Manfaat dan Efek Samping Cuka Apel

Masyarakat modern semakin membuka mata terhadap kesehatan yang bisa di konsumsi dan menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari madu hitam, ramuan-ramuan rimpangan, minuman infused water, safron hingga produk yang disebut cuka apel.

Cuka apel termasuk jenis herbal yang banyak digunakan untuk menyembuuhkan berbagai macam penyakit. Meskipun beberapa diantaranya belum dapat dikonfirmasi secara penelitian ilmiah.

Apa Itu Cuka Apel?

Dilansir dari laman Alodokter.Com, cuka apel adalah minuman yang dibuat dengan cara melumatkan apel dan memeras cairannya. Setelah cairan apel didapat, nantinya akan dimasukkan bakteri dan ragi untuk memulai proses fermentasi alkohol. Selain ragi, ditambahkan juga gula dalam cairan apel yang akan diubah menjadi alkohol. Dalam proses fermentasi kedua, alkohol diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter).

Cuka yang diperoleh dari proses fermentasi panjang ini juga menyisakan komponen seperti asam asetat, asam gallic, katekin, dan lain-lain. Ini menjadikan cuka memiliki manfaat sebagai antioksidan serta antibakteri. Saat ini cuka, terutama cuka apel, mulai kembali dimanfaatkan oleh masyarakat dan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan cuka apel dikabarkan bisa membantu pengobatan penyakit.

Manfaat cuka apel sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu di daratan Eropa. Terlepas dari hingga kini masih banyak yang belum bisa dikonfirmasi secara ilmiah, pemakaian cuka apel sudah sangat populer di masyarakat.

Beberapa Hal yang Dianggap Manfaat dari Cuka Apel

Cuka apel dianggap memiliki efek positif bagi tubuh. Beberapa di antara manfaat cuka apel tersebut, antara lain:

Menurunkan Berat Badan

Banyak pihak yang mengklaim bahwa cuka apel bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Yang mendukung klaim ini menganggap cuka apel bisa meredam nafsu makan dan membakar lemak. Nyatanya, bukti ilmiah terhadap hal ini masih sangat minim.

Bisa dikatakan bahwa manfaat cuka apel untuk menurunkan berat badan adalah mitos belaka. Fakta yang sebenarnya justru wajib diwaspadai adalah rasanya yang sangat asam dan berisiko menyebabkan masalah pencernaan bagi mereka yang belum terbiasa mengonsumsinya. Selain itu, cuka apel dapat mengiritasi tenggorokan dan merusak gigi, apalagi jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah yang banyak.

Cuka apel juga perlu diwaspadai bagi penderita gastroparesis, yaitu kelainan pergerakan lambung yang membuat pengosongan lambung tertunda.

Mudah Kenyang

Sebuah uji klinis meminta para partisipan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan cuka apel. Hasilnya, para peserta merasa lebih cepat kenyang dan hanya mengonsumsi kalori lebih sedikit di penghujung hari.

Walau demikian, karena waktu pengujian yang masih tergolong singkat, maka manfaat cuka apel untuk membuat seseorang lebih kenyang belum bisa dijadikan sebagai pegangan. Masih dibutuhkan pembuktian lebih lanjut dengan melibatkan partisipan yang lebih banyak untuk membuktikan hal ini.

Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes

Cuka apel mungkin bermanfaat sebagai pengontrol kadar gula dalam darah dan kadar insulin pada penderita diabetes. Suatu penelitian menilai bahwa cuka apel dapat membantu menekan kadar gula darah dan HbA1c, yaitu salah satu penanda kadar gula darah dalam jangka panjang di dalam tubuh. Namun efek ini secara klinis tidak terlalu signifikan, karena penurunan kadar gula darah dan HbA1c yang terjadi, hanya dalam jumlah sedikit.

Meski manfaat ini dinilai sebagai fakta, lebih baik cuka apel jangan dijadikan pilihan utama pengobatan diabetes. Siapa pun yang hendak mengontrol kadar gula darah, dianjurkan untuk berfokus pada diet makanan sehat, bukan hanya mengandalkan cuka apel.

Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

Kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa penyakit, seperti hipertensi dan penyakit jantung. Cuka apel dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat.

Kenyataannya, manfaat cuka apel tersebut masih sebatas pengujian pada hewan dan belum ada penelitian yang cukup terhadap manusia. Meski dianggap menjanjikan, namun pemakaian untuk tujuan tersebut belum direkomendasikan. Penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan untuk membuktikannya.

Efek Samping Cuka Apel

Walau ada banyak manfaat cuka apel yang baik bagi kesehatan, herbal ini juga bisa memiliki efek samping. Terutama ketika konsumsinya berlebihan atau terlalu besar. Dilansir dalam Medscape General Medicine ini dia beberapa efek sampingnya:

Memperlambat Pengosongan Perut

Cuka apel membantu mencegah lonjakan gula darah dengan mengurangi kecepatan makanan meninggalkan perut dan kecepatan makanan memasuki saluran pencernaan bagian bawah. Nah, cuka yang berlebihan akan membuat proses penyerapan makanan dari saluran pencernaan ke aliran darah jadi lebih lambat.

Gangguan Pencernaan

Karena keasamannya, cuka ini bisa memperparah kondisi maag atau menyebabkan orang menjadi mual. Minum cuka apel secara langsung menyebabkan luka pada tenggorokan karena keasamannya. Untungnya, ini adalah efek samping yang jarang terjadi. Oleh karena itu, orang yang sedang mengalami gangguan pencernaan atau memiliki kesulitan menelan tidak disarankan untuk menggunakan cuka dari apel ini.

Masalah Gigi

Makanan dan minuman asam telah terbukti bisa merusak lapisan enamel gigi. Enamel gigi yang terus menerus terkikis bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti gigi berlubang.

Kerongkongan Terasa Perih

Cuka apel berpotensi menyebabkan kerongkongan mengalami luka jika dikonsumsi terlalu berlebihan. Menurut ahli gizi Katherine Zeratsky, iritasi kerongkongan adalah efek samping yang paling mungkin terjadi dari cuka apel yang terlalu banyak, terutama dengan penggunaan dalam jangka waktu yang panjang.

Maka dari itu, campurkan dulu cukanya dengan air yang dapat membantu mencegah dinding kerongkongan menempel langsung dengan sari cuka yang pekat.

Menurunkan Kadar Gula Darah

Kebanyakan konsumsi cuka ini dapat menurunkan kadar gula darah tubuh karena efek antiglikemiknya. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat menimbulkan hipoglikemia (kekurangan gula darah), mengurangi pasokan gula darah ke otak, pingsan, bahkan koma.

Karena dalam jumlah yang terlalu banyak bisa bersifat fatal, penderita diabetes sebaiknya mengonsultasikannya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi sari cuka apel.

ApelDiabetesGigiHerbalKolesterolPencernaanPerut
Komentar (0)
Tambah Komentar