Setiap kita tentu memiliki sudut pandang yang berbeda tentang pernikahan. Ada yang menjadikan pernikahan sebagai tujuan hidup seseorang. Ada yang menjadikan pernikahan sebagai tempat pelampiasan. Ada pula yang menjadikan pernikahan sebagai penyempurna agamanya. Berada di rentang usia 25-an, rentang sekali mendapatkan teguran kapan nikah? Apalagi jika Anda adalah seorang perempuan yang mengejar karier. Acapkali orang menyanyakan keinginan dan apa goals Anda satu atau lima tahun yang akan datang. Ada yang menyikapinya dengan argumentasi dan yang lebih parahnya lagi tidak pernah menjawab setiap kali ditanya.
Terlepas dari pertanyaan-pertanyan tentang kapan menikah? Setiap individu memiliki hak-hak apapun yang akan diputuskannya. Kapan dia akan menikah atau tidak. Namun tahukah Anda bahwa sebagian orang yang bahkan memiliki hubungan atau pacaran tidak benar-benar berakhir di pelaminan. Ini karena salah satu di antara mereka memutuskan untuk tidak menikah. Apa saja sih tanda-tanda seseorang tidak berniat nikah?
Trauma
Banyak yang berasumsi bahwa trauma dapat disembuhkan dengan melakukan terapi dan meditasi atau dengan menggunakan metode-metode lainnya. Namun langkah-langkah ini tidak berlaku untuk semua orang. Ini karena setiap individu memiliki pandangan yang berbeda tentang pernikahan. Apalagi jika seseorang tersebut memiliki kenangan buruk di masa lalu.
Broken home yang kerap kali terjadi pada beberapa pasangan yang berumah tangga memiliki dampak yang berkepanjangan terhadap perilaku anak-anak. Pertengkaran di depan anak dengan nada tinggi atau perilaku kasar yang ditunjukan seperti menampar atau menjambak menjadi ingatan yang melekat. Dari kejadian-kejadian trauma di masa lalu seperti itu, membuat sebagian individu baik laki-laki maupun perempuan memutuskan untuk tidak menikah. Oleh karena itu, untuk Anda yang menjalani atau akan mengukuhkan diri menjadi pasangan hidup. Penting sekali untuk menjaga sikap di depan anak-anak.
Menghargai Kebebasan Diri
Ada dua sifat dasar manusia sejak lahir, yaitu penurut dan tidak penurut. Kategori penurut adalah orang-orang yang mudah diarahkan dan mematuhi aturan, yang artinya tidak melanggar hal-hal yang sudah menjadi aturan. Kategori kedua, tidak penurut adalah orang-orang yang sangat sulit diatur dan sering melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Namun sebenarnya, mereka yang memutuskan untuk tidak berniat untuk menikah berupaya menghargai kebebasan dirinya. Ini karena setiap orang memiliki kenyamanan yang berbeda dalam menjalani kehidupan. Ada yang merasa bisa hidup tanpa berpasangan. Ada pula yang merasa hampa tanpa pasangan.
Orang-orang yang tetap bahagia tanpa adanya pasangan. Mereka adalah orang yang menjalani kehidupan dengan cara mereka sendiri. Jangan sampai hanya karena mereka tidak berniat menikah. Kita menyudutkannya menjadi orang yang berpemikiran salah. Sebab setiap individu berhak memilih dan memutuskan apa yang menjadi kebutuhan hidupnya.
Menunggu Waktu yang Tepat
Menunggu waktu yang tepat menjadi salah satu alasan untuk seseorang yang tidak berniat menikah. Seseorang yang ketika ditanya, kapan menikah? Jika dia terus menerus menjawab menunggu waktu yang tepat. Bisa jadi ini hanya alibinya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa sesungguhnya dia tidak tertarik dengan pernikahan atau ikatan yang lebih serius.
Jika sudah terlanjur terikat dalam sebuah hubungan, mereka akan mencari-cari alasan untuk mengulur waktu ke jenjang pernikahan. Misalnya, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memulai usaha dengan tujuan menutupi kesalahannya Hingga akhirnya pasangannya bosan kemudian memilih untuk meninggalkannya.
Komitmen Seumur Hidup
“Kalau sendiri saja bisa bahagia. Kenapa mesti memiliki pasangan? Belum tentu juga dia menerima segala kekurangan yang ada pada diriku, sedang aku menerima diriku yang seperti ini.”
Pernah tidak terpikir bahwa bagi sebagian orang untuk menemukan kebahagian tidak harus dengan menjalani pernikahan. Dengan kebebasan dan komitmen yang dibangun di atas kehendak sendiri dan tidak adanya paksaan dapat membuat seseorang lebih bahagia. Namun yang perlu diingat adalah bahwa hidup terus berjalan dan tubuh tidak mungkin sama.
Seiring berjalannya waktu, kita tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri. Suatu hari nanti ada masa di mana kita membutuhkan orang lain. Jika tidak ada pernikahan atau tidak berniat menikah, bisakah kita menjamin masa tua kita dijaga dengan baik? Bahkan sekalipun Anda memiliki banyak uang. Anda tetap membutuhkan orang yang bisa merawat dan menjaga Anda dengan baik. Oleh karena itu, jangan pernah memutuskan sesuatu yang Anda belum bisa yakini seratus persen. Anda mungkin pernah tersakiti tetapi pasti ada masa di mana Anda akan dibuat bahagia.