
Mengenal 10 Fungsi dan Bahayanya Etilen Glikol Bagi Kesehatan Tubuh
Penarikan obat penurun demam yang marak dilakukan baru-baru ini tengah menyita atensi publik dari salah satu komposisi obat sirup, yaitu etilen glikol. Ethylene glycol atau etilen glikol merupakan zat kimia berbahasa yang masih termasuk ke dalam salah satu keluarga glikol (alkohol) yang bersenyawa etilen.
Etilen glikol dalam rumus kimia ditulis C2H6O2 memiliki ciri tidak berbau, cairannya bening, bentuknya kental dan mudah larut dalam air sehingga banyak yang menggunakannya untuk produk komersial dan bahan industri tertentu.
Sebagai bahan yang sering digunakan dalam bahan sebuah produk dan industri, etilen glikol memiliki fungsi tertentu. Adapun beberapa fungsi atau kegunaan dari zat kimia alkohol bersenyawa etilen, antara lain:
- Sebagai bahan resin plastik untuk kemasan minuman seperti minuman jus
- Sebagai bahan serat pakaian
- Sebagai bahan pelapis karpet
- Sebagai bahan utama pembuatan bantal
- Sebagai bahan utama pembuatan fiberglass
- Sebagai bahan pengencer tinta pada pulpen
- Sebagai bahan penahan panas
- Sebagai bahan pendingin mesin mobil
- Sebagai bahan penghilang lapisan es pada kendaraan tertentu
- Sebagai bahan dasar minyak rem hidrolik
Berdasarkan fungsi etilen glikol di atas, terbukti bahwa bahan yang mengandung alkohol bersenyawa etilen ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Apalagi jika zat kimia tersebut tertelan dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga:
Meskipun memiliki tingkat toksisitas yang rendah, zat ini bisa merusak berbagai jaringan yang terdapat pada tubuh, terutama ginjal. selain ginjal, penyakit berbahaya lainnya yang dapat merusak kesehatan tubuh, yaitu hati dan paru-paru. Penderita juga bisa mengalami gagal organ yang menyebabkan kematian.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia merilis daftar sirup obat yang diduga mengandung etilen glikol yang diduga berasal dari empat bahan tambahan, yaitu, propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin atau gliserol.
Berikut daftar produk yang mengandung etilen glikol yang melampaui batas aman (0,5 mg/kg berat badan per hari), antara lain:
- Produksi obat demam dari PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1 dengan kemasan botol plastik @60 ml, yaitu Termorex sirup.
- Produksi obar batuk dan flu dari PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1 dengan kemasan botol plastik @60 ml, yaitu Flurin DMP Sirup.
- Produksi obar batuk dan flu dari Universal Pharmasceutical Industries dengan nomor izin edar DTL72230307A1 dengan kemasan botol plastik @60 ml, yaitu Unibebi Cough Sirup.
- Produksi obar demam dari Universal Pharmasceutical Industries dengan nomor izin edar DBL872630137A1 dengan kemasan botol plastik @60 ml, yaitu Unibebi Demam Sirup.
- Produksi obar demam dari Universal Pharmasceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1 dengan kemasan botol plastik @60 ml, yaitu Unibebi Demam Drops.
Penarikan obat-obat tersebut dilakukan serentak dari seluruh cabang outlet antara lain, pedagang besar farmasi, instalasi pemerintah, apotek, instalasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.
Masyarakat diminta untuk berhati-hati dan cerdas terutama ketika menangani anak yang tengah demam. Berikut usaha yang bisa dilakukan orang tua trekait penanganan demam yang terjadi pada anak.
- Turunkan panas demam anak dengan cara alami, seperti melakukan kompres dengan air hangat dan kenakan pakaian berbahan tipis.
- Membeli obat dari farmasi resmi, seperti puskesmas dan rumah sakit terdekat.
- Obat yang dibeli secara online harus mendapatkan izin Penyelenggaraan Sistem Elektronik Farmasi atau PSEF.
Itulah tiga cara yang dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan etilen glikol. Selain itu, membiasakan diri untuk melakukan cek label, izin edar, dan masa kadaluarsa obat sebelum membeli dan menggunakannya.