Beberapa bulan ke belakang, para KPopers dikejutkan dengan kabar vakumnya salah satu member Twice, Myoui Mina. Hal itu dikarenakan Mina Twice mengidap penyakit Anxiety Disorder yang mana penyakitnya itu semakin hari akan semakin bertambah buruk.
Oleh karena itu, sejak Juli lalu Mina tak mengikuti seluruh aktivitas Twice. JYP Entertainment mengatakan keikutsertaan Mina dalam aktivitas Twice yang akan datang bakal ditentukan setelah berdiskusi dengan Mina serta delapan member lainnya.
Selain Mina Twice, beberapa artis Hollywood juga pernah mengidap penyakit Anxiety Disorder ini. Mereka adalah Zayn Malik, Selena Gomez, Ellie Goulding, Emma Stone, James Arthur, Adelle, Taylor Swift, dan Demi Lovato.
Lalu, apa itu penyakit Anxiety Disorder? Apakah penyakit ini berbahaya bagi pengidapnya? Apa saja gejala dari penyakit ini? Bagaimana cara mengatasi dan mengobati penyakit ini? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Anxiety Disorder?
Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan yang tak wajar dan termasuk penyakit mental yang cukup serius. Bahkan rasa takut dan khawatir berlangsung terus menerus dan sangat hebat sehingga tidak bisa dikendalikan.
Setiap orang pasti pernah mengalami rasa cemas. Hal ini merupakan suatu bentuk emosi normal yang dialami mahkluk hidup. Banyak orang yang merasa cemas ketika akan menghadapi ujian, ketika bekerja, bahkan ketika membuat keputusan penting. Akan tetapi, lain halnya dengan seseorang yang mengidap penyakit Anxiety Disorder ini.
Seseorang yang mengidap penyakit Anxiety Disorder ini akan mengalami rasa takut dan khawatir berlebihan yang berlangsung secara terus menerus dan sangat hebat sehingga tidak bisa dikendalikan.
Berdasarkan data dari National Institute of Mental Health pada tahun 2005 di Amerika Serikat diketahui bahwa ada 40 juta orang yang mengalami gangguan kecemasan atau Anxiety Disorder pada usia 18 tahun sampai usia lanjut.
Di Indonesia sendiri, angka kejadian Anxiety Disorder ini masih belum jelas datanya, namun diperkirakan jumlah penderitanya ada sekitar 2% sampai dengan 5%. Wanita diketahui sering sering terkena disorder dibanding pria dengan jumlah ratio 2 : 1.
Jenis dan Gejala Anxiety Disorder
Gejala umum dari Anxiety Disorder itu sendiri antara lain:
- Perasaan panik, khawatir, dan gelisah.
- Gangguan tidur.
- Tangan dan kaki dingin serta berkeringat.
- Nafas pendek.
- Jantung berdebar-debar.
- Tidak bisa diam / tidak bisa tenang.
- Mulut kering.
- Kesemutan atau baal pada tangan atau kaki.
- Mual.
- Ketegangan otot.
- Sakit kepala.
Anxiety Disorder terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut jenis dan gejalanya.
Panic Disorder atau Gangguan Panik
Individu dengan gangguan ini merasa adanya perasaan seperti diteror yang muncul tiba-tiba dan berulang, tanpa adanya peringatan sebelumnya. Gejala lain berupa berkeringat, nyeri dada, berdebar- debar, dan perasaan tercekik.
Gangguan Cemas Sosial atau Fobia Sosial
Pada gangguan ini, pasien merasa diselimuti rasa khawatir yang berlebihan saat berada di keadaab sosial atau tempat umum yang dialaminya sehari-hari. Rasa khawatir seringkali berpusat pada ketakutan akan dihakimi orang lain atau khawatir melakukan sesuatu yang membuat malu.
Fobia Spesifik
Merupakan ketakutan akan situasi atau objek tertentu misal ketinggian, saat terbang di pesawat, dsb.
Gangguan Cemas Menyeluruh
Ini merupakan keadaan dimana rasa khawatir dan tegang berlangsung secara berlebihan dan menjadi tidak realistis, bahkan terhadap hal- hal kecil sekalipun yang harusnya tidak menimbulkan kecemasan akan dapat membuat individu tersebut mengalami kekhawatiran. Rasa cemas juga bisa dicetuskan tanpa adanya hal apapun.
Penyebab Anxiety Disorder dan Faktor Resikonya
Anxiety Disorder ini bisa disebabkan karena masalah pada fungsi sirkuit otak yang mengatur rasa takut dan emosi lainnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa stres berat atau stres yang berlangsung lama bisa mengubah aliran sel saraf dalam sirkuit yang berfungsi mentransfer informasi dari satu bagian otak ke bagian lainnya.
Studi lain juga menunjukkan bahwa individu dengan gangguan ansietas memiliki perubahan oada struktur otak yang mengontrol memori dan juga emosi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Anxiety Disorder bisa dipengaruhi oleh riwayat keluarga. Artinya, gangguan ini bisa diturunkan dari satu atau kedua orang tua terhadap anak dan keturunannya seperti halnya gen kanker dan penyakit jantung.
Terlebih lagi, adanya faktor lingkungan seperti trauma dan kejadian- kejadian tertentu dapat mencetuskan serangan Anxiety Disorder pada individu yang memiliki gen tersebut dalam keluarganya.
Pengobatan Anxiety Disorder
Dalam 2 dekade terakhir, sudah makin berkembang pengobatan untuk pasien dengan gangguan mental termasuk halnya untuk Anciety Disorder ini.
Meskipun pengobatan pasti sebenarnya tergantung dari tipe gangguan cemasnya itu sendiri, namun secara umum, satu atau kombinasi dari terapi-terapi di bawah ini dapat digunakan pada sebagian besar tipe Anxiety Disorder.
Pengobatan Medikamentosa
Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi gejala anxiety disorder berupa anti depresan, beberapa jenis anti konvulsan dan juga anti psikotik dosis rendah serta obat untuk mengurangi kecemasan lainnya.
Psikoterapi
Pengobatan ini dilakukan dengan strategi membantu pasien untuk memahami dan berdamai dengan penyakit yang dialaminya.
Terapi Kognitif-Behavior
Ini merupakan salah satu jenis psikoterapi dimana pasien dibantu untuk mengenali dan mengubah pola pikir serta perilakunya yang menyebabkan perasaan tak menyenangkan tersebut.
Menjaga Asupan Makanan dan Mengubah Pola Hidup
Bagi orang yang mengidap penyakit kecemasan ini lebih baik menghindari konsumsi minuman yang mengandung kafein. Karena kafein akan meningkatkan kadar kecemasan dan kepanikan yang dimiliki.
Lebih baik gantilah dengan coklat hangat yang memiliki zat afrodiak yang akan meningkatkan hormon endorfin.
Selain itu, pengidap anxiety disorder ini juga harus tidur dengan cukup dan hindari begadang. Agar bisa tertidur, dengarkan musik yang dapat menenangkan pikiran seperti musik klasik yang dapat membantu pengidapnya cepat tidur.