of blood is a sight that relieves me
  • (Laugh) Whoever wrote my lines is a long- winded bastard
  • Loneliness is not about being alone, missing him is
  • My thirst for blood and for him is just insatiable
  • No one is more sincere than Cecillion ?
  • Do not go gentle into that good night
  • Love grants us courage to keep on going
  • Where is he?
  • Starts at night, Ends at night

ads by posciety

Kisah Cerita

Bertahun-tahun yang lalu, Carmilla dilahirkan di House Ansaac di dalam Castle Aberleen. Sebagai satu-satunya anak perempuan Earl, ia dicintai oleh seluruh keluarganya sejak lahir. Ketika dia tumbuh dewasa, latar belakang keluarganya yang terkenal ditambah dengan kecantikannya yang menawan membuatnya menjadi salah satu wanita bangsawan paling populer di sekitar Castle Aberleen, dan mungkin bahkan seluruh Empire.

Namun, darah bangsawannya membuatnya terikat pada tragedi yaitu menjadi alat politik ayahnya, Earrl Ansaac, menggabungkan kekuasaan dengan mempertunangkan Carmilla dengan keluarga lain yang memiliki kekuasaan.

Meskipun bangsawan yang tak terhitung jumlahnya mencoba untuk mendekati Carmilla, tidak ada dari mereka yang mampu memikatnya. Harga dirinya yang tinggi membuatnya hanya menerima yang terbaik baginya. Yang dia inginkan adalah seseorang yang bisa terhubung dengan jiwanya.

Tapi, ayahnya, Earl Ansaac sudah membuat keputusan. Ketika ancaman dari Abyss semakin dekat, dia tahu bahwa kaum bangsawan- militer baru akan mendominasi politik di kerajaan. Karena itu, ia harus menjalin hubungan baik dengan mereka untuk mempertahankan status sosial keluarganya.

Namun, seorang pria yang dianggap tidak penting bagi Earl menggagalkan rencana ini. Pria itu adalah Cecillion, penyanyi opera terbaik di Southern Empire. Carmilla menjadi penontonnya paling setia sejak hari pertama ia datang ke Castle Aberleen. Di mata Carmilla, dia sangat elegan dan berbakat, tetapi dia juga dapat membaca kesedihan dan misteri dari matanya.

Di setiap pertunjukkan Cecillion, Carmilla akan duduk di bagian tengah kanan auditorium, diam-diam menikmati penampilan menyanyinya. Suatu hari, ketika tirai tersingkap, mata Cecillion dan Carmilla bertemu. Api gairah menyala di antara mereka. Dan seperti sambaran petir yang membelah langit malam yang gelap, mereka langsung jatuh cinta.

Hari-hari berikutnya adalah hari yang paling bahagia dalam hidup Carmilla. Ketika malam tiba, Cecillion berpakaian dan datang untuk mengundangnya ke gedung opera, menyanyikan lagu-lagu yang dia ciptakan untuk Carmilla. Carmilla memperhatikan penampilannya dengan seksama, tanpa pernah mengalihkan pandangan dari Cecillion.

Ketika pertunjukkan berakhir, mereka berkencan di belakang panggung, menari di bawah sinar bulan. Dan di pagi hari, Cecillion meletakkan mawar di ambang jendela Carmilla dan pergi dengan perlahan.

Seiring berjalannya waktu, Carmilla memperhatikan sesuatu yang tidak biasa tentang Cecillion. Dia hidup dalam kesendirian dan tidak pernah melakukan hubungan yang tidak perlu dengan orang lain. Kulitnya selalu pucat, bahkan ketika dia tidak berdandan; dan sepertinya dia selalu berusaha menghindari sesuatu.

Dari matanya, Carmilla bisa merasakan keinginannya untuk hidup seperti biasa, dan dia dapat melihat dengan samar-samar bahwa Cecillion mungkin memiliki beberapa hubungan dengan spesies Blood Demon yang legendaris. Meskipun Cecillion tidak pernah membicarakan asal-usulnya, Carmilla masih memilih untuk percaya padanya karena dia bisa merasakan cintanya nyata.

Tidak peduli dia manusia atau Blood Demon, ini hanya tentang cinta di antara mereka dan Carmilla percaya bahwa dia akan selalu menjadi milik Cecillion, dan akan menghabiskan sisa hidup bersamanya.

Meskipun mereka mencintai satu sama lain begitu dalam, ayah Carmilla, Earl, melarangnya menikahi penyanyi yang sederhana itu. Dia memenjarakannya dan memaksanya untuk menikahi Baron Tawil, Jenderal Tentara Imperial, yang ditempatkan bekerja di dekat Castle Aberleen. Untuk mebuat Carmilla melupakan Cecillion, Earl bahkan mengirim anak buahnya untuk menutup gedung opera.

Dalam pikiran Cecillion, dia tahu bahwa cinta antara Blood Demon dan manusia tidak akan pernah berhasil. Meskipun dia mencintai Carmilla, dia akhirnya memutuskan untuk menyerah. Pada hari dimana dia pergi, dia menulis surat kepadanya, di mana dia menceritakan semuanya, tentang asal-usulnya dan tentang mawar di ambang jendela.

Carmilla tidak berhenti berjuang, dia tidak ingin menyerah pada kehendak ayahnya, Tetapi, hatinya hancur ketika dia membaca surat perpisahannya. Bagi Carmilla, ia tidak peduli dengan spesies asli Cecillion. Dia mencintainya, dan tanpa dia, hidupnya akan menjadi tidak berarti.

Dia berdiri di jendela, memperhatikan arah yang ditinggalkan Cecillion. Saat fajar menyingsing, dia mengiris pergelangan tangannya dengan belati tajam. Dunia jatuh ke dalam kegelapan tanpa akhir. Dan Carmilla mengubur cintanya dengan caranya sendiri.

Ketika Carmilla terbangun, dia mendapati dirinya sekali lagi berada di dalam pelukan Cecillion. Matanya penuh dengan kebaikan dan dia sedang menatapnya. Kemudian dia menemukan bahwa sentuhannya sangat dingin, seolah-olah dia tidak bernyawa, dan kulitnya tampak sepucat milik Cecillion.

Dia tahu, kekasihnya tidak meninggalkannya, dia kembali dan menghidupkannya kembali dengan darahnya. Kedua jiwa yang kesepian ini akhirnya bersatu lagi dan dapat hidup bersama satu sama lain selamanya.

Setelah hari itu, rakyat Castle Aberleen tidak pernah melihat Cecillion atau Carmilla lagi, itu hanya sebuah dongeng atau legenda, yang berlaku dari mulut ke mulut seiring berjalannya waktu.

[zombify_post]

Artikel Lainnya
Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya