Leani/Khalimatus Raih Medali Emas di Ajang Paralimpiade 2021

Sehari sebelum ajang Paralimpiade Tokyo 2020/2021 berakhir, Indonesia dengan bangga mengumumkan medali emas pertamanya pada cabang olahraga para-badminton ganda putri SL3-SU5. Pasangan Leani/Khalimatus telah berhasil menyusul dan mengikuti jejak historik Greysia/Apriyani di dunia Badminton ganda putri setelah melawan pasangan Cheng/Ma asal Negeri Tirai Bambu.

Penantian 4 Dekade Telah Berakhir

41 tahun sudah Indonesia puasa medali emas di ajang Paralimpiade. Sejarah mencatat, Indonesia terakhir kali meraih medali emas Paralimpiade saat penyelengaraan pada tahun 1980 di Arnhem, Belanda. Saat itu, kontingen Merah Putih mendapatkan medali emas dari cabang olahraga lawn bowling oleh Yan Soebiyanto (tunggal E putra) dan cabang olahraga angkat besi oleh RS Arlen (kelas 57kg putra). Prestasi terbaik Indonesia setelah itu hanyalah medali perak di Paralimpiade New York 1984 dan Paralimpiade Seoul 1988.

Namun, pada tahun 2021 ini, nama Indonesia kembali harum semerbak di podium Paralimpiade. Medali perdana dipersembahkan oleh sang legenda, Ni Nengah Widiasih dari Para Powerlifting yang meraih medali perak di kelas 41kg Putri dengan angkat 98kg. Diikuti dengan tercapainya medali perunggu pertama di cabang olahraga Para Atletik oleh Saptoyogo Purnomo yang turun di Final Men’s 100m T37. David Jacobs juga turut menyumbang medali perunggu pada cabang olahraga table tennis setelah meraih medali yang sama di London 2012.

Bertepatan dengan kemenangan Leani/Khalimatus, Suryo Nugroho dari cabang olahraga para badminton nomor Men’s Single SU5 mempersembahkan medali perunggu dan Dheva Anrimusthi di nomor Men’s Single SU5 menambahkan prestasi medali perak bagi RI.

Dengan ini, Indonesia menempati posisi ke-53 dari kurang lebih 170 negara yang berpartisipasi dengan total perolehan 1 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.

Leani/Khalimatus Pukul Mundur Pasangan China

Pada 4 September 2021 di Yoyogi National Stadium, dengan skor 21-18 pada ronde pertama dan 21-12 pada ronde kedua, pasangan Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah dapat menorehkan sejarah mengharukan sekaligus membanggakan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Chang He Fang dan Ma Hui Hui (CN) merupakan oponen yang tak kalah hebat dari Leani dan Khalimatus. Dengan Leani/Khalimatus berada pada rangking 1 di BWF Para Badminton World Rankings dengan poin 3210 dan Cheng/Ma (CN) di rangking 2 dengan poin 3185.

Sejak awal gim pertama, pertandingan Leani/Khalimatus melawan Cheng/Ma (CN) berlangsung sengit. Namun, dengan ketenangan dan fokus yang jelas dapat terlihat dari layar kaca, Leani dan Khalimatus dapat unggul.

Kunci keunggulan dari pasangan Indonesia yakni pukulan smash kuat nan berulang yang membuat Cheng/Ma (CN) terlihat semakin kesulitan mengejar ketinggalan poin. Tak hanya itu, keakuratan wakil Indonesia dalam menempatkan shuttlecock dan membaca serangan lawan yang masuk juga diakui lebih baik dibanding lawan saat itu.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas dukungan dan pendanaan mereka untuk Olimpiade dan Paralimpiade. Saya merasa ada kesetaraan antara keduanya. Kami tidak berharap untuk menang dalam straight games (dua gim), kami pergi ke sana hanya untuk melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan.” ujar Leani di laman Instagram Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Melengkapi Sejarah di Ganda Putri

Kemenangan pasangan srikandi ini membawa masyarakat Indonesia kembali ke momen kebahagiaan Greysia/Apriyani pada 2 Agustus 2021 lalu. Sama-sama berjuang di cabang olahraga badminton, netizen beranggapan bahwa pada periode inilah masa-masa emas bagi sektor ganda putri. Tak ditargetkan untuk menang, namun dapat melampaui batas pengharapan.

Meskipun paralimpiade tidak semeriah olimpiade di kalangan publik, warganet tetap sangat berharap bahwa pemerintah pusat dan perusahaan publik maupun swasta dapat mengapresiasikan perjuangan Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah selayaknya pasangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.

Terlepas dari medali dan penghargaan yang menanti mereka, Leani dan Khalismatus telah mengajarkan masyarakat Indonesia hal yang lebih berharga. Dengan kemenangan mereka di Paralimpiade Tokyo 2020, Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah dapat membuktikan bahwa hal-hal sulit dihadapi, bukan untuk menghentikan langkah kita, tetapi untuk menunjukan keberanian dan kekuatan kita yang sebenarnya.

BadmintonTokyo 2020
Komentar (0)
Tambah Komentar