Ramai Isu PHK Massal NET TV, Ini Klarifikasi Wishnutama dan Admin #MiminGakPamit

0

Tagar #WeLoveNETTV tiba-tiba menjadi trending topik di jagat media sosial Twitter sejak Kamis (8/08/19) sampai dengan Jumat (9/08/19). Hal ini dikarenakan berhembusnya kabar bahwa stasiun tv yang merupakan perubahan dari channel Spacetoon ini, mengalami kebangkrutan. Bahkan dari kabar yang beredar, kebangkrutan ini berdampak pada perencanaan PHK massal terhadap karyawan NET TV.

Beberapa pihak menduga bahwa apa yang dilakukan NET TV dikarenakan persaingan di industri televisi semakin kuat sehingga NET TV tidak mampu bersaing dengan stasiun televisi yang telah lama memiliki eksistensi.

Setelah tagar pembelaan dari warganet muncul sebagai trending topik di twitter, admin pemegang akun twitter @NET.TV pun menjawab keresahan warganet yang menyayangkan kabar bangkrutnya NET TV, unggahan itu diunggah kembali di akun instagram @netmediatama:

ads by posciety

Klarifikasi Wishnutama

Menanggapi isu yang beredar, Wishnutama Kusubandio selaku CEO Net Mediatama Indonesia, memberikan klarifikasi bahwa dirinya sama sekali kaget mendengar isu-isu perihal adanya PHK massal dari stasiun tv yang memiliki jargon “Televisi Masa Kini” tersebut.

“Mohon maaf saya baru reply. Saya juga kaget tadi saat dengar berita tersebut,” kata Wishnutama kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Wishnutama juga telah mengonfirmasi kepada direksi terkait ihwal informasi PHK massal yang telah beredar luas di masyarakat tersebut, dan mengklarifikasi bahwa itu semua tidak benar.

“Baru saja tadi ketemu dengan direksi untuk minta penjelasan perihal berita ini. Menurut informasi yang disampaikan kepada saya oleh BOD, tidak ada PHK seperti yang diberitakan,” ujar Wishnutama.

Namun begitu, Ia juga tidak menjelaskan secara detail mengenai kondisi NET TV saat ini sehingga terjadi pemberitaan PHK massal tersebut, dan menyarankan untuk menghubungi COO Net Mediatama Indonesia, Azuan Syahril untuk informasi lebih lanjut.

Bukan PHK, Tetapi….

Dikonfirmasi oleh Kompas.com, COO Net Mediatama Indonesia Azuan Syahril mengatakan, tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal yang dilakukan pihak NET TV. Menurutnya, Pihak direksi NET TV sedang mengatur strategi-strategi terbaru menyikapi kompetisi yang semakin ketat di dunia industri televisi. Termasuk restrategi di bidang sumber daya manusia.

“Kami enggak ada PHK massal, kami enggak ada. Yang ada kami itu sebenarnya begini, ini, kan, kami juga di era sekarang ini dengan kompetisi yang semakin berat. Jadi, kami melakukan restrategi terhadap perusahaan. Jadi kami membuat strategi-strategi baru begitu lho. Nah terkait juga soal strategi human resource kami,” ujar Azuan saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurutnya, saat ini pihaknya memberikan penawaran tak mengikat kepada karyawan yang bersedia mengundurkan diri. “Untuk masalah PHK itu, kan, memang di luar tereksposnya seperti itu ya. Pada praktiknya itu enggak ada. Nah kami malah dengan situasi seperti ini, kami memberikan penawaran kepada karyawan. Yang berniat untuk mengundurkan diri kami akan beri benefit untuk mereka,” kata Azuan.

20 Karyawan Mengundurkan Diri

Terkait dengan kebijakan penawaran pengunduran diri tersebut, Azuan mengatakan bahwa kebijakan ini disambut baik oleh para karyawan NET TV. Azuan mengatakan sampai saat ini ada 20 karyawan NET TV yang mengajukan pengunduran diri dan sedang diproses terkait benefit yang dijanjikan.

“Sekarang ini yang mengundurkan diri sudah 20-an di bulan ini. Begitu kami beri penawaran, mereka langsung respons,” ujarnya.

Menurutnya, ini merupakan suatu langkah kerjasama yang baik yang dilakukan manajemen dengan karyawan.

NET TV Tidak Dalam Keadaan Bangkrut

Selain membantah adanya PHK massal terhadap karyawannya, Azuan juga mengatakan bahwa NET Mediatama Indonesia tidak dalam keadaan bangkrut alias baik-baik saja. Terkait langkah yang dilakukan manajemen NET TV dalam restrategi SDM, murni karena untuk mengatasi persaingan industri televisi yang semakin ketat.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mempercayai isu-isu yang beredar.

Berikan Komentar

Website ini menggunakan cookie untuk pengalaman yang lebih baik Setuju & Tutup Selengkapnya