Persalinan merupakan proses kejadian alami dengan adanya kontraksi rahim ibu yang dilalui dengan pembukaan untuk mengeluarkan bayi. Persalinan ini momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, di satu sisi momen yang sangat menyenangkan karena sang buah hati yang dijaga selama sembilan bulan dalam kandungan akan keluar dari rahim dan lahir ke dunia, dan di sisi lain menjadi momen yang menegangkan bagi calon ibu yang pertama kali melewati proses melahirkan yang terbayang menyakitkan, menguras energi yang banyak, dan perjuangan yang melelahkan saat proses persalinan.
Walaupun setiap persalinan normal yang dialami setiap calon ibu berbeda-beda, pada dasarnya ada tiga tahapan proses saat melahirkan sampai akhirnya si buah hati lahir ke dunia. Proses ini mungkin harus diketahui oleh para calon ibu agar mempersiapkan pada tahap persalinan nantinya. Berikut tahapan proses melahirkan normal.
Tahapan Pertama
Tahap ini dikenal dengan tahap pembukaan yang ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks terbuka dan mendatar. Darah ini berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis. Tahap pembukaan ini ada 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif.
- Fase laten, dimana pembukaan terjadi dalam waktu yang cukup lama, yamg biasanya sampai pembukaan ke 3.
- Fase aktif, dimana pembukaan berangsur cepat dan dibagi menjadi tiga fase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi.
Tahap pembukaan merupakan tahapan paling lama dari tahapan lainnya karena cukup memakan banyak waktu sekitar 12-14 jam pada kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan kedua dan selanjutnya.
Pada tahap ini, mulut rahim akan menipis dan mulai membuka. Anda akan mengalami kontraksi seperti mules-mules yang terjadi selama 60-90 detik. Semakin lama kontraksi akan semakin teratur. Kontraksi ini akan mendorong bayi ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Fase ini disebut pembukaan lengkap ketika jalan lahir melebar sekitar sampai 10 cm yang berarti pembukaan menjadi sempurna dan bayi siap keluar dari rahim sang ibu.
Fase ini merupakan fase yang paling sulit bagi calon ibu, karena semakin lama kontraksi akan semakin terjadi dan semakin kuat. Ibu akan merasakan rasa sakit yang luar biasa, rasa mulas yang sangat hebat, dan tekanan yang sangat besar ke arah bawah. Bahkan beberapa ibu akan mengalami kram pada kaki, tekanan pada punggung, dan rasa mual. Pada fase ini juga ibu mungkin akan merasakan kelelahan, takut, atau semakin cemas. Disarankan pada fase ini ibu menjaga kondisi, istirahat yang cukup untuk mengumpulkan energi yang dibutuhkan saat persalinan nantinya.
Artikel Terkait:
Tahapan Kedua
Tahap ini dikenal dengan tahap pengeluaran bayi. Saat pembukaan sudah lengkap yaitu bukaan leher rahim sebesar 10 cm, pada tahapan ini ibu harus mempersiapkan tenaga yang cukup kuat dan mengeluarkan semua tenaga yang ibu miliki. Pada fase ini rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan terhitung lama sekitar 2-3 menit sekali. Kapala janin turun dan masuk ke ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot panggul dan timbul rasa untuk mengedan.
Dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk mengedan saat waktunya tepat, hal ini akan membuat ibu lebih rileks dan tenang biarkan rasa mengedan ini terjadi secara alami. Beberapa saat kemudian, akan terlihat tonjolan pada jaringan antara vagina dan anus, dan kulit kepala sang buah hati akan muncul dari vagina.
Ikuti anjuran atau instruksi dokter dan bidan untuk melakukan dorongan kepada sang bayi, fase ini rasa dorongan akan sangat kuat dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa karena meregangnya jaringan pada jalan lahir. Dengan dorongan yang baik dan sesuai anjuran kepala baik akan terdorong keluar dari jalan lahir. Setelah kepala keluar bayi akan menyamping karena bahunya yang memutar dan bayi bersiap untuk keluar. Setelah melakukan dorongan yang luar biasa, sang buah hati akhirnya keluar dari jalan lahir. Sesudah bayi lahir, bayi akan dibersihkan dengan handuk steril, tali pusar bayi akan dijepit dan digunting oleh dokter atau bidan, bayi akan dibungkus dan disimpan di ruangan hangat.
Tahap Ketiga
Setelah bayi keluar, ibu akan merasakan hal yang sangat bahagia melihat sang buah hati lahir, tetapi tahap persalinan ini belum selesai. Proses selanjutnya ibu harus menunggu plasenta keluar dari jalan lahir. Biasanya plasenta akan keluar sekitar 5-10 menit setelah bayi keluar. Fase ini juga ibu bisa memberikan insiasi menyusui dini (IMD) kepada bayi untuk berlatih menyusui.
Setelah plasenta keluar, bidan atau dokter akan menjahit luka robekan pada jalan lahir. Proses melahirkan memang sangat melelahkan, menguras tenaga, waktu dan pikiran, tetapi hal itu merupakan momen yang tidak akan terlupakan dan momen yang paling bahagia bagi semua ibu.