Rahasia Orang Sukses: Tidak Pernah Berhenti Belajar

0

Untuk orang sukses, belajar tidak akan pernah berhenti. Dilansir dari Inc.com, untuk benar-benar menyadari potensi mu, kamu harus mempelajari keterampilan mu tanpa henti dan jangan menghindari situasi yang tidak nyaman.

Seperti yang sering kita ketahui tentang “tikus yang mati di lumbung padi”, perumpaan ini sangat menggambarkan alasan mengapa kamu tidak boleh merasa ‘terlalu’ nyaman di suatu keadaan tertentu atau kamu akan berhenti bertumbuh. Karena dunia di luar diri mu terus berkembang, menemukan sesuatu yang baru, dan orang-orang terus berlomba menantang sesuatu yang baru, setiap hari.

img: suaraaisyiyah

ads by posciety

Penulis Malcolm Gladwell adalah orang yang cukup pintar yang mengulas tentang jam kerja atau latihan atau belajar (kamu dapat menyebutnya apapun, untuk melakukan sesuatu yang meningkatkan keterampilan) yang akan membuatmu menjadi ahli di bidang tertentu.

Dia menulis untuk The New Yorker dan juga telah menulis tujuh buku hingga saat ini. Dalam buku terlarisnya tahun 2008, Outliers: The Story of Success, ia memperkenalkan “Peraturan 10.000 Jam”, yang menunjukkan bahwa keahlian dalam bidang keterampilan tertentu membutuhkan 10.000 pekerjaan atau praktik yang intens dan terfokus di bidang tertentu.

Tentu saja, orang-orang seperti Aaron Rodgers, Warren Buffett, Yo-Yo Ma, dan Marie Curie tidak menjadi yang terbaik di bidang mereka secara kebetulan. Keberhasilan mereka membutuhkan berjam-jam kerja yang terfokus dan latihan yang intens. (Yah, mungkin sebenarnya waktu kerja mereka “tak terhitung”, mungkin sedikit berbeda dengan 10.000 jam yang Gladwell benar-benar menghitungnya untuk kita, kamu tahu apa yang dimaksud).

Jadi, sikap belajar terus-menerus dan peningkatan adalah kunci agar kita menjadi ahli dalam berbagai bidang. Ada lagi kata pepatah untuk jangan cepat puas dengan apa yang kita capai saat ini. Sangat pas dengan motto pembelajar yang biasanya dimiliki oleh orang-orang sukses. Karena dengan terus belajar, bahkan menjadikannya sebagai motto “belajar seumur hidup / long life learning“, kita akan menjadi terus produktif dan inovatif di bidang yang kita tekuni.

Orang sukses mencari situasi yang tidak nyaman

Sangat mudah untuk jatuh ke dalam rutinitas yang nyaman, untuk menemukan hal-hal yang kita sukai untuk dikerjakan dan terusmelakukannya. Itu mungkin terasa menyenangkan, tetapi juga membatasi diri. Ini membatasi kesempatan kita untuk belajar dan meningkatkan keahlian, atau menambah keahlian baru.

Jadi, lakukan yang sebaliknya. Cari tahu apa yang mungkin terasa tidak nyaman dan menantang, lalu selami situasi itu. Kemudian terus lakukan dan lakukan itu–selama 10.000 jam jika perlu–sampai kamu menjadi ahli. Keahlian baru mu itu dapat dianggap sebagai rekening tabungan keahlian yang dapat kamu manfaatkan berulang kali selama karier mu yang akan membayar dividen sepanjang hidup mu. Bukankah itu menyenangkan?

Untuk itulah kamu harus menabung sejak saat ini, dengan fokus mempelajari keahlian baru dengan waktu yang intens. Tentu akan ada banyak godaan untuk menoleh ke arah lain, menginginkan jalan pintas kesuksesan yang diiming-imingi oleh orang yang bukan ahli seperti tokoh sukses yang kita ketahui diatas. Tetapi, jika kamu telah menetapkan tujuan untuk menjadi orang sukses, maka hal-hal lainnya —terutama yang terdengar “sangat mudah dicapai” untuk hal yang sebenarnya membutuhkan kerja keras dan dedikasi—menjadi tidak penting lagi.

Faktor kunci di sini adalah fokus jangka panjang. Terlalu sering, kita menemukan, tujuan jangka pendek benar-benar menentukan pilihan pekerjaan yang kita buat setiap hari. Ada rutinitas nyaman itu lagi. Berhenti melakukan itu.

Jelas, ini bukan berarti menyarankan kamu harus mengendurkan tanggung jawab mu sehari-hari, tetapi menyarankan mu untuk fokus pada jangka panjang dengan mempelajari keterampilan baru, atau mungkin cara yang lebih baik dan lebih efisien untuk melakukan tugas sehari-hari mu.

Jadi, ubah paradigma mu ke fokus jangka panjang pada pembelajaran terus-menerus, menantang diri sendiri, dan menambah keahlian mu. Dan ubah lima tahun ke depan menjadi 10.000 jam yang bermanfaat. Terus tambahkan keahlian ke rekening tabungan mu dan pada akhirnya kamu mungkin akan siap menerima kesempatan yang bagus, misalnya seperti, menjadi CEO dari perusahaan startup global—siapa tahu?

Artikel Lainnya
Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya