Menjadi sleeping investor tentu jadi impian banyak orang. Bagaimana tidak? Sambil rebahan pun, uang terus mengalir ke dalam saldomu hanya dengan menanam modal ke suatu perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu kunci utama menjadi sleeping investor adalah punya tekad yang kuat dan terus belajar untuk berkembang sehingga lebih andal dalam membaca peluang.
Lalu, apa arti dari Sleeping Investor itu sendiri? Bagaimana caranya menjadi sleeping investor? Berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Sleeping Investor ?
Dilansir dari Ajaib.co.id, sleeping investor adalah jenis investor yang bisa menghasilkan keuntungan tanpa harus melakukan banyak hal. Mereka berinvestasi secara jangka panjang dan tidak terpengaruh atau memanfaatkan pergerakan harga seperti saham setiap harinya.
Jenis sleeping investor tentu tidak cocok bagi mereka dengan menginginkan hasil secara cepat. Namun, jenis ini sangat cocok bagi kamu yang ingin hasil keuntungan investasi dinikmati di masa mendatang atau mereka yang memang memiliki pekerjaan tetap. Di mana, instrumen investasi memang dijadikan cadangan atau buka difokuskan untuk menghasilkan keuntungan setiap bulan.
Kelebihan Menjadi Sleeping Investor
Adapun kelebihan-kelebihan menjadi sleeping investor, yaitu
- Modal yang digunakan untuk berinvestasi tidak harus besar karena bisa disesuaikan dengan kemampuan modal maupun profit resiko setiap investor. Misalnya, investor dengan modal rendah dengan profit resiko juga rendah, maka dapat memilih reksadana.
- Peluang untuk mendapatkan pendapatan pasif karena nilai dari instrumen yang diinvestasikan bisa meningkat seperti pada saham terjadi capital gain dan pembagian dividen bagi pemegang sahamnya.
- Kesempatan untuk bisa bebas finansial sehingga investor cukup duduk manis atau melakukan kegiatan yang disukai karena uang yang bakal menghampiri.
- Memiliki penghasilan tambahan dan jaminan hari tua.
- Tidak perlu terlalu aktif di pasar modal, dalam artian melakukan pengecekan secara berkala, baik mingguan atau bulanan.
- Terhindar dari stres akibat tekanan perubahan aset tiap harinya.
- Mendapat rasa aman.
Contoh Sleeping Investor
Salah satu orang yang menggunakan teknik ini adalah Lo Kheng Hong, pria asal Indonesia yang dikenal sebagai investor saham penuh waktu. Lo Kheng Hong sering mengungkapkan kisahnya sebagai seorang Sleeping investor.
Lo Kheng Hong mulai fokus menjadi investor sejak tahun 1996, dan pada tahun 2012, aset sahamnya diberitakan telah mencapai Rp 2,5 triliun.
Menurutnya, berinvestasi membuat hidupnya seperti sekarang ini, banyak uang dan banyak waktu. Lo Kheng Hong juga telah menjadi pribadi yang mandiri dalam banyak hal dan tentu saja hal yang sama juga berlaku secara ekonomi. Tidak ada kantor, tidak ada pelanggan, tidak ada karyawan, tidak ada bos, dan satu hal lagi tidak ada hutang.
Ia hanya terlihat sibuk pada waktu tertentu, misalnya pada hari Senin, yang mana merupakan batas waktu emiten merilis laporan keuangan per kuartalnya. Atau di waktu lainnya adalahketika Lo Kheng Hong mengunggah foto sekumpulan surat kabar dan beberapa file HVS yang berisi laporan keuangan tercetak dari berbagai perusahaan di Whatsapp Sleeping Investor Stocks Group.
Cara Menjadi Sleeping Investor
Ada beberapa cara menjadi sleeping investor yang bisa kamu tiru, yaitu:
Kumpulkan Modal
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menjadi sleeping investor yaitu mengumpulkan modal. Sama halnya dengan memulai bisnis, seorang investor juga memerlukan modal yang cukup.
Modal finansial bisa dikumpulkan dengan menyisipkan sebagian hasil atau gaji dari pekerjaan kamu. Sedangkan modal nonfinansial bisa berupa pengetahuan tentang dunia investasi dan kesiapan mentalmu dalam berbisnis.
Jenis investasi yang dipilih umumnya tergantung pada modal dan pengetahuan pribadi. Sederhananya, semakin banyak modal dan kemampuan yang dimiliki, kesuksesan di bidang investasi pun akan semakin terbuka lebar.
Cari Sumber Pemasukan Lain
Menjadi sleeping investor memiliki banyak keuntungan, seperti waktu luang dan tidak pusing memikirkan fluktuasi harga aset harian. Namun sayang, jenis investasi ini tidak bisa dirasakan langsung dan harus menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, kamu memerlukan ssumber penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan harianmu.
Jangan coba-coba memulai investasi menggunakan uang pinjaman. Lebih baik gunakan uang yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuannya untuk menekan kerugian dalam berinvestasi.
Pilih Saham yang Memiliki Fundamental Baik
Dalam memilih saham, perlu juga diperhatikan kondisi fundamental perusahaan tersebut. Karena itu adalah hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi sleeping investor.
Selain itu, kamu harus memahami istilah penting dalam dunia investasi. Tujuannya agar kamu memiliki pertimbangan dan analisis yang akurat sebelum memutuskan untuk membeli suatu instrumen investasi.
Pahami Jenis-Jenis Investasi
Memelajari hal-hal yang berkaitan dengan investasi juga bisa dikatakan sebagai modal. Hal ini yang memungkinkan kamu untuk mengelola modal berupa uang untuk diinvestasikan secara tepat. Kamu bisa mulai dengan memelajari istilah-istilah di dalam investasi dan juga jenis-jenis investasi. Hal ini membuat kamu bisa memilih instrumen mana yang sekiranya cocok dengan gaya investasi.
Jenis-jenis investasi sendiri meliputi investasi emas, obligasi, properti, tabungan berjangka, reksadana, dan saham. Kamu bisa memelajari profit dan resiko yang berbeda-beda dari setiap instrumen. Selain itu, dengan memahami jenis-jenis investasi, kamu juga dapat memilih instrumen mana untuk diversifikasi.
Pahami Istilah-Istilah Terkait Investasi
Selain memelajari apa saja jenis-jenis investasi beserta resikonya, kamu juga perlu memahami istilah-istilah penting terkait fundamental di dunia investasi. Dengan pengetahuan tersebut, kamu akan dapat melakukan analisa fundamental secara akurat sebelum menanamkan modal dalam bentuk instrumen investasi tertentu.
Jangan Tunggu Nanti
Tidak perlu ragu untuk memulai investasi di saat yang tepat. Momen ini akan meningkatkan peluang dan menghasilkan keuntungan besar suatu saat nanti.
kunci utama untuk menjadi sleeping investor adalah memiliki keberanian untuk memulai. Selesaikan seluruh proses dengan hati-hati sehingga kamu dapat terus belajar dan menjadi semakin ahli membaca peluang investasi.
Kiat-Kiat Menjadi Sleeping Investor
Adapun kiat-kiat menjadi seorang sleeping investor, yaitu:
Kenali Perusahaan Beserta Pengelolanya
Saat memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan, kamu tidak hanya perlu mengenal perusahaan tersebut beserta kinerjanya. Kamu juga perlu mengenali siapa orang yang mengelola perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut dikelola oleh orang yang kompeten atau tidak dan bagaimana orang tersebut mengelolanya.
Ketahui Sektor Bisnis Perusahaan
Selain mengenali pengelola suatu perusahaan yang akan ditanamkan modal investasi, kamu juga perlu mengetahui sektor perusahaan tersebut beserta seluk beluknya. Hal ini perlu dilakukan agar kamu mengetahui sektor bisnis yang sedang tumbuh dan mana yang tidak.
Pilih Perusahaan dengan Margin Profit Besar
Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, amka semakin tinggi juga harga saham di perusahaan tersebut. Jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang dalam instrumen saham, maka peilihlah perusahaan yang memiliki tingkat profit yang tinggi. Dengan begitu, potensi dividen yang kamu dapatkan juga tinggi.
Pilih Saham Undervalued
Saat akan berinvestasi, pilihlah perusahaan yang memiliki price to earning ratio (PER) rendah dengan price to book value (PBV) kurang dari satu. Jika PER suatu perusahaan lebih rendah ketimbang emiten lainnya di sektor bisnis yang sama, maka harga perusahaan tersebut akan lebih murah.
Seperti itulah beberapa hal yang berkaitan dengan Sleeping Investor. Perlu diketahui, dalam berinvestasi mengandung resiko tinggi sehingga perlu kehati-hatian dalam menjalankan investasi ini. Pilihlah sekuritas yang sudah aman dan terdaftar OJK! Dan perlu diingat, jangan FOMO!