Keterbelakangan Mental pada Anak

Keterbelakangan mental bukanlah penyakit, tetapi keterbelakangan mental adalah kondisi dimana kecerdasan dan kemampuan mental yang dimiliki dibawah rata-rata. Seseorang yang memiliki keterbelakangan mental bukan berarti dia tidak bisa melakukan atau belajar sesuatu seperti orang normal, tetapi mereka sulit dalam memprosesnya. Seseorang keterbelakangan mental ini dibagi dalam dua bidang keterbatas yaitu:

  • Fungsi Intelektual, kemampuan untuk belajar, berpikir dan memecahkan masalah yang biasa dikenal dengan IQ.
  • Perilaku adaptif, keterampilan yang dibutuhkan sehari-hari untuk berinteraksi seperti berkomunikasi dengan orang lain.

Biasanya keterbelakangan mental ini ditemukan saat masih bayi, tetapi beberapa kasus keterbelakangan mental ditemukan pada seseorang hingga mereka berusia 18 tahun. Biasanya dokter melakukan beberapa diagnosis kepada bayi yang diduga memiliki kelainan fisik yang membuat keterbelakangan mental, seperti wawancara pada anak, observasi, dan tingkatan yang tinggi dokter melakukan tes darah, urine, bahkan dengan tes pencitraan dengan tes eeg (elektroensefalografi) untuk merekam aktivitas elektrik disepanjang kulit kepala.

Gejala umum anak yang memiliki keterbelakangan mental: 

  • Gangguan pada ingatan
  • Kesulitan dalam berbicara
  • Duduk, merangkak atau berjalan lebih lama dari anak-anak lainnya
  • Tidak dapat berfikir secara logis
  • Tidak berperilaku normal seperti anak lainnya karena kesulitan berinteraksi dengan siapapun dan kesulitan untuk berkomunikasi
  • IQ dibawah 70

Resiko apabila memiliki gejala keterbelakangan mental diatas akan memiliki masalah seperti ini:

  • Keras Kepala
  • Tertutup akan aktivitas sosial
  • Depresi
  • Kesulitan memperhatikan
  • Kurangnya kendali impuls
  • Pasif
  • Agresi
  • Ketergantungan
  • Cenderung melukai diri
  • Pada kondisi yang berat dapat menjadi autis, gangguan pengelihatan dan pendengaran

Kondisi yang dapat menyebabkan kondisi keterbelakangan mental ini adalah:

  • Faktor Genetik dari orangtua
  • Gangguan saat kehamilan, biasanya terjadi pada ibu hamil yang sering mengkonsumsi alkohol yang bisa membuat anak memiliki keterbelakangan mental, rendahnya nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil.
  • Gangguan saat persalinan, kurangnya pasokan oksigen saat persalinan dapat persalinan atau bayi lahir prematur.
  • Penyakit atau cedera, seperti meningitis atau campak dapat menimbulkan keterbelakangan mental. Cedera pada kepala yang serius, paparan zat beracun, malnutrisi juga dapat menimbulkan keterbelakangan mental pada anak.

Selalu konsultasikan wanita hamil dari awal kehamilan hingga kelahiran anak, jaga kondisi kesehatan selalu berperilaku hidup sehat saat masa kehamilan, untuk menghindari resiko anak lahir dengan keterbelakangan mental.

AnakBayi dan BalitaDepresiGenetikIQ
Komentar (0)
Tambah Komentar