
Apa Penyebab Stress ? INILAH Dampak dan Tingkatan Stress, Wajib Tau !
- Anaroga (dalam Anggraeni, 2003)
Berpendapat bahwa stress merupakan tanggapan seseorang baik secara fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.
- Weinberg dan Gould (2003)
Mendefinisikan stress sebagai ”a substantial imbalance between demand (phsycal and psychological) and response capability, under condition where failure to meet that demand has importance concequences”, artinya ada ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya, gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.
- Robbins (2001)
Menyatakan bahwa stress merupakan suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
Dari ketiga pendapat stress menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa stress adalah tanggapan ataupun respon individu yang diberikan baik secara fisik maupun mental terhadap lingkungan.
Baca Juga:
Penyebab
Penyebab stress psykososial meliputi masalah perkawinan, problem orang tua, hubungan interpersonal, masalah pekerjaan, lingkungan hidup, masalah keuangan, masalah hukum, penyakit fisik, faktor keluarga, serta masalah trauma.
Dampak
Dampak yang terjadi yaitu marah, sedih, melukai diri, penampilan bad. Yang menyebabkan dampak stress berbeda meliputi sifat stress, jumlah stress, jangka waktu terkena stress, pengalaman masalalu, serta tingkat perkembangan.
Kategori
Yang termasuk kedalam kategori stress yaitu eutress dan distress, eutress (tidak stress) ini masih bisa diatasi sedangkan distress (stress) tidak bisa diatasi. Tanda dan gejala yang mubcul pada distress yaitu sudah adanya gangguan.
Disposisi Stress (Faktor yang menimbulkan stress)
- Faktor Biologis, meli[puti keturunan, kondisi fisik seseorang, neurohormonal (gangguan hormon) serta neurofisiologik (gangguan fungsi syaraf).
- Faktor Psikoedikasi, meliputi keperibadian, pengalaman, serta kondisi lingkungan.
Tahapan Stress
- Stress tingkat I (Ringan), cirinya nafsu dalam belajar/bekerja.
- Stress tingkat II, penderitanya sudah mengalami gangguan saat bangun tidur.
- Sress tingkat III, penderitanya sudah mengalami gangguan fungsu organ tubuh, contohnya sembelit. sering buang air kecil, bahkan sampai insomnia.
- Stress tingkat IV, penderitanya sudah tidak bisa bekerja dan memiliki gangguan aktivitas.
- Stress tingkat V, ditandai dengan kelelahan dan gangguan mental.
- Stress VI (berat), ditandai dengan jantung berdebar, sesak nafas, gemetar, keluar teringat panas/dingin.