Ketidaksiapan Panitia Sea Games 2019 Filipina Menuai Banyak Protes, Termasuk Sulitnya Makanan Halal

0

Sederet kondisi dari penyelenggaraan SEA Games 2019 di Filipina mendapat sorotan. Bukan hal positif, melainkan sebaliknya. Filipina dianggap belum siap menjadi tuan rumah untuk pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu.

Hal ini tidak hanya menjadi sorotan media-media dari negara tetangga, tetapi juga para netizen yang banyak menyampaikan kritik melalui media sosial, seperti Twitter dan Instagram.

Terutama netizen Indonesia yang merasa Filipina jauh lebih buruk sebagai tuan rumah daripada Tanah Air yang juga pernah dicap sebagai penyelenggara SEA Games yang gagal sebelumnya.

ads by posciety

Ya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah SEA Games 2011 yang penyelenggaraannya ada di Jakarta dan Palembang.

Namun, pada SEA Games 2019 ini, Filipina dianggap lebih buruk lagi dalam hal penyelenggaraan. Ini sederet masalah yang terjadi saat SEA Games 2019 di Filipina yang tengah berlangsung.

Anggaran SEA Games Filipina

Pemerintah Filipina telah mengalokasikan angaran sebesar 6 miliar Peso untuk biaya penyelenggaraan SEA Games 2019. Dana yang bersumber dari APBN 2019 Filipina tersebut disalurkan lewat PSC (Komisi Olahraga Filipina).

Semula Phisgoc mengusulkan anggaran 9,5 miliar Peso untuk pelaksanaan SEA Games 2019. Karena dana itu dinilai terlalu besar, akhirnya cuma 6 miliar Peso yang disetujui meski sebelumnya Phisgoc sudah menurunkan rencana anggaran pelaksanaan SEA Games menjadi 7,5 miliar Peso.

Anggaran SEA Games 2019 sempat menjadi kontroversi di Filipina. Misalnya, Phisgoc menuai kritik karena biaya pembuatan tugu api kaldron SEA Games 2019 dinilai terlalu besar, 55 juta Peso, demikian seperti dilaporkan Philstar. Selain itu, Phisgoc pun menutupi kebutuhan biaya senilai 1,5 juta Peso dari dana sponsor yang tidak melalui mekanisme penawaran publik.

Angka di atas belum termasuk biaya pembangunan infrastruktur untuk pendukung SEA Games 2019. Sebagai contoh, di catatan Rappler, BCDA (BUMN Filipina) dan MTD Capital Berhad (perusahaan Malaysia) menyepakati kerja sama pembangunan fasilitas olahraga di New Clark City, dengan nilai proyek 11 miliar Peso. Nilai proyek ini dipertanyakan banyak pihak di Filipina.

Aplikasi SEA Games di Gerai Digital

Kemudian yang menjadi sorotan di SEA Games 2019 adalah ketidaktersediaan aplikasi Official 2019 SEA Games. Padahal, aplikasi itu disebutkan oleh pihak penyelenggara sudah bisa diunduh di berbagai gerai digital, baik untuk Android maupun IOS.

Dari sana, pengguna bisa mengakses beragam informasi mengenai SEA Games, seperti jadwal pertandingan, perolehan medali, informasi tentang atlet, dan sebagainya. Namun sayang, aplikasi itu tidak dapat ditemukan di Playstore Android.

Beberapa netizen meninggalkan komentar dan meminta link unduh yang benar kepada akun Instagram @2019seagamesph yang mengunggah informasi aplikasi ini.

Sementara sebagian besar yang lainnya dipenuhi oleh komentar netizen dari Indonesia yang melampiaskan kekecewaannya kepada Filipina sebagai penyelenggara SEA Games kali ini.

Ruang Konferensi Pers

gambar 1 - ruang konferensi pers sea games 2019 belum selesai
img: Grid.id

Selanjutnya, yang tak kalah mencuri perhatian dan menjadi viral adalah kondisi ruang media atau konferensi pers yang disediakan oleh penyelenggara untuk olahraga sepak bola.

Dilansir dari Rappler, ruangan yang digunakan terdapat di dalam Rizal Memorial Sports Complex, terlihat belum selesai pembangunannya.

Di sana hanya tersedia kipas angin, kursi plastik, meja lipat, satu pengeras suara, dan proses registrasi bagi awak media yang berasal dari 11 negara anggota ASEAN itu masih dilakukan secara manual.

Setidaknya inilah yang ditemukan pada 25 November 2019, beberapa hari sebelum upacara pembukaan dilakukan.

Tidak ada informasi yang diberikan dari Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) terkait penggunaan ruangan tersebut, apakah akan digunakan sementara waktu atau seterusnya selama penyelenggaraan SEA Games 2019.

Makanan Halal

gambar 2 - susah makanan halala di sea games 2019
img: Detik

Delegasi dari berbagai negara yang beragama Islam, termasuk dari Indonesia, tidak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung daging babi.

Hal itu karena tidak ada pemisahan yang dilakukan oleh pihak panitia antara makanan halal dan non-halal.

Akan tetapi, pihak manajemen hotel tempat sajian itu dihidangkan, Whitewoods Convention and Leisure Hotel, mengeluarkan klarifikasi mengenai makanan yang mereka berikan.

Mereka mengirimkan surat klarifikasi kepada panitia penyelenggara dan menyebutkan menu Kikiam yang mereka sajikan bukan terbuat dari daging babi, melainkan ayam.

Pihak hotel pun mengaku memiliki bukti-bukti yang kuat atas pernyataannya itu.

Transportasi dan Akomodasi

Bukan hanya satu atau dua rombongan tim yang mengalami penelantaran di bandara dan mendapatkan ketidaknyamanan selama proses pengantaran ke hotel tempat mereka akan menginap.

Dikutip dari Rappler, tim dari Timor Leste yang menunggu shuttle jemputan di bandara selama hampir tiga jam hingga akhirnya diantarkan ke sebuah hotel yang ternyata salah dan bukan merupakan tempat mereka menginap.

Begitu juga tim sepak bola U-22 dari Myanmar yang menunggu lama di bandara dan mendapatkan kualitas shuttle jemputan yang tidak nyaman.

Sementara itu, tim dari Thailand mengaku menempati ruangan yang didesain untuk dua penghuni, tetapi panitia menempatkan tiga orang per ruangannya.

Mereka juga terpaksa membatalkan latihan pertama mereka di Binan Footbal Stadium karena terjebak kemacetan di jalan.

Ruangan hotel para tim dari Kamboja juga belum siap saat mereka tiba di hotel sehingga mereka harus menunggu di ruang konferensi milik hotel. Bahkan, sebagian di antara mereka tertangkap kamera tengah tidur di lantai ruangan yang hanya beralas karpet.

Pembangunan Belum Selesai

Terakhir, masalah yang menjadi sorotan adalah belum rampungnya pembangunan sejumlah fasilitas yang akan dipergunakan untuk acara.

Dilansir dari BBC, terdapat beberapa venue seperti Rizal Stadium yang masih dalam tahap pembangunan, kamar mandi di dalam stadion tersebut juga masih belum rampung dipoles.

Padahal, stadion itu akan digunakan untuk pertandingan sepak bola dalam acara SEA Games ini.

Meskipun kondisi di dalam stadion sudah baik, tetapi di area lainnya karpet merah baru dibentangkan sesaat sebelum tim sepak bola dari Myanmar dan Thailand melaluinya.

Tidak hanya kamar mandi, karpet di jalan yang akan dilalui para pemain juga baru dibentangkan sesaat sebelum mereka melewatinya menuju lapangan.

Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya