Roman merupakan salah satu karya fiksi yang paling banyak diminati dan menarik perhatian pembaca. Namun tahukah kamu jika cerita roman yang berkembang sekarang mesti dipenggaruhi atau mendapat pengaruh dari penulis sebelumnya. Apalagi zaman dulu para penulis memiliki aliran maisng-masing. Contohnya saja aliran roman yang ditulis oleh beberapa penulis atau lebih tepatnya sastrawan dunia pada abad ke-19. Siapa saja pengarang dengan bakat unggulan yang mengangkat tema roman?
Sir Walter Scott
Sastrawan dengan nama lengkap Sir Walter Scott lahir pada tanggal 15 Agustus 1971 di Edinhburg, Scotlandia. Pengarang yang ahli dalam cerita-cerita romantic dan puisi naratif meunjukkan latar belakang sejarah dunia orang-orang Scotlandia dan Inggris Karya-karyanya yang dipublikasikan tersebut tidak meggunakan nama asli. Akan tetapi, perlahan karya-karyanya yang muncul setelah tahun 1825 menggunakan nama asli.
Salah satu karyanya yang terkenal berjudul “Ivanhoe”. Karya ini berkisah tentang abad pertengahan di Inggris yaitu penggambaran konflik orang–orang Anglo Saxon dan orang-orang Normandia. Scoot memperlihatkan kemampuannya dalam menggunakan bahasa yang khas melalui konflik cerita. Sebagai pengarang romantis melalui perwatakan tokoh-tokoh seperti Ivanhoe, Cedric, Rowena, Isaac dan York menunjukkan pengggambaran watak antagoni dan protagonist secara sosiologis sangat tepat dan kuat. Keunggulan yang ditunjukkan Scott terutama dibandingkan dengan sejumlah karyanya yang lain adalah pengarang yang meninggalkan pengaruh besar terhadap bentuk sastra romantis.
Victor Hugo
Victor Marie Conte Hugo dilahirkan di Besancon, Prancis, 26 Februari 1802. Hugo merupakan putra seorang jenderal terkemuka di zaman Napoleon. Ayahnya pernah menjadi gubernur di Spanyol dan Italia. Karya pertamanya adalah puisi tahun 1817. Hugo menduduki tempat terhormat dalam sastra Prancis yang didominasi aliran romantik. Kumpulan puisinya terbit dengan judul Odes et Ballades. Sedangkan untuk novel pertamanya ditulis pada tahun 1823 berjudul Han d’Islande. Sementara dua romannya yang sangat adalah Notre Dome de Paris (18310 dan Les Mirables (1862).
Melewati masa panjang dalam sejarah Prancis, Victor Hugo mengalamai masa pengasingannya ke luar negeri. Ia menghabsikan waktunya untuk menulis runtuhnya Kekaisaran Prancis (1870). Selama dua dekade terakhir kematian orang-orang tercintanya, membuat ia tercambuk untuk menulis lebih banyak karya lagi. Hugo merupakan penulis yang banyak memberikan kontribusi terhadap sastra dunia, menjadi bahan polemik dan sumber inspirasi. Ia merupakan salah seorang sastrawan agung dan kenamaan abad kesembilan belas dan secara khusus memberi landasan yang kuat dan kokoh dalam aliran romantik.
Alexander Dumas
Dilahirkan di Prancis, 24 Juli 1802. Sama seperti penulis sebelumnya, corak romantic pun dianut oleh Dumas. Ia menekuni novel-novel sejarah dan kisah-kisah cinta yang memikat hati hingga karyanya abadi dalam dunia sastra. Karya monumental adalah The Three Musketeers, The Count of Monte Cristo dan The Man in The Iron Mask. Meskipun anak terpandang pada zamannya, Dumas tidak mendapatkan pendidikan yang baik karena kesulitan keuangan keluarganya. Lantas untuk menghidupi keluarganya ia menjadi juru tulis dan bekerja pada Duke Orleans yang beberapa tahun kemudian menjadi Raja Louis Philip.
Di bawah pengaruh Shakspeare dan Sir Walter Scott, sejumlah lakon romantic melodramatic dengan gaya dan model kisah-kisah sejarah yang melahirkan Henri III et Sa Cour (1829), Antony (1831) dan La Tour de Nesle (1832). Novel dan lakon yang ditulis Dumas menunjukkan watak dasar seni romantik yang kuat. Fiksi sejarah di dalam sejarah sastra dunia dipelopori oleh Scott, Balzak dan Dumas yang menggali kisah-kisah sejarah secara meyakinkan.