Surabaya – RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengalami lonjakan pasien Covid-19, banyak informasi negatif tersebar mengenai rumah sakit ini namun Febria Rachmanita selaku Kepala DinKes kota Surabaya membantah bahwasanya kepadatan pasien ini dikarenakan proses tes swab yang dilakukan. Ramainya pasien ini karena pasien baru diperbolehkan pulang meninggalkan rumah sakit setelah menjalani proses test swab dan mendapatkan 2x hasil negatif.
Menurut Kepala DinKes kota Surabaya, dengan mengapatkan 2x hasil negatif test swab maka biaya perawatan dapat diklaim ke BPJS. Melihat rumah sakit yang semakin penuh ini, Kepala DinKes meminta rumah sakit Dr. Soetomo untuk memulangkan pasien Covid-19 yang sudah mendapatkan 1x hasil negatif test swab, sehingga rumah sakit tidak akan sesak atau penuh karena terlalu banyak pasien.
Masalah biaya, Pemkot Surabaya siap menggantinya jika BPJS tidak mengganti biaya test swab. Pernyataan klaim biaya test swab ini juga didukung oleh Wali Kota Surabaya, Ibu Risma mengaku sudah pernah menawarkan soal klaim test swab ini sejak awal.
“Jika tidak bisa diklaim ke BPJS, silahkan klaim kepada kami. Sejak awal saya sudah sampaikan itu”, ujar bu Risma selaku Wali Kota Surabaya.
Bu Risma juga mengaku mendapatkan keluhan terkait overload pasian di RSUD Dr. Soetomo sedangkan di luar sana masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan.