Fraktur adalah hilangnya kontunitas tulang atau terputusnya kontunitas jaringan tulang, fraktur dapat berkisar dari retakan yang tipis hingga patah. Umumnya, fraktur dapat terjadi pada saat tulang dipengaruhi oleh kekuatan.
Klisifikasi Fraktur Tertutup
0 : sedikit/tanpa cedera jaringan lunak sekitar
1 : abrasi dangkal/memar kulit dan jaringan subkutan
2 : fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak pada bagian dalam dan pembengkakan
3 : cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaram sindrom kompartemen
Grade Fraktur Terbuka
Grade I : luka basah, panjangnya <1 cm
Grade II : luka lebih luas tanpa adanya kerusakan jaringan lunak yang ekstensif
Grade III : sangat terkontraminasi dan mengalami kerusakan jaringan ekstensif
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya fraktur mencakup status ekonomi yang rendah, penyakit kardiovaskular, gangguan sistem endokrin (seperti diabetes dan hiperteroid), dan beberapa obat-obatan . Tekanan yang berlebihan, cedera olahraga, terjatuh, dan kecelakan merupakan faktor risiko terjadinya fraktur.
Fakor risiko pada orang muda adalah perubahan dalam kuantitas atau intensitas aktivitas fisik atau aktivitas yang baru, seperti densitas tulang yang rendah, komposisi tubuh yang abnormal, gangguan diet, abnormalitas biomekanik dan menstruasi yang ireguler. Sedangkan pada faktor risiko terbesar pada usia lanjut adalah osteoporosis dan terjatuh, sekitar 90% fraktur panggul pada usia lanjut terjadi karena jatuh dari posisi berdiri.
Gejala
- Memar
- Sensitif
- Rasa nyeri
- Pembengkakan
- Tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa
Komplikasi
- Sindrom kompartmen
- Rusaknya pembuluh darah atau jaringan
- Artritis
- Pneumonia
- Infeksi tulang
- Gangguan pertumbuhan tulang
- Nokrosis avaskular
- Kaku persendian
- Myositis ossificans
Dignosis
Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa bagian yang terasa sensitif, bengkak, berubah bentuk, atau mengalami luka yang terbuka.
Uji Pencitraan
Dokter akan memriksa dengan bantuan sinar-X, sehingga dapat mengidentifikasi lokasi tulang yang patah dan mengetahui efek dari cedera pada persendian disekitarnya, pemeriksaan dengan CT scan atau MRI akan menghasilkan dignosis yang lebih detail.
Pengobatan
- Pengobatan patahan dan pembatasan gerakan
- Therapy obat
- Pembedahan