Pertolongan Pertama Saat Terkena Gigitan Ular, Bedakan Antara Ular Berbisa & Ular Tidak Berbisa !

Ular merupakan hewan yang banyak berkembang biak di negara tropis seperti di Indonesia. Ular berbisa juga banyak ditemukan jenisnya di Indonesia. Ular berbisa mengeluarkan racun/bisa nya untuk membunuh mangsanya saat mencari makan. Akan tetapi, bila ular merasa terganggu oleh manusia yang ukurannya lebih besar ular akan mempertahankan dirinya dengan mengigit disertai bisa / racun yang dikeluarkan melalui taringnya.

Ular yang tidak berbisa melakukan gigitan kering hingga manusia yang tergigit hanya akan mengalami rasa sakit dan cemas/panik. Selain itu gigitan ular ini mengakibatkan mual, pusing, kulit kemerahan, nyeri dan bengkak. Jika tergigit oleh ular yang memiliki bisa dapat menyebabkan syok, luka berdarah, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, kelumpuhan otot, bahkan bila tida ditangani secara cepat seseorang akan kehilangan nyawanya. Setiap tahunnya, hampir ribuan orang di dunia meninggal karena gigitan ular berbisa.

Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Banyak sekali jenis ular yang terdapat di dunia, ada lebih dari 2000an jenis ular namun hanya ada 200 jenis ular yang berbisa. Berikut cara membedakan ular berbisa dan yang tidak berbisa:

Ular Tidak berbisa:

  • Memiliki kepala berbentuk segi empat panjang
  • Memiliki taring yang kecil
  • Bekas gigitan yang berbentuk cekung

Ular Berbisa:

  • Memiliki bentuk kepala segi tiga
  • Memiliki dua taring dirahang atas
  • Bekas gigitan dua titik yang simetris akibat gigitan dua taring ular

Gejala Gigitan Ular Berbisa

Gigitan ular dapat merusak organ-organ di dalam tubuh manusia. Umumnya gejala akibat gigitan ular berbisa terjadi 30 menit setelah gigitan ular. Pertama-tama timbul bengkak kebiruan dan nyeri, kelemahan otot, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri kepala dan pengelihatan kabur. Dan racun ular dapat mengganggu sistem kerja organ di dalam tubuh seperti:

  • Neurotoksik yang menyerang sistem saraf, melemahkan otot, kekakuan hingga kejang dan dapat menyerang sistem pernapasan. Seseorang akan mengalami sulit bernapas dan akan berakibat kematian.
  • Hematotoksik yang menyerang darah, dapat menyebabkan pendarahan di daerah gigitan ular, dan pendarahan akan menjalar ke organ penting seperti jantung, paru-paru, otak, saluran pencernaan, saluran kemih, dan gangguan pembekuan darah.
  • Kardiotoksik, penurunan tekanan darah yang menyebabkan syok hingga henti jantung.
  • Sindroma kompartemen, sindrom yang mengakibatkan peningkatkan tekanan dalam otot akibat pembengkakan. Pembuluh darah dan saraf akan terjepit.

Pertolongan Pertama Saat Tergigit Ular Berbisa

  • Jika tergigit ular berbisa, ingat ular apa yang menggigit Anda dari bentuk, warna, dan ukurannya, tetap tenang dan segera meminta bantuan atau langsung pergi ke layanan medis terdekat.
  • Jangan pernah menghisap bisa ular dengan mulut dan jangan mengoleskan apapun ke bagian bekas gigitan ular.
  • Untuk menghindari bisa ular menyebar ke seluruh tubuh, tempatkan area tubuh yang terkena gigitan ular lebih rendah dari jantung. Membuat ikatan di sekitar gigitan ular untuk tetap stabil, dianjurkan tidak terlalu ketat dan menurut studi hanya boleh disaat 30 menit pertama setelah gigitan apabila timbul gejala.
  • Bila sudah tiba di area rumah sakit, seseorang yang terkena gigitan bisa ular akan diberikan serum anti bisa ular.
DarahHewanJantungOtakOtotSarafSerumSindromUlar
Komentar (0)
Tambah Komentar