
95 Peribahasa Indonesia – Abjad A
Peribahasa bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata tetapi juga memiliki makna yang sangat penting. Dunia pendidikan termasuk sarana dalam memperkenalkan peribahasa secara formal akan tetapi peribahasa ini tidak hanya ditemukan lewat pendidikan formal. Di kehidupan sehari-hari juga terdapat rangakaian kata-kata yang mengandung ajaran hidup. Karena sifat peribahasa yang universal, peribahasa berlaku untuk generasi dari zaman ke zaman.
Indonesia sebagai negara yang multikultural memiliki ragam peribahasa yang maknanya berisi perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, ataupun tingkah laku manusia. Peribahasa juga mencerminkan kearifan lokal yang terdapat dalam budaya suatu bangsa, peribahasa Indonesia yang merupakan warisan leluhur Nusantara masih berkembang di tengah masyarakat.
Peribahasa Berawalan Huruf A
Berikut ini kumpulan peribahasa Indonesia berawalan huruf A.
Peribahasa Menggunakan Kata “Abu”
Abu merupakan nomina yang bermakna sisa yang tinggal setelah suatu barang mengalami pembakaran lengkap dan makna keduanya adalah debu. Peribahasa yang menggunakan kata abu terdapat dalam peribahasa berikut.
Baca Juga:
Berdiang di abu dingin
Artinya: Tidak mendapat apa-apa
Kalah jadi abu, menang jadi arang
Artinya: Pertengkaran tidak menguntungkan kepada pihak mana pun atau pertengkaran merugikan kedua belah pihak
Sudah jadi abu arang
Artinya: Sudah usang atau basi
Seperti abu di atas tunggul
Artinya: Tidak tetap kedudukannya
Terpegang di abu hangat
Artinya: Mendapat atau mencamupri sesuatu yang menyusahkan
Mengabui mata orang
Artinya: Menipu atau membuat orang bodoh
Peribahasa Menggunakan Kata “Ada”
Ada merupakan verba yang bermakna hadir, mempunyai, benar, sungguh (menguatkan sebutan). Peribahasa yang menggunakan kata ada terdapat dalam peribahasa berikut.
Ada gula ada semut
Artinya: Keadaan suatu tempat yang dikerumuni banyak orang
Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
Artinya: Di depan bersikap manis di belakang bersikap buruk
Ada asap ada api
Artinya: Setiap akibat ada penyebabnya
Ada harga ada rupa
Artinya: Harga barang sesuai dengan keadaan barang tersebut
Ada hujan ada panas, ada hari ada balas
Artinya: Setiap perbuatan ada balasanya
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
Artinya: Setiap kebahagian harus ditanggung bersama-sama
Ada udang di balik batu
Artinya: Ada maksud yang tersembunyi
Ada umur ada rezeki
Artinya: Selama manusia masih hiud, Tuhan akan melimpahkan rezeki-Nya
Adakah duri dipertajam
Artinya: Tidak ada yang pintar yang memperkuat musuhnya
Ada gunung tinggi yang ajan runtuh, ada lurah dalam yang tak dapat dituruni
Artinya: Suatu pekerjaan jika tidak hati-hati mengerjakannya, takkan mendatangkan hasil
Ada lalat dalam madu
Artinya: Biasanya kata yang lemah lembut membuat kita terlena
Ada nasi di balik kerak
Artinya: Masalah yang satu belum usai sudah timbul masalah yang baru lagi
Ada padi, segala menjadi
Artinya: Orang kaya mudah mendapat yang diinginkan daripada orang miskin
Ada sampan hendak berenang
Artinya: Sengaja bersusah payah padahal sebenarnya tak perlu berbuat begitu
Adakah pernah telaga jernih mengalir airnya yang jernih
Artinya: Anak penjahat biasanya jahat juga, begitu juga sebaliknya
Seperti ada di antara hantu dan laut dalam
Artinya: Seorang yang dilanda kebingungan, seperti makan buah si malakama
Tak ada itik yang berjengger
Artinya: Sesuatu yang mustahil
Takkan ada katak beranak ular
Artinya: yang pengecut takkan menjadi pemberani
Ada ayam naik ke surau
Artinya: Saat berkunjung tidak diberi hidangan
Ada gunung tinggi yang akan runtuh
Artinya: Apabila suatu pekerjaan tidak dilakukan dengan hati-hati, takkan mendatangkan hasil yang baik
Ada padang ada belalang
Artinya: Di mana pun berada pasti tersedia rezeki
Ada rotan ada duri
Artinya: Kesenangan dan kesusahan itu pasti ada
Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang
Artinya: Dapat rezeki disayang, tetapi tidak dapat rezeki dihiraukan
Peribahasa Menggunakan Kata “Adat”
Adat merupakan nomina yang bermakna aturan yang lazim diturut atau dilakukan sehjak dahulu kala, cara kelakuan yang menjadi kebiasaan, dan wujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai dan norma, hukum, dan aturan yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Peribahasa yang menggunakan kata adat dalam peribahasa berikut.
- Adat lama pusaka usang : peraturan yang sudah dibuat dari dahulu.
- Adat lurah timbunan sarap : orang yang kuat dan berkuasa tempat berlindung bagi orang yang lemah.
- Adat ayam ke lesung, adat titik ke pelimbahan : tabiat yang turun temurun susah diubahnya.
- Adat diisi janji dilabuh : berusaha untuk selalu menepati janji.
- Adat diisii lembaga dituang : mengerjakan sesuatu hendaklah disesuaikan istiadat daerah setempat.
- Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi : sesuatu yang sangat wajar.
- Adat menyambung, adat gelanggang : segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya.
- Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam : menghadapi sesuatu dengan cara tidak berlebihan.
- Adat pasang berturun naik : nasib seseorang tidak abadi.
- Adat penghulu berpadang luas beralam panjang : menjadi pemimpin harus berpandangan luas dan berjiwa besar.
- Adat periku berkerat, adat lesung berdedak : tidak ada manusia yang sempurna:
- Adat rimba raya, siapa berani diitaati : kehidupan yang hanya mengutamakan kekerasan bukan akal.
- Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut : jika hendak meminta sesuatu pada seseorang pemurah.
- Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung : segala sesuatu ada tata caranya.
Peribahasa Menggunakan Kata “Air”
Air merupakan nomina yang bermakna cairan jernih tak berwarna, terdapat di sumur, sungai, danau. Peribahasa yang menggunakan kata air dalam peribahasa sebagai berikut.
- Air beriak tanda tak dalam : orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak kepandaiannya.
- Air besar sampan tak hanyut : keinginan yang tak terwujud.
- Air besar batu bersibak : masalah yang besar membuat orang yang dulunya dekat menjadi jauh.
- Air di daun talas : tidak memilik pendirian yang kuat.
- Air diminum serasa duri, nasi dimakan serasa sekam : suasana hati yang bersedih.
- Air mata jatuh ke perut : orang yang sangat bersedih hati.
- Air jernih ikannya jinak : keadaan yang aman dan damai.
- Air pun ada pasang surutnya : keadaan itu berubah-ubah.
- Air tenang menghanyutkan : orang pendiam biasanya memiliki banyak kepandaian.
- Air jernih ikannya jinak : negeri yang aman sentausa.
- Air yang jernih sayak landai : pemberian kekuatan yang adil.
- Air keruh limbah keluar : pertengkaran suatu kaum yang menguntungkan orang luar.
- Air yang tenang mengalirnya dalam : orang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.
- Air pembasuh kaki : hadiah yang berupa barang mewah.
- Air ditetak takkan putus : orang-orang berkeluarga tidak akan bermusuhan seterusnya.
- Air susu dibalas air tuba : perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat.
- Air yang dingin memadamkan api : perkataan sejuk dapat mendamaikan yang sedang murka.
Peribahasa Menggunakan Kata “Akan”
Akan merupakan adverbia yang bermakna menyatakan sesuatu yang hendak dilakukan. Sedangkan dari makna partikelnya akan bermakna mengenai, tentang, dan untuk. Peribahasa yang menggunakan kata akan dalam peribahasa sebagai berikut.
- Akan mengaji surat hilang, akan bertanya guru telah mati : pekerjaan yang sulit dilakukan karena kehilangan sumber.
Peribahasa Menggunakan Kata “Akal”
Akal merupakan nomina yang bermakna daya pikir, jalan atau cara melakukan sesuatu , daya upaya, muslihat, tipu daya, kecerdikan, kelicikan, dan kemampuan untuk melihat. Peribahasa yang menggunakan kata akan terdapat dalam peribahasa berikut.
- Akal tidak sekali datang : apa yang dipikirkan tidak langsung didapatkan.
- Akal akar berpulas tak patas : orang yang berakal tidak mudah dikalahkan.
- Akal singkat pendapat kurang : orang bodoh yang selalu sulit mendapatkan rezeki.
- Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang : tidak ada yang langsung menjadi sempurna.
- Akal sebentar akal : cara berpikir dan berperilaku benar.
- Akal tak sekali timbul : tidak ada sesuatu yang sempurna.
Peribahasa Menggunakan Kata “Akibat”
Akibat merupakan nomina yang bermakna sesuatu hasil yang terjadi atau hasil suatu peritiwa. Peribahasa yang menggunakan kata akibat terdapat dalam peribahasa berikut.
- Akibat nilai setirik, rusak susu sebelangan : akibat sedikit keburukan, rusaklah semua kebaikan.
Peribahasa Menggunakan Kata “Akhir”
Akhir merupakan nomina yang bermakna belakang , belakang sekali, kemudian, penghabisan. Peribahasa yang menggunakan kata akhir terdapat dalam peribahasa berikut.
- Akhir tapi bukan terakhir : tidak ada salahnya mengerjakan sesuatu diakhir
Peribahasa Menggunakan Kata “Anak”
Anak merupakan nomina bremakna generasi kedua, manusia yang masih kecil, yang lebih kecil dari yang lain. Peribahasa yang menggunakan kata anak terdapat dalam peribahasa berikut.
- Anak ayam kehilangan induk : tidak memiliki tujan.
- Anak harimau diajar makan daging : mengajarkan seseorang yang telah pandai.
- Anak tikus hendak menampar kepala kucing : mengharapkan sesuatu yang mustahil.
- Anak dipangku dilepaskan , kera dalam rimba disusukan : selalu memikirkan orang lain.
- Anak ditunjuk tak diajari : anak yang tidak dapat pendidikan dari orang tuanya.
- Anak cantik, mantu molek : keuntungan berlipat ganda.
Peribahasa Menggunakan Kata “Angan”
Angan merupakan nomina yang bermakna maskud, niat, pikiran, dan ingatan. Peribahasa yang menggunakan kata angan terdapat dalam peribahasa berikut.
- Angan-angan mengikat tubuh: susah karena memikirkan sesuatu yang tidak penting.
- Angan-angan menerawang langit : cita-cita setinggi langit.
- Angan lalu paham tertumbuk : menurut teori yang benar, namun ketika dipraktikan terasa sulit.
Peribahasa Menggunakan Kata “Angin”
Angin merupakan nomina bremakna udara, hawa, hampa. Peribahasa yang emnggunakan kata angin terdapat dalam peribahasa berikut.
- Angin tidak dapat ditangkap, asap tidak bisa di genggam: tidak semua yang dirasakan bisa dilihat dan dipegang.
- Angin yang berputar, ombak yang bersambung : kesukaran yang sangat sulit.
- Angin kencang bertiup di atas gunung tinggi : jika pendapatan besar makan akan timbul keinginan untuk memiliki barang-barang berharga.
Peribahasa Menggunakan Kata “Api”
Api merupakan nomina yang bermakna panas, cahaya yang ebrasal dari sesuatu yang terbakar. Peribahasa yang menggunakan kata api terdapat dalam peribahasa berikut.
- Api padam puntung pun akan berasap: segala sesuatu memerlukan proses untuk berubah.
- Api padam puntung hanyut : hidupnya benar-benar tamat.
- Api di bubungan : sengaja mencari bahaya.
- Api dalam sekam : hal-hal tidak baik yang tidak tampak.
Peribahasa Menggunakan Kata “Ayam”
Ayam merupakan nomina bermakna unggas yang tidak dapat terbang. Peribahasa yang menggunakan kata ayam terdapat dalam peribahasa berikut.
- Ayam dimakan tungau : kurus badanya pucat wajahnya.
- Ayam dapat musang pun dapat : menangkap orang jahat dan barang buktinya.
- Ayam bertelur di atas padi : hidup dalam kesenangan dan kemewahan.
- Ayam berkokok, hari siang : sudah ada tanda yang pasti.
- Ayam itik raja pada tempatnya : setiap orang berkuasa di tempatnya.
- Ayam dibawa ke lampok : mendapatkan rezeki yang banyak.