Pemain Spanyol, David Villa, memutuskan untuk pensiun. Dia masih akan menyelesaikan musim dengan Vissel Kobe. Pengumuman pensiun Villa dilakukan di akun Twitter pribadinya, @Guaje7Villa. Dia masih mempunyai satu misi bersama klub Jepang itu.
“Setelah 19 tahun menjadi seorang profesional, saya memutuskan untuk pensiun dari bermain sepakbola pada akhir musim. Terima kasih untuk semua tim, pelatih dan rekan setim yang pernah membuat saya mempunyai karier impian ini. Terima kasih untuk keluarga saya yang selalu mendukung saya,” kata Villa.
“Ada satu misi untuk meletakkan membuatnya menjadi sedikit lebih spesial dengan memenangi Emperor Cup dengan Vissel Kobe pada 1 Januari. Dari situ, saya akan lanjut untuk menikmati sepakbola dari semua proyek yang saat ini kami kembangkan dengan grup DV7. Terima kasih untuk semua cinta yang diberikan,” dia menambahkan.
Kicauan Villa itu sudah banyak dibagikan dan mendapatkan komentar. Hingga Rabu sore, mencapai 269 komentar dan di-retweet sebanyak lebih dari 2.700 kali.
Di JLeague musim ini, Villa sudah bermain 26 kali. Ada sebanyak 12 gol dan 2 assist yang disumbangkan oleh Villa.
Memulai Karir di Gijon, Matang di Valencia, Puncak Karir di Barcelona dan Sukses di Timnas Spanyol
David Villa mengawali karirnya bersama Sporting Gijon pada tahun 2000 dan menjadi penyerang andalan Gijon hingga akhir musim 2003 dengan total mengemas 38 gol.Pada musim panas 2003, David Villa pindah ke Real Zaragoza.
Dua musim bersama Zaragoza, David Villa mencetak 31 gol dalam 73 pertandingan dan turut membawa Zaragoza meraih gelar juara Piala Raja Spanyol (Copa Del Rey) serta Piala Super Spanyol.
David Villa pindah ke Valencia pada tahun 2005 dengan transfer senilain 12 juta euro. Di Valencia, David Villa mencatatkan dirinya sebagai runner up pencetak gol terbanyak La Liga dengan torehan 25 gol dan turut membawa Valencia menjuarai Copa Del Rey musim 2007-2008. Villa mencapai puncak karier sebagai pesepakbola saat membela Barcelona. Bersama Los Cules, dia menyumbangkan delapan trofi.
Di Timnas Spanyol, Villa menjadi bagian skuat La Furia Roja saat memenangi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2008.Villa juga sempat menjadi andalan klub Barcelona FC, sebelum akhirnya dilepas ke Atletico Madrid pada musim panas 2013.
David Villa memulai debutnya bersama timnas Spanyol pada tahun 2005 pada pertandingan menghadapi San Marino. David Villa bermain untuk Spanyol dalam turnamen-turnamen penting seperti Piala Dunia 2006 dan Piala Eropa 2008. David Villa merupakan salah satu pemain kunci Spanyol ketika meraih gelar Piala Eropa 2008 meski tidak tampil di final.
Nyaris Kehilangan Kakinya
Dikutip dari StartingEleven.Id, David Villa merupakan salah satu penyerang terbaik asal negeri matador. Memiliki insting serta tendangan mematikan membuat nama Villa ditakuti banyak pemain lawan. Bergabung dengan beberapa klub besar, Villa sudah banyak menyumbangkan gelar prestisius. Diantaranya Liga Champions Eropa, La Liga, dan Piala Dunia Antar Klub.
David Villa Sanchez, lahir pada 3 Desember 1981 di Langreo, Spanyol. Memulai karier di tempat kelahirannya, Villa hijrah ke Sporting Gijon sebelum akhirnya mendarat di Real Zaragoza dan sukses menyumbangkan gelar Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.
Namanya mulai diperhitungkan saat ia bergabung dengan klub yang bermarkas di Estadio Mestalla. Villa resmi berseragam Valencia CF pada 2005. Dengan bekal 108 gol dalam 166 penampilannya bersama tim kelelawar, David Villa berhasil menyumbangkan trofi Copa del Rey di musim 2007/08. Karena potensinya begitu luar biasa, pemain bertinggi 175 cm ini diminati oleh FC Barcelona.
Tanpa ragu, Villa meninggalkan Valencia dan berlabuh di Camp Nou. Ia merasa sangat bahagia saat bergabung dengan el Barca karena dia telah mengikuti jejak sang idola, Luis Enrique dan Quini. Bersama La Blaugrana, kehebatannya tak mampu ditandingi. Villa sukses tampil garang di lini serang dan membuahkan dua trofi La Liga bagi FC Barcelona.
Namun, dibalik karier gemilangnya diatas lapangan, Villa hampir mengubur dalam-dalam mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola terkenal setelah mengalami insiden yang mengerikan.
Saat itu, Villa masih berusia 4 tahun dan mulai bermain sepak bola dengan kawan-kawan di sekitar rumahnya. Hingga suatu hari saat asyik mengejar bola, salah seorang kawan menabraknya dan menyebabkan keduanya terjatuh. Nahas, temannya jatuh tepat diatas posisi Villa.
Benar saja, tulang kaki kanannya yang tertimpa oleh sang rekan pun patah.Setelah sempat dilarikan ke rumah sakit, dokter memberikan kabar yang sangat mengejutkan. Dokter yang melihat kondisi kakinya begitu parah langsung meminta kedua orang tua Villa untuk melakukan tindakan cepat. Saat itu, satu-satunya cara untuk menghentikan infeksi akibat insiden tersebut adalah dengan amputasi kaki.
Sontak, sang Ayah sama sekali tidak rela dan memaksa dokter untuk menempuh jalan lain. Akhirnya, kaki Villa yang harusnya mendapat amputasi hanya dibebat saja. Dokter pun terpaksa setuju dan memberikan beberapa resep antibiotik untuk menghambat infeksinya.
Karena mengalami luka parah, Villa sama sekali tak menggunakan kaki kanannya selama beberapa bulan. Akan tetapi, insiden tersebut tidak menghentikan mimpi Villa yang ingin menjadi pesepak bola hebat. Melihat keseriusan sang anak, ayahnya pun langsung mendaftarkan dirinya ke akademi Oviedo.
Sayangnya, akademi tersebut menolak karena Villa dianggap memiliki badan yang terlalu kecil. Tak putus asa, ayahnya terus berjuang demi mewujudkan mimpi sang anak. Hingga sampailah ia ke akademi Langreo.
Dari akademi tersebut, karier David Villa terus melonjak hingga menjadi salah satu penyerang terhebat di dunia.