Pernahkah kalian ketika hendak melakukan sesuatu tiba-tiba lupa begitu saja? Atau ketika kalian bicara, tiba-tiba otak kalian nge-blank dan lupa mau bicara tentang apa. Bisa jadi kalian terkena Brain Fog. Kebanyakan orang pernah mengalami Brain Fog. Pelupa menjadi keluhan umum yang dialami oleh kebanyakan orang-orang dewasa. Seiring dengan bertambahnya usia, kita mengalami perubahan fisiologis yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang selama ini dianggap remeh.
Brain Fog memanglah bukan suatu penyakit, tapi bisa saja itu merupakan gejala suatu penyakit. Kurang tidur, stres, dan terlalu banyak bekerja bisa menyebabkan manusia mengalami Brain Fog.
Kira-kira, apa itu sindrom Brain Fog? Seberapa bahayakah sindrom tersebut? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Apa itu Brain Fog ?
Dilansir Healthline, Brain Fog atau kabut otak adalah suatu sindrom dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasi terhadap suatu hal. Adapun beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya Brain Fog adalah kurang tidur, stres, hingga masalah kesehatan tertentu.
Brain Fog bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah gejala dari kondisi medis tertentu yang turut memengaruhi fungsi kognitif. Adapun sejumlah gejala yang termasuk dalam sindrom Brain Fog adalah:
- Mudah lupa saat membicarakan suatu hal.
- Tidak dapat berpikir jernih.
- Konsentrasi buruk.
- Sulit untuk memusatkan fokus pada suatu hal.
Penyebab Brain Fog
Dilansir Healthline, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya Brain Fog, yaitu:
Efek Samping Obat-Obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti antidepresan, obat antikolibergik, serta obat penenang, diketahui memiliki efek samping dalam memengaruhi knerja saraf dan zat kimia di otak yang menyebabkan mudah mengantuk, mood swing, hingga Brain Fog.
Perawatan kemoterapi yang dilakukan oleh pengidap kanker juga memiliki efek samping berupa Brain Fog. Kondisi ini dikenal dengan istilah chemo brain yang biasanya akan membaik pada 9-12 bulan setelah menyelesaikan rangkaian perawatan kemoterapi.
Kekurangan Nutrisi
Orang yang kekurangan asupan nutrisi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, dan asam lemak omega-3, lebih beresiko mengalami Brain Fog dan gangguan fungsi kognitif.
Jika kalian memiliki alergi makanan tertentu, Brain Fog juga dapat terjadi setelah kalian mengonsumsi sejumlah makanan penyebab alergi tersebut, seperti kacang dan produk olahan susu.
Stres
Stres yang berlangsung dalam jangka panjang dapat memicu kelelahan mental sehingga turut mengganggu fungsi kognitif. Akibatnya, seseorang yang mengalami stres kronis cenderung kesulitan untuk memusatkan fokus dan berkonsentrasi.
Kurang Tidur
Kurang tidur bisa menjadi penyebab manusia mengalami Brain Fog karena dapat mengganggu kinerja sel-sel otak dalam mengoptimalkan ingatan jangka pendek. Selain itu, kurang tidur juga turut memicu terjadinya stres yang menyebabkan tubuh merasa lelah dan hilang fokus.
Perubahan Hormon
Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh merupakan salahsatu penyebab Brain Fog yang umum terjadi pada wanita, terutama ketika dalam masa kehamilan atau menopouse.
Kondisi Medis Tertentu
Penyebab terkahir yang bisa menyebabkan Brain Fog adalah COVID-19. Meskipun belum diketahui penyebab Brain Fog pasca COVID-19, namun terdapat dugaan bahwa kondisi tersebut terjadi karena penyintas COVID-19 cenderung merasa lesu, kurang tidur, dan stres selama mengidap penyakit tersebut. Selain terkena COVID-19, penyakit lain juga bisa menyebabkan Brain Fog seperti penyakit autoimun, anemia, dan demensia.
Cara Mengatasi Brain Fog
Sindrom Brain Fog ini bisa dibilang masih bisa diatasi. Berikut ini adalah cara mengatasi Brain Fog:
Rutin Berolahraga
Brain Fog bisa diatasi dengan cara olahraga dengan rutin. Karena olahraga mampu melancarkan sirkulasi darah serta mengoptimalkan proses regenerasi sel saraf di dalam otak. Berolahragalah selama 30 menit setiap harinya.
Kelola Stres
Agar terhindar dari sindrom Brain Fog, kelola stres kalian dengan melakukan hal-hal positif dan menyenangkan, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial, bermeditasi, atau berbagi cerita dengan kerabat dekat.
Konsumsi Makanan Sehat dengan Gizi Seimbang
Perhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena otak memerlukan asupan makanan sehat dengan gizi seimbang agar dapat bekerja dengan optimal. Konsumsi makanan seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, dan daging ikan.
Kalian juga disarankan untuk membatasi konsumsi minuman beralkohol. Karena mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa membahayakan sel saraf hingga menghancurkan sel-sel di dalam otak.
Tidur yang Cukup
Berhubung penyebab utama dari Brain Fog itu sendiri adalah kurangnya tidur, maka kalian harus membiasakan diri untuk tidur dengan waktu yang cukup, yaitu 7-9 jam setiap malam. Jika perlu, kalian juga dapat mengoptimalkan daya ingat dengan tidur siang selama 30 menit.
Seperti itulah gambaran mengenai Brain Fog, penyebab terjadinya sindrom Brain Fog, dan cara mengatasinya. Apabila cara-cara pencegahan di atas tidak mempan, alangkah baiknya kalian langsung berkonsultasi dengan dokter.