6 Keistimewaan Bunga Edelweiss

Bunga edelweis atau sebagian orang menganggapnya sebagai bunga keabadian. Tenyata kata Edelweis adalah gabungan dua kata dalam bahasa Jerman, yaitu Edel (mulia dan agung) dan Weiss (putih). Bunga yang tumbuh di ketinggian 1700-2700 meter ini tumbuh pada jenis tanah tertentu. Fakta bahwa bunga ini disebut sebagai lambang keabadian karena bunga ini mengandung hormon bernama etilen yang dapat mencegah proses kerontokan pada kelopak bunga.

Mekar di Bulan Tertentu

Edelweis yang mekar dalam kurun waktu 10 tahunan lamanya sering dikaitkan dengan simbol cinta yang abadi. Bunga yang tumbuh di pegunungan ini mekar pada bulan dan Agustus. Jadi kalau pun ada yang beranggapan bahwa bunga tersebut mekar sepanjang tahun, itu salah. Karena bunga ini hanya akan mekar pada bulan tertentu saja dan umurnya sangat pendek. Tidak seperti namanya yang disebut sebagai bunga keabadian.

Design Perangko

Tahukah kamu, bunga ini pernah dijadikan sebagai gambar perangko oleh Pos Indonesia (2003) dan telah dibuatkan undang-undang agar bunga ini tidak dibawa turun dari gunung. Ini artinya bunga tersebut sangat bernilai dan juga sebagai bentuk upaya menjaga kelestarian alam. Agar bunga ini tidak punah dan menjadi langka, maka dibuatlah UU. No 5 Tahun 1990 Tentang Koservasi Sumber Daya hayati Ekosistem pada pasal 33 ayat 1.

Berusia 200 Tahun

Bunga ini ditemukan oleh seorang Jerman yang bernama Georg Carl Reinward (1819) di lereng Gunung Gede dan dilanjutkan oleh seorang botanis bermana Carl Heinrich Schutz yang ditemukan di Gunung Rinjani dan Merbabu. Bunga ini memiliki penamaan lain yang tak kalah menarik Anaphalis Javanica dan bunga Senduro. Bunga dengan karakteristik berkelopak putih dan akan mekar hanya saat musim hujan dan berakhir pada saat pancaran matahari datang secara intensif.

Bunga Nasional Negara Austria dan Logo Uang Swiss

Di negara lain seperti Austria, bunga edelweis dijadikan sebagai bunga nasional Austria. Bunga yang juga menjadi simbol penuh ksih sayang. Bunga ini dijadikan simbol nasional negara Swiss.

Sebagai Obat Herbal

Kistimewaan lain yang tak kalah menarik adalah bunga ini dijadikan sebagai obat pada peradaban kuno untuk mengatasi beberapa penyakit yang menyerang manusia. Misalnya, diare, disnetri, TBC, dan karena memiliki kandungan antioksidan yang cukup banyak. Antimikroba pada bunga ini dapat membunuh jamur dan bakteri yang menyebabkan inflamasi atau radang. Ekstrak dari bunga edelweis ini memiliki efek yang baik untuk kesehatan sel-sel kulit.

Langka

Di daerah Pulau Jawa, bunga ini dinyatakan menjadi tumbuhan yang langka. Salah satu faktor pendorongnya adalah bunga-bunga yang tumbuh di lereng gunung ini kerap dipetik dan dibawa turun oleh pendaki gunung. Tidak hanya pendaki yang menyebabkan langkanya bunga tersebut. Pada wisata daerah tinggi seperti Dieng, bunga ini diperjualbelikan.

Kepekaan kita terhadap alam saat ini mungkin berada pada tingkat yang sangat rendah. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup yang secara tidak langsung menuntut kita melakukan hal yang salah. Bunga edelweis yang kini dinyatakan keberadaannya semakin sedikit. Seharusnya menyadarkan kita untuk tidak memetik dan mengambil bunga tersebut secara berlebihan.

Banyak sekali contoh yang tidak baik terpampang jelas di depan mata kita. Bunga yang ditemui di jalur pendakian gunung-gunung tinggi. Tidak sekali dua kali saja para pendaki mencabut dan memetik bunga. Bahkan pada Februari hingga Oktober 1988, terdapat 638 batang bunga yang dipetik dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Lebih parahnya lagi tahun 2012 area tumbuhnya edelweis mengalami degradasi seluas 30 hektar dari 51 hektar.

Salah satu mitos besar yang kuat menjadi alasan edelweis nyarish punah adalah mitos keabadian. Simbol cinta mendalam yang menjadi motivasi para pendaki terutama kaum adam ingin memberikan bunga tersebut sebagai kenang-kenangan. Sebab itulah mengapa mereka memetiknya dan membawanya turun dari gunung. Padahal ada cara lain yang dapat mengurangi kelangkaan tersebut. Misalnya, dengan mengambil gambar bunga tersebut tanpa harus memetiknya. Ini juga bertujuan agar bunga tersebut tetap dapat tumbuh subur.

Bayangkan jika bunga ini benar-benar langka akibat ulah manusia. Apa yang akan manusia lihat di jalur pendakian? Selain awan dan kabut, jika bukan karena keberadaan edelweis yang menyita perhatian pendaki.

Tumbuhan
Komentar (0)
Tambah Komentar